"Happy Birthday, [name]!"
Seruan dengan nada riang milik Aoi menyambut pagi hari yang tenang milik [name]. Dengan senyuman senang yang terpatri diwajahnya, Aoi memberikan sebungkus kado kecil pada [name]. Kedua sudut bibir milik [name] terangkat ke atas membentuk sebuah senyuman manis diwajahnya, "terimakasih, Aoi."
"Yo!"
[Name] dan Aoi menoleh ke sumber suara, terlihat Kuroo yang berdiri di depan pagar rumah [Name]. "Kuroo? Ada apa?" Tanya [name] yang langsung berjalan menghampiri Kuroo, "hanya ingin mengajak berangkat sekolah bersama" jawab Kuroo sambil melirik Aoi yang berada di belakang [name], sedangkan Aoi menyatukan ujung ibu jari dengan ujung jari telunjuknya sehingga membentuk jawaban "OK" untuk Kuroo.
"Ah!"
Aoi mengatupkan kedua telapak tangannya, "maaf, [name]. Aku baru ingat ada janji dengan Yaku, aku pergi dulu. Bye bye" ucap Aoi sambil membuat raut wajah bersalah, kemudian tanpa menunggu ucapan balasan dari [name] maupun Kuroo, Aoi langsung berlari meninggalkan mereka berdua.
Di dalam dirinya, Kuroo berterimakasih kepada Aoi yang mengerti maksud dirinya. 'Aoi, Good Job! Akan aku traktir kamu' batin Kuroo bersorak senang, "kalau begitu ayo berangkat bersama, [name]-chan" ucap Kuroo dengan senyuman yang seperti biasanya, melihat senyuman Kuroo membuat [name] menghela nafasnya pelan.
'Mencurigakan sekali.'
Selama perjalanan menuju sekolah, tidak ada obrolan sama sekali. Bahkan Kuroo terlihat bingung dengan apa yang harus dia bicarakan dan terlihat canggung untuk memulai obrolan saat sudah menemukan topik. Menyadari bahwa mereka sudah hampir dekat dengan sekolah, Kuroo pun tanpa basa-basi langsung menahan pergelangan [name].
Tangan kanan Kuroo memegang leher bagian belakangnya, terlihat jelas sekali bahwa dirinya canggung untuk mengatakan sesuatu. "Ada apa? Kita bisa telat" kata [name] sambil melepaskan tangan Kuroo yang masih berada di pergelangan tangannya.
"Selamat Ulang Tahun, [Name]."
Langkah [name] terhenti mendengar kalimat tersebut, "aku tahu ini hadiah kecil. Tapi kumohon terimalah" ucap Kuroo sambil memberikan sebuah gantungan kunci Ohara Sora, penyanyi band SOARA yang terkenal. Kedua mata [Name] berbinar senang bahkan kini dirinya tersenyum senang mendapatkan gantungan kunci tersebut. Tanpa disadari oleh [name], semburat rona merah muncul di kedua pipi Kuroo.
"Terimakasih, Kuroo. Aku menyukainya" ucap [name] dengan nada senang tidak lupa dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya. Kuroo langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil menutupi wajahnya dengan sebelah tangannya, "u-uh, ya tentu."
[MHS Project]
[High School Version]
[Kuroo Tetsurou x Reader]
[Haikyuu]
Extra Part :
"Jadi, kenapa tiba-tiba kamu menyuruhku kesini?"
Yaku berdiri di depan Aoi sambil meminta penjelasan karena tiba-tiba Aoi meminta dirinya untuk bertemu di Halte Bus. "Hanya ingin bertemu" jawab Aoi dengan senyumannya yang membuat Yaku merona, kemudian Yaku berdehem pelan dan memukul dahi Aoi.
"Bodoh."
Aoi mengembungkan pipinya kesal, namun sedetik kemudian kedua telapak tangannya menutupi seluruh wajahnya yang memerah malu karena ucapan Yaku.
"Aku juga rindu padamu, Aoi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] High School [Kuroo Tetsurou] [HQ] [✅]
Fiksi PenggemarIni cerita antara [name] bersama Kuroo Tetsurou yang bertemu dengan cara yang sedikit tidak terbayangkan namun cukup baik untuk dikenang. MHS Project High School Version Kuroo Tetsurou Version Story by AkariAFuku