PDF Kirana "Anak Magang" The Intern & The Boss sudah bisa di beli lewat karyakarsa.com atau hubungi 085600630695.
Kalian juga bisa melakukan pembayaran lewat OVO ke nomor 085600630695 ☺
Pas Bos lo bertingkah nggak jelas, tolong! Jangan di seleding. Kasihan!
-Anak magang yang sabar-
Hari ini aku berangkat ke kantor memgg motor Mbak Ana sebab pulang ngantor aku harus menunaikan kewajibanku untuk menjemput Opi dan Cara.
Tengah malam tadi, Abi anak pertama Mas Danang dilarikan ke rumah sakit karna sakit tifus dan harus di rawat inap.
Anak-anak yang lain tentu tetap harus sekolah. jadi, setelah pulang ngantor, aku harus menjemput Opi dan Cara untuk diantar ke rumah sakit.
Kesepakatannya, aku harus ke kantor menggunakan motor supaya lebih enak bolak-balik kantor-rumah dan rumah sakit.
Mbak Ana baru saja menghubungiku untuk membawa beberapa lembar pakaian Abi yang belum sempat terbawa. Untungnya pekerjaanku lebih cepat selesai sehingga aku bisa pulang lebih awal dari biasanya.
"Lo beneran naik motor sendiri ini?" tanya Bang Verza saat kami sama-sama keluar lobi.
Aku tertawa. "Iyalah Bang, khawatir ya, Bang?"
Bang Verza berdecak. "Bukan khawatir sama lo, tapi sama motornya."
Aku cemberut. "Alibi banget sih."
"haha... santai dong. Ya udah hati-hati saja. Titip salam buat adek lo ya, semoga cepet sembuh."
Aku mengangguk. "Iya, makasih ya, Bang."
"Gue duluan ya."
Kemudian Bang Verza sudah melesat ke parkiran mobil. Aku juga harus buru-buru mengambil motorku sebelum Opi dan Cara terlalu lama menunggu jemputan.
"Kirana!"
"Eh, Pak Bima."
Aku bertemu Pak Bima saat mengeluarkan motor, Pak Bima baru saja keluar dari kantor.
"Tumben naik motor?"
"Iya nih Pak, ada misi jemput anak-anak terus ke rumah sakit." Aku nyengir.
"Ngapain?"
"Sepupu sakit, Pak."
"Sakit apa?"
Aku mengenakan helmku. "Tifus Pak."
"Oh, terus kamu sendirian ini?"
Aku mengangguk. "Sama siapa lagi coba?" kataku bercanda.
"Sama saya saja bagaimana?"
Gue keselek ludah!
"Hah? Gimana Pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA ANAK MAGANG | TAMAT ✔
RomanceSelamat datang semester tujuh, selamat datang masa magang yang katanya, super sibuk dan harus berhadapan dengan momok serba dadakan. Kacung dadakan, pesuruh dadakan dan tugas yang selalu dadakan. Nyatanya, gue kehilangan momok mengerikan tersebut. D...