Part 9 : Mengagumi Kamu

50 9 2
                                    

"Aku tak yakin. Tapi sepertinya Aku mulai jatuh pada pesona mu. Iya. Aku mencintai kamu. Tapi jangan khawatir. Hanya aku dan Sang Khaliq. Kamu tak perlu tahu. Cukup aku mendoakanmu. Di Sepertiga Malamku."

-Sihir Cinta Sang Ilahi-

&&&

          Zahra. Gadis itu tengah berjalan sendirian dikoridor kampus setelah mengantar Annisa ke Ruang Pendaftaran ekskul Teater. Dirinya berjalan dengan langkah pelan, hingga sebuah suara berhasil mengagetkannya.

"Sudah saya daftarkan." ucap seseorang disamping Zahra membuat gadis itu terkejut bukan main lalu memandang seseorang disampingnya dengan cengo.

"Ha? Apa?" tanya Zahra yang merasa ucapan seseorang disampingnya ini terlalu ambigu. Membuat orang itu juga menatap Zahra.

"Ekskul Rohis. Kamu sudah saya daftarkan" ucap orang itu yang tak lain adalah sang Ketua Rohis. Daffa. Sambil kembali berjalan bersama Zahra disampingnya.

"Ah. Iya kak. Terima kasih" jawab Zahra seadanya.

"Saya yang harusnya terima kasih karna kamu mau jadi anggota Rohis" jelas Daffa dengan senyum simpulnya.

Zahra tersenyum kikuk dan menunduk. Ia masuk ekskul kan juga karena Annisa.

"Oh ya. Nanti itu jadwal Ekskul Rohis ya. Setiap hari Selasa setelah semua mata kuliah selesai. Diadakan tiap dua minggu sekali." jelas Daffa kepada Zahra.

Zahra mengangguk mengerti dengan ucapan Daffa.

"Tau Ruangannya kan?" Tanya Daffa kembali.

"Iya. Disebelah gedung Fakultas Arsitek kan kak?" Daffa mengangguk.

"Kamu mau kemana?"

"Ke Mushola kak" jawab Zahra seraya menatap Daffa disampingnya.

Daffa melirik Zahra sekilas ," Barengan sama saya"

Zahra tak menolak, juga tak mengiyakan. Dirinya sendiri heran, ia sudah tak merasakan gugup lagi, rasa gugup itu telah tergantikan oleh rasa nyaman.

Sedangkan disampingnya, jantung Daffa rasanya ingin melompat dari tempatnya. Jantungnya bertalu talu. Entah kenapa saat ia berdekatan dengan Zahra, jantungnya seakan tak bisa berdetak normal.

Jarak Mushola yang tidak terlalu jauh membuat keduanya cepat sampai. Mereka berpisah. Zahra ke tempat wudhu wanita, dan Daffa ke tempat wudhu pria. Setelah berwudhu, Zahra memutuskan untuk sholat Dhuha, karena ini masih jam sepuluh pagi menjelang siang. Setelah usai menunaikan sholat dhuha dengan khusyu' Zahra mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an dengan merdu yang berasal dari bilik pria. Hati nya berdesir. Perlahan bibirnya membentuk sebuah lengkungan kecil. Subhanallah, indah sekali suaranya. Batin Zahra. Ia yakin itu suara Daffa. Pasalnya saat ia datang, tak ada seorang pun di mushola, kecuali mereka berdua. Dan tidak ada tanda-tanda orang yang datang sampai saat ini. Jadi bisa dipastikan jika itu adalah suara dari Daffa.

Hatinya terhanyut hanyut mendengarkan lantunan Ayat suci yang dibacakan dengan merdu. Ia sampai memejamkan matanya karena terlalu menikmati. Bahkan suara oppa korea yang sedang menyanyi atau nge- Rap saja kalah dengan suara ini.

Sihir Cinta Sang IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang