part#9

36 4 2
                                    

Hai hai para readers ku yang baik hati dan tidak sombong, apa kabar nih kalian?  (author basa basi dulu,,,hehehe), di cerita kali ini cuman mau ngingetin jangan lupa buat vote ya;v
Readers * dasar author, kirain mau ngasih tau plot ceritanya )
Readers* iya nih, author ceritanya di tambahin napa, dikit dikit mulu
Lili * Sabar sabar ini ujian hehe:) untuk para readers kenapa aku kalo up ceritanya suka sedikit, dikarenakan aku lagi sibuk. ( Sibuk rebahan,,,eaa;vv). Yaudah lah ya kalian juga udah bosen dengerin celotehan author yang tukang mager ini, selamat menyaksikan eh salah deng emng nya mau nonton,,,,hihee;V selamat membaca para readers ku tercinta:)

*****
"Apa ini, aku pikir ada kecelakaan". Suara salah seorang pelanggan yang ada di tempat itu."benar"."iya benar sekali". Suasana disana ramai sekali dengan pembicaraan orang-orang mengenai mereka, begitu orang-orang menghambur meninggalkan mereka seketika itu pun Lianhua beranjak dari posisinya saat ini, sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Tanpa berfikir iya langsung memarahi Qianghan karena memeluknya, entahlah sebenarnya seharusnya Qianghan yang merasa marah pada gadis itu karena tiba-tiba memeluknya tetapi malah dirinya yang di caci.

"Apa kau sudah selesai?". Dengan acuh Qianghan.

Lianhua yang sedang mengomel pun diam ketika mendengar ucapan Qianghan, wajahnya begitu konyol.

"Dasar wanita gila!". Dengan nada acuh dan pergi begitu saja dari hadapan Lianhua. Lianhua yang mendengar itu marah dan tidak terima bahwa laki-laki di hadapannya tadi mengatakan bahwa dia adalah wanita gila.

"Apa! Kau bilang aku apa!". Dengan nada marah,dan menghampiri Qianghan yang hendak keluar dari sana lalu menarik lengan Qianghan agar berhadapan dengan dirinya.

"Kau bilang apa barusan..hah!". Dengan mata yang membelalak karena marah, tetapi Qianghan tidak menghiraukannya apa gunanya meladeni gadis gila ini juga akan membuang-buang waktu saja.

"Hei!". Teriak Lianhua.

Apalah artinya sebuah teriakan yang bahkan tidak membuat laki-laki itu berbalik, hanya saja itu terlalu aneh bisa-bisanya laki-laki itu tidak mendengarnya bahkan seluruh orang di dalam memusatkan perhatiannya pada Lianhua. Bukan, sebenarnya bukan tidak terdengar oleh Qianghan akan tetapi laki-laki itu sengaja tidak merespon nya dan berlalu begitu saja bukan karena apa-apa tetapi alasannya masih sama ia tidak ingin membuang waktu nya, alasan yang cukup realistis namun justru membuat gadis di belakangnya itu semakin tidak bisa mengontrol emosi nya.

Tang Lie hanya mengikuti Qianghan disampingnya, dia tahu bahwa temannya itu sangat keterlaluan tapi apalah dayanya, bahkan setiap kali ia memberikan nasehat pada Qianghan tidak ada yang didengarkan oleh laki-laki itu.

" Aku rasa mereka berjodoh". Batin Tang Lie.

Qianghan dan Tanglie pun melanjutkan perjalanan mereka tanpa memperdulikan omongan gadis di belakang itu.

Sementara Lianhua hanya menggerutu memaki orang yang bahkan sudah menghilang di balik pintu ruangan itu, memang  putri dari seorang raja yang hebat dan terkenal akan keagungan nya tetapi sikapnya tidak pernah mencerminkan seorang putri kerajaan yang anggun dan bijaksana, sikapnya lebih terlihat seperti gadis liar yang cerewet. Merasa tenggorokannya sakit dan ia pun lelah untuk terus berbicara bahkan laki-laki itu sudah menghilang Lianhua duduk di tempat nya dan meminum secangkir air.

"Arkh.... Hari ini benar-benar sial". Gerutunya.

"Setiap kali bertemu dengan pria itu pasti membuat ku emosi, benar-benar patung es". Lanjutnya.

"Xiao Yi.... Kenapa kau terlihat sedang marah, apakah ada yang menggangu mu?". Tanya Jiang'er membawa kue di tangannya.

"Ah, tidak tidak, hanya saja tadi aku melihat tikus besar disini". Jawabnya.

"Tikus besar? Tapi mana mungkin di sini ada tikus". Tanya Jiang'er masih bingung.

"Emm, sudahlah lagi pula tikusnya sudah pergi".

Jiang'er mengangguk tetapi masih bingung dengan perkataan gadis itu apakah tikus bisa membuatnya begitu marah, tak mau terlalu memikirkannya Jiang'er pun mengganti topik pembicaraannya dengan Lianhua.

"Xiao Yi... Kau bilang kau tidak punya tempat tinggal bukan?".

"Emm". Sambil menganggukkan kepalanya.

"Aku memiliki rumah yang tidak aku tempati, tapi rumahnya masih layak untuk ditempati dan memang sedikit jauh dari kota jika kau mau aku akan mengantarmu". Dengan ragu.

"Baiklah, tidak masalah". Dengan yakin.

******

Setelah mengerahkan para prajuritnya kerajaan sedang menunggu surat dari jendral di garis terdepan, sementara itu dengan memghilangnya putri juga menjadi akibat dibatalkannya pernikahan. Menghilangnya putri membuat raja khawatir dan juga marah kepada para bawahannya yang tidak setiaenkaga sang putri.

"Bawa semua pelayan yang menemui putri terakhir kali !" Titahnya.

Semua pelayan dikumpulkan di aula kerajaan, dengan rasa takut mereka berlutut di hadapan raja meminta belas kasih sang raja.

"Siapa yang terakhir kali menemui putri saat mempersiapkannya!".

"Tanyai satu persatu para pelayan ini!". Lanjut sang raja.

Para pelayan satu persatu di interogasi dan semuanya mengatakkan tidak tahu merekapun meminta pengampunan sang raja.

"Bagaimana bisa kalian semua tidak tahu, kalian yang selalu mendampingi putri". Tegasnya.

"Fang'er, kau adalah orang yang paling dekat dengan putri,apa kau tahu kemana putri pergi".

"Pelayan ini menjawab, yang mulia pelayan ini tidak tahu kemana perginya putri, pelayan ini sangat bodoh mohon yang mulia bersedia memberi pelayan ini belas kasih". Dengan nada gemetar dan posisi bersujud dengan tangan di menhan kepalanya.

"Pengawal ! Bawa mereka semua dan hukum 100 kali pukulan".

"Yang mulia pelayan ini bersalah, tolong ampuni pelayan ini, yang mulia,yang mulia".

Ketika mereka hendak di bawa untuk di hukum tiba-tiba seorang pengawal datang dengan membawa sebuah surat.

"Menghadap yang mulia, hamba mendapatkan sebuah surat dari penjaga gerbang". Mengulurkan tangannya.

Rajapun menyuruh Kasim Li untuk mengambil surat tersebut dan dengan teliti membacanya. Betapa terkwjutnya sang raja ketika melihat isi surat itu.

Terutuk ayahanda tercinta, maafkan anak ini yang tidak patuh dan telah mengwcewakan ayahanda

Anak ini mengaku telah bersalah meninggalkan pernikahan begitu saja, akan tetapi anak ini memiliki alasan nya sendiri mohon ayahanda memaklumi.

Kesalahan ini sepenuhnya adalah milik anak mohon ayahanda jangan menghukum para pelayan itu, mereka tidak tahu apapun tentang menghilangnya anak ini.

Anak ini yang menanggu segala kesalahan yang di buat sendiri, somoga ayahanda memaafkan anak ini dan semoga ayahanda panjang umur.

Lianhua

"Suruh orang untuk mencari putri, sekarang!". Titahnya.

*Untuk para readers ku tersayang yang setia menunggu my story, i love you guys*

Jangan lupa comment sama vote ya para kesayangan, maaf untuk keterlambatannya, di maafin kanan kan kann,hehe;V

~Xiexie ~

I Hate You,But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang