Part 10 : Semoga Kamu Jodohku

32 7 1
                                    

"Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu."

-Imam Syafi'i-

&&&

           Setengah lima sore. Zahra baru saja pulang, ia memberi salam. Setelah melihat Dion di ruang TV, Zahra langsung menyalami Dion. Lalu pergi menemui ibunya ditaman belakang. Dan benar saja, ibunya sedang menyiram tanaman dibelakang rumah.

"Assalamualaikum bundaa" salam Zahra.

"Waalaikumsalam. Eh sudah pulang, kok nggak bareng sama nak Nisa tadi?" tanya Fatma.

"Soalnya Zahra masih ekskul Bun, nggak enak kalau Nisa suruh nunggu" ucap Zahra sambil mencium punggung tangan Fatma.

"Gimana tadi kuliahnya?"

Zahra tersenyum lebar ,"Alhamdulillah. Lancaaarr Bunda"

Fatma mengusap ujung kepala anaknya yang tertutup khimar dengan lembut seraya tersenyum teduh.

"Emmm Bunda...kalau...misalnya kita lagi suka sama seseorang. Kita harus apa?" tanya Zahra lirih. Ia merutuki mulutnya yang tak bisa menyembunyikan apapun dari Bunda nya.

Fatma terkekeh kecil ,"Kamu lagi suka sama cowok? Siapa hayoo?"

"Eh..enggak kok, Zahra kan cuma nanya Bun" Elak Zahra.

"Kalau kita lagi suka sama seseorang. Sebaiknya pendam, jangan sampai rasa cinta itu melebihi cinta kamu kepada Allah. Berdoa sama Allah, mintalah agar dia berjodoh dengan kamu. Tahan, sampai nanti waktunya tiba. Mencintailah yang sewajarnya. Bila dia bukan jodoh kamu, maka ikhlaslah. In Syaa Allah, akan ada yang lebih baik" jelas Fatma berusaha serius. Dirinya tau kalau anaknya sedang menyukai lawan jenis, dan ia tak ingin Zahra terjerumus dalam kubangan dosa.

"Memangnya siapa?" tanya Fatma yang membuat lamunan Zahra buyar seketika.

"Eh. Apanya bun?"

"Siapa yang kamu suka?" tanya sang ibu sambil menjawil hidung Zahra.

Zahra menggeleng ,"Enggak bun nggak ada" Elak Zahra untuk kesekian kalinya, ia belum bisa bercerita untuk saat ini. Ia takut kalau itu hanya perasaan kagum saja tidak lebih.

"Jujur saja Zahra. Bunda nggak akan marah. Lagi pula menyukai lawan jenis itu wajar. Tapi jangan sampai salah jalan" Peringat Fatma.

Zahra menunduk, "Za ragu bunda. Za takut kalau itu cuma perasaan kagum saja bukan rasa suka atau semacamnya. Nanti Za cerita, tapi nggak sekarang ya bun"

Fatma tersenyum simpul, "Iya nggak papa. Sudah sholat Ashar kan?" tanya Fatma mengingatkan, ia tak ingin Zahra meninggalkan sholat hanya karena kuliah atau ekskul yang padat.

"Sudah kok Bun tadi dikampus. Kan ada mushola jadi bunda nggak perlu khawatir aku nggak bisa sholat" jelas Zahra seraya tersenyum membuat sang bunda lega.

"Yasudah,kamu mandi sana. Pasti lengket"

"Hehe. Iya bun" Zahra langsung saja pergi ke kamarnya. Namun ia sempat berpapasan dengan Gilang,ia hanya tersenyum hangat sambil menganggukkan kepalanya sekali. Lalu berlalu begitu saja, tanpa Zahra tahu ada hati yang bergetar,jantung yang bertalu talu, dan perasaan yang berbunga bunga. 'Ternyata dia nggak marah. Alhamdulillah.' Batin Gilang. 'Ya Allah, tadi dia senyum? Manis banget. Jantuuung yang sabar ya' .

Sihir Cinta Sang IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang