15. family Jungri

1.1K 131 8
                                    

"Selamat datang!" Yeri


Pagi itu Yeri terbangun karena perutnya yang begitu mual. Ia segera beranjak pergi ke kamar mandi. Ia merasa seperti ada yang mengaduk aduk isi perutnya. Ia meraih handuk kecil yang ada didekatnya itu untuk membersihkan sisa sisa air yang ia gunakan untuk membasuh mulutnya.

Sebenarnya dari kemarin rasa mualnya itu sudah mulai muncul tapi masih bisa ia tahan. Tapi ia tak mengerti sekarang ini tiba tiba rasa mual itu begitu memuncak. Ia coba mengecek kalender datang bulannya, ia langsung membungkam mulutnya ketika mendapati fakta bahwa ia telat selama dua minggu. Waw.

Yeri berjalan kearah Jungkook yang masih tertidur pulas. Ia sendiri masih ragu ragu dengan dugaannya apakah ia benar atau salah.

"Ah! lebih baik aku periksa saja dulu" batin Yeri.

****

Jungkook kini sudah rapi dan bersiap untuk berangkat berkerja. Ia berjalan menuju mobilnya dan diekori oleh istrinya dibelakangnya.

"Terima kasih ya" Jungkook mengelus rambut Yeri lembut.

"U--un tuk apa?" Yeri dibuat gugup oleh Jungkook saat ini. Yeri harus sedikit mendongak untuk menatap wajah Jungkook.

"Untuk semuanya" senyum Jungkook terpancar jelas diwajahnya, membuat Yeri tersipu malu. Pipinya yang merah tomat membuat Jungkook semakin gemas pada sang istri.

Kemudian, Yeri teringat akan kejadian semalam, ia sangat senang karena Jungkook mau memakan masakannya itu.

"Sama-sama"

"Kurasa pulangku hari ini akan lebih cepat dari kemarin" ucap Jungkook.

Yeri hanya diam saja. Ia rasa ia sudah cukup sering mendengar ucapan Jungkook barusan tapi buktinya masih tetap sama, Jungkook masih tetap pulang larut.

Melihat raut wajah Yeri yang biasa saja Jungkook langsung menyadarinya. Ia memang sering berkata demikian pada istrinya itu.

"Hey, aku serius aku akan mengusahakannya" Jungkook meraih tangan Yeri dan menciumnya singkat. Ia benar benar merasa bersalah jika terus-terusan seperti ini.

"Aku mempercayaimu"

Family Jungri

Seperti biasa hari kerja Jungkook selalu dilengkapi dengan gangguan dari Rere sekretarisnya. Rere selalu saja datang keruang Jungkook tanpa alasan yang jelas. Seperti saat ini, ia datang dengan membawa secangkir coffee. Padahal jelas-jelas Jungkook tidak begitu menyukai coffee, apalagi coffee itu buatan Rere.

"Selamat siang tuan Jeon. Kau terlihat lelah, ini aku buatkan coffee untukmu agar kau lebih fresh" Rere berjalan mendekati Jungkook dan ia mengambil kursi yang ada disebrang meja Jungkook untuk ia pindahkan di samping Jungkook.

"Apa kau butuh aku hibur?" Melihat Jungkook yang terlihat begitu lelah terlintas ide jahil dari otak Rere.

"Aku hanya ingin kau pergi" Jungkook benar benar sudah sangat muak dengan tingkah Rere.

"Kenapa kau begitu kasar padaku. Kau harus mengingatnya tuan Jeon" ancam Rere kepada Jungkook, karena akhir akhir ini ia juga mudah tersulut emosi atas perkataan Jungkook kepadanya.

Jungkook mengusap wajahnya gusar, ia selalu kalah telak dalam berurusan dengan perempuan ular didepannya ini.
"Oke oke aku minta maaf" pasrah Jungkook.

Family Jungri.

Setelah merasa pekerjaan rumah selesai, Yeri segera bersiap untuk pergi ke Rumah sakit terdekat. Bukannya apa apa, ia hanya ingin memastikan keadaannya saat ini kepada Dokter langganannya dan merupakan teman semasa SMAnya dulu.

"Yeri?" Sapa ragu ragu wanita yang memakai jas putih itu kepada Yeri.

Spontan karena merasa terpanggil Yeri menoleh dan langsung mendekati sang Dokter.
"Hey, Graice. Bagaimana kabarmu?" Sapa riang Yeri.

"Aku baik Yer. Sangat baik saat bertemu denganmu" ucapnya dengan diakhiri tawa yang renyah dari mereka berdua.

***

Dengan rasa yang tak karuan Yeri menunggu hasil dari pemeriksaan tadi. Ia meremas jari jari tangannya yang mulai dingin.

"Yer?" Panggil Dokter Graice pada Yeri yang tengah duduk di ruangannya.

"Iya Graice. Gimana hasilnya?"

"Usianya Sudah 2 minggu" Graice tersenyum sambil mengacungkan tespack yang menunjukkan positif.

Family Jungri

Sedari pulang dari rumah sakit, bibir Yeri tak henti hentinya membuat lengkungan senyum. Ia benar benar sangat senang akan hasil yang menunjukkan bahwa ia positif hamil. Itu tentu saja akan membuat suasana rumahnya semakin tentram dan penuh kasih sayang.

Ini adalah hadiah yang sangat istimewa baginya, setelah lama sekali hubungannya dengan Jungkook mengalami gonjang ganjing. Ia berharap atas hadirnya pelengkap baru akan membuat keluarganya semakin nyaman.

Ia segera mengambil hapenya yang berada di dalam tas selempangnya itu.

"Iya sayang. Kenapa?"

Yeri menahan senyumnya. Ia benar benar ingin berteriak sekarang untuk memberitahu Jungkook.

"Hallo, sayang? Kamu gapapakan?" Terdengar Jungkook mulai panik disebrang. Dan itu semakin membuat Yeri menahan senyumnya dengan membungkam mulutnya dengan satu tangan yang free.

"Sayang?"

Ok. Yeri sudah tidak tahan. Ia meluapkan segala bentuk tertawanya ia benar benar tertawa keras sampai membuat Jungkook semakin heran. Jungkook mengalihkan panggilan telefon itu menjadi panggilan video call agar ia mengetahui keadaan istrinya saat ini.

"Haiii" Yeri melambaikan tangannya dengan wajah yang sangat ceria.

Ada apa dengannya~batin Jungkook.

"Haiii" jawab Jungkook kaku.

"Aku hamil sayang. Anak kedua kita yeayyy" ucap Yeri dengan penuh semangat.





Terimakasih sudah membaca family Jungri.

Pendek ya? Iya emang. Because ini aku lagi liburan diluar kota guys jadi agak susah cari waktu buat ngetik.

Maapkeun ya. Ini aku kebut karna dari kalian udah banyak banget yang kirim pesan ke aku supaya cepet up. Jadi aku gugup banget ini jadinya.

Thank youu

Aku sayang kalian😙

Zulia_cy

FAMILY. (Jungri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang