part#8

59 10 3
                                    

"Dasar pria menyebalkan! Dasar patung es ! Sama sekali tidak punya perasaan,membuat ku kesal saja!". Gerutunya di sepanjang jalan.

"Griukk..grukk". Suara perutnya.

" Oh... Aku lapar sekali,aku bahkan tidak membawa sekatung pun uang,malang sekali nasib ku". Keluhnya.

"Aku ini bodoh sekali benar benar bodoh,aku membawa banyak pakaian tapi aku bahkan tidak ingat bahwa aku tidak membawa uang,dasar bodoh dasar bodoh". Sambil memukul kepalanya berulang kali.

Sambil bergerutu di sepanjang jalan akhirnya dia sampai di sebuah kota di sana begitu ramai dan banyak orang yang menjual makanan.

"Grukk..grukk (suara perutnya)".

Sambil memegang perutnya yang lapar Lianhua melihat begitu banyak makanan yang enak hingga membuat dirinya semakin lapar,tapi apalah daya dia bahkan tidak membawa uang sepeserpun.

"Hmm,malang sekali nasibku".

Sambil berjalan ia terus menerus mengeluh memikirkan berapa lama ia bisa bertahan hidup.

"Aahh!! Aku tidak kuat lagi,jika begini terus aku bisa mati kelaparan di sini".

Ketika sedang berjalan tiba-tiba dia menabrak seseorang tanpa sengaja, dan membantu memunguti barang-batang yang jatuh.

"Ahh..maaf aku tidak sengaja menabrakmu apa kau tidak apa-apa?". Tanya Lianhua sambil menbantu memunguti barang yang terjatuh itu.

"Wo mei shi (aku tidak apa)". Ujar orang tersebut.

"Baguslah kalau begitu, hehee..".

"Ohh.. Nama ku Lian... Emm maksud ku Xiao Yi". Sambil menjulurkan tangannya pada orang itu.

"Nama ku Jiang'er".

"Eii... Sepertinya aku baru melihat mu di sini, apa kau orang baru?". Tanya orang itu pada Lianhua.

" Emm,,,ya begitulah aku baru saja datang dari ibu kota,,,,,ngomong - ngomong apa kau tinggal di sini ?".

"Iya aku tinggal di sini,,,, di sana". Sambil menunjuk kearah tempatnya tinggal.

"Ooh,,,". (Griuk,,grukperut Lianhua kembali berbunyi). Aah,,,hhehee. Dui Bu Qi (maaf)". Sambil memegang perutnya.

"Kau bilang kau baru saja datang kemari bukan? Kalau begitu kau pasti sedang mencari tempat tinggal".

"Tue le ( benar) tapi aku,,,akuu tidak membawa uang(sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal)". Ujar Lianhua.

"Tidak papa ikut dengan ku saja". Ujar Jiang'er.

"Ahh baiklah".

*****

"Wei...! Apakah tidak sebaiknya kita mencari penginapan saja". Ujar Tanglie

Usulnya kepada Qianghan

"Aku sudah lapar sekali, memangnya kau tidak lapar hah ? Lagi pula kau mau mencarinya kemana lagi, kita sudah mencarinya di seluruh wilayah di sini". Lanjutnya.

"Baiklah kita cari penginapan di sini". Ujar Qianghan.

"Baiklah".

Qinghan dan Tanglie berjalan mencari tempat penginapan.

"Untuk sementara waktu kita tinggal di sini saja". Ujar Qianghan

"Baiklah,,, lagi pula aku sudah sangat lelah, dan sebaiknya kita pergi cari makanan". Ujar Tanglie.

"Bukankah kau bilang kau lelah".

"Yaaa,,,yaa, aku memang bilang begitu tapi saat lelah aku akan menjadi lapar kau tahu".

"Terserah kau saja".

"Baiklah karena kau bilang begitu ayo cari makanan yang enak". Sambil berjalan mencari tempat makan.

Mereka pun pergi mencari tempat untuk makan, dan sampai di tempat yang di tuju. Mereka pun masuk kedalam tempat makan tersebut, tanpa menbuang - buang waktu Tanglie pun langsung memesan makanan untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, Qianghan merasa tidak nyaman dengan tempat yang di pilih oleh Tanglie.

"Laoba ( sebutan untuk pemilik tempat usaha/ pelayan). Aku ingin memesan 
Tofu ma po dan daging panggang,,,, Qianghan kau mau makan apa?".

"Berika aku teh hijau saja".

"Baiklah, kami pesan itu saja".

"Hao". Ujar pelayan tersebut.

Pelayan itu pun pergi meninggalaknereka berdua.

"Tanglie, bukankah kau bilang ingin pergi makan, kenapa pergi ke tempat seperti ini". Dengan nada bicara yang tetap dingin.

"Ayya,, ni (kau) ,,, ni,,, ah,,,selain makan kita juga harus menyejukan mata kita, kita sudah lelah berjalan terus biarkan mata kita menikmati keindahan gadis - gadis ini. Kau lihat ( sambil menunjuk para gadis yang sedang menari ) bukankah mereka cantik, jangan terlalu serius".

"Aku tidak peduli dengan gadis-gadis itu".

"Aah,,,baiklah-baiklah terserah kau saja".

Saat mereka berbicara, makanan yang mereka pesan sudah sampai, Tanglie pun langsung melahap makanan nya.

"Sebelah sini". Ujar Jiang'er.

"Terima kasih". Ujar Lianhua.

"Duduklah dulu, aku akan memberikan ini pada mama".

Lianhua duduk sambil menunggu Jiang'er mata nya menjelajah semua ruangan, di tangkap oleh matanya seseorang yang ia kenal namun dia menyembunyikan dirinya di balik pakaian yang ia gunakan. Bukannya menyapa orang itu iya malah diam diam pergi menjauhi orang itu dengan menghalangi wajahnya.
Namun saat ada kesempatan ia malah terpeleset dan jatuh. Bukannya merasa sakit di tubuhnya tetapi ia malah merasa kan tubuh seseorang yang begitu nyaman,hal itu pun membuat mereka menjadi perhatian orang yang ada di tempat itu, karena heran ia pun melihat siapa orang yang telah memangku nya itu betapa terkejutnya Lianhan melihat ternyata orang itu tidak lain adalah orang yang ia maki maki selama di perjalanan. Tang Lie yang tepat berada di hadapan mereka melihat dengan wajah terkejut dan melongo, menurutnya ini adalah kejadian yang langka bahkan mungkin tidak pernah terjadi.

"Kau !!".

"Kali ini saja tolong bantu aku".

"Apa yang....".

Belum selesai melanjutkan ucapannya Lianhua langsung memeluk erat tubuh Qianghan, Qianghan pun tertegun dengan kejadian ini, matanya membelalak kaget.

* Halo para readers ku tersayang, sorry ya untuk chapter ini baru bisa upload sekarang. Ini dikarenakan lili baru bisa buka wattpad lagi dari beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan lalu......

*Semoga masih inget sama alur ceritanya ya, jangan lupa buat vote juga,,,,hehehe

*Oh iya lili juga mau bilang kalo mungkin ngupload ceritanya bakal gak teratur.

Have a good day
~Xiexie~

I Hate You,But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang