Episode 6//Ikatan Yang Menguat

129 17 8
                                    

Ryuga terkejut melihat Saki dan Yuuto yang terluka —meskipun tidak sampai kembali ke wujud manusia—. Mogui-Mogui yang menyerang Saki dan Yuuto kini menyerang Ryuga. Ryuga langsung mengeluarkan Kioku Stone miliknya dan memasangnya di Toki Bracelet.

"Toki Change."

"Kioku Change."

"Hi no Heishi, Kioku Red, Hiroyuki Ryuga."

Ryuga menghadapi Mogui-Mogui itu sendirian. Saki dan Yuuto bangun lagi dan membantu Ryuga meski luka mereka sangat parah.

"Kalian sembunyilah!" perintahnya yang diabaikan oleh kedua rekannya itu.

Mereka yang kalah jumlah lebih mudah dikalahkan. Mereka hampir kehilangan seluruh tenaga mereka. Namun, tiba-tiba Yura-Hime muncul didepan mereka dan menyelamatkan mereka dari Mogui Mogui itu.

"Kalian harus menyelamatkan waktu dan ingatan manusia. Kembalilah sekarang!" Yura-Hime mencoba menahan perisai yang dibuatnya mengelilingi mereka, yang hampir dihancurkan oleh para Mogui.

Ryuga mengangguk. Ia memanggil Kioku Car miliknya dan mengubahnya ke mode Taim Mashin yang bentuknya seperti lokomotif kereta. Mereka memasukinya, Ryuga membuat portal menuju lorong waktu dan segera pergi dari kastil waktu sebelum perisai yang Yura-Hime buat hancur.

.
.
.

Ayuri melihat cahaya itu yang memunculkan siluet yang perlahan-lahan memperlihatkan wujud aslinya. Ia melihat seorang raksasa dengan warna yang didominasi warna hitam dan kristal-kristal berbentuk huruf V berdiri melindungi mereka. Raksasa yang muncul dari cahaya itu melawan Mogui yang juga raksasa itu dan berhasil mengalahkannya. Ingatan yang diambilnya dari Hamada pun sudah kembali.

"Mahluk apa itu?" batin Ayuri. Raksasa cahaya itu melihat ke arah Ayuri, namun tiba-tiba dari belakang raksasa cahaya itu sebuah monster yang sama sekali tidak mirip dengan Mogui muncul dan menyerangnya. Ayuri lihat lampu didadanya mulai berkedip merah.

Raksasa itu mengisyaratkan untuk Ayuri pergi dari tempat itu dan membawa Hiroki sekalian. Ia langsung menelpon ambulan. Beruntung ambulan cepat datang. Sesaat kemudian, monster itu mengalahkan raksasa cahaya tersebut dan mereka langsung menghilang bersamaan. Ayuri melihat seorang pria terluka ditempat pertarungan antara raksasa cahaya tadi dengan monster. Ia berlari mendekatinya dan membawanya serta ke Rumah Sakit.

.
.

19.00, Rumah Sakit Universitas Tokyo

"Hiroki-kun baik-baik saja. Ia pingsan karena asam lambungnya yang terlalu tinggi akibat pola makannya yang tidak teratur," Ayuri memikirkan kata dokter yang memeriksa Hiroki barusan. Ia melihat Hiroki yang masih belum sadarkan diri dari pintu kamar rawatnya. Ia memegang gagang pintu kamar Hiroki berniat untuk masuk hingga seorang dokter memanggilnya.

"Apa kau keluarga dari pasien di kamar 301?"

"Pasien 301?" Ayuri mencoba berpikir. "Oh bukan, aku hanya menemukannya terluka," jawab Ayuri setelah mengingat siapa orang yang ada di kamar 301.

"Lukanya bisa dibilang parah. Mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk sadarkan diri. Tapi tenang saja, nyawanya baik-baik saja,"

Ayuri hanya mengangguk. Ia memegangi kaki kanannya yang terasa nyeri akibat terkena batu tadi.

Dibukanya pintu kamar Hiroki olehnya. Hiroki masih terlihat belum sadarkan diri. Ia duduk di samping ranjang yang Hiroki tempati saat ini.

Tiga jam berlalu. Waktu menunjukkan pukul 22.00 tapi Hiroki masih menunjukkan tanda-tanda ia akan siuman.

"Seharusnya aku tidak meninggalkanmu tadi. Kenapa kau begitu keras kepala?!" marahnya dalam hati. Ia melipat tangannya di samping Hiroki. Matanya mulai memanas. Ia memutuskan untuk menenggelamkan wajahnya dalam tangannya hingga ia tertidur.

Jikan Sentai KiokungerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang