part #1

350 19 0
                                    

Saat dia menatap wajah orang yang menodongkan pedang itu dia pun terkejut ternyata itu adalah ayahnya.

"Ayah mengapa kau melakukan itu?aku hampir saja terluka,karena terkejut akan datang nya pedang itu."ujarnya heran

"Kau terkejut?"ujar sang ayah sambil menepuk punggung Qianghan."Ayah melakukannya karena ingin tau kemampuanmu dalam menggunakan pedang".

"Memangnya harus dengan cara seperti itu ya?"ujarnya sedikit kesal.

"Memang harus seperti itu,jika tidak seperti itu kau tidak akan tau siapa yang menyerangmu saat kau tidak fokus".

"Benar juga,kalau begitu maaf aku ayah" sambil membungkukan tubuhnya dan menundukan kepalanya karena merasa bersalah.

"Bangunlah,tak apa aku tidak menyalahkanmu".Sambil membangunkan putranya yang sedang membungkuk.

"Terimakasih ayah".sambil tersenyum....

Sang ayah hanya menganggukan kepalanya

*****

Dilain tempat sang putri muda yang sedang diajak jalan-jalan oleh sang ibunda tiba-tiba berhenti seketika,melihat anaknya sang permaisuri pun terheran-heran.

"Ada apa Lianhua?"sambil menghampirinya

"Ibu lihat"ujarnya sambil menunjuk kesuatu tempat.

Sang permaisuri pun melihat ke arah yang di tunjuk oleh Lianhua,betapa terkejutnya saat dia melihat tempat yang di tunjuk oleh sang putri.Tempat itu memiliki sejarah tersendiri sang permaisuri pun langsung menarik tangan Lianhua agar tidak me dekati tempat itu.

"Lianhua ayo kita pergi".ujarnya dengan nada khawatir.

"Mengapa bu?aku ingin melihat ada apa di dalamnya".ujarnya merasa ingin tahu.

"Lianhua jangan pernah kau mendekati tempat itu,anggap saja kau tidak pernah melihatnya".ujarnya dengan nada yang sedikit tegas.

"Tapi kenapa bu?aku hanya ingi tahu apa yang ada di dalamnya,setelah itu aku tidak akan merasa penasaran lagi".ujarnya sedikit memaksa.

"Lianhua,jika ibu bilang jangan kesana maka kau tidak boleh kesana!!".tegasnya

Mendengar perkataan sang ibu yang begitu kasar membuat Lianhua merasa sedih dan akhirnya lari menjauh dari sang ibu,sedikit demi sedikit air matanya mulai menetes entah apa yang salah dari kata-katanya hingga sang ibu begitu marah padanya dan berbicara kasar.Iya hanya ingin tahu tempat apa itu dan apa yang ada di dalamnya.Ketika sampai di dalam kamarnya dia menangis merasa sangat sedih,kecewa semuanya menjadi satu,saat itu pun sang permaisuri datang.

"Lianhua"dengan nada lembut membujuk

Lianhua hanya membuang tatapannya,karena merasa kecewa kepada sang ibu.

"Sayang maafkan ibu karena berbicara seperti itu kepada mu,kau tau saat itu ibu merasa khawatir ibu tidak ingin terjadi sesuatu kepada mu".berusaha menjelaskan agar Lianhua tidak marah lagi padanya.

Sementara itu Lianhua hanya bisa menangis dan tetap tidak mau melihat wajah sang ibu,seraya masih merasa bahwa penjelasan itu tidak cukup untuk membuatnya mengerti.

"Lianhua...kau masih marah pada ibumu ini".Sambil memegang tangannya

Lianhua bahkan tidak bergumam sedikitpun

"Baiklah,jika kau masih marah padaku".sambil membalikan tubuhnya untuk pergi dari kamar putrinya.

"Ibu....."berbalik dan memegang tangan ibunya sambil menatap kedua matanya.

"Maafkan aku bu,seharusnya aku tidak seperti ini padamu,maafkan aku".sambil memeluk sang ibu.

"Tak apa,ibu yang minta maaf karena berbicara kasar dan menyakiti perasaanmu tapi percayalah itu semua ibu lakukan untuk melindungimu".

"Hmmm....".masih memeluk sang ibu dengan air mata yang masih sedikit menetes di pipinya.

"Sudah jangan menangis lagi....hemm".ujarnya untuk menenangkan Lianhua.

***Hallo guys makasih ya udah reading ceritaku,happy today ya semoga suka dan kalo ada yang gak srek sama kalian,kalian bisa komen kok........***

***desi_kim12***

I Hate You,But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang