Author pov.
“Yakin mau berenang disini” ucap Bastian sesekali mengedarkan pandang.
“Iya yank, kenapa sih ayok” ucap Anita menarik lengan Bastian dengan tak sabaran.
Bastian menahan tarikan Anita dan detik berikutnya memeluk pingang Anita posesif “Kita berenang nya di bathtub aja ya. Lagian bathtub Apartemant kita kan luas, muat kok kalo cuma buat berenang kamu”
Anita memutar bola matanya malas “Bastian please deh. Ini kemauan anak KITA bukan kemauan aku” ucap Anita menekan kata kita di dalam ucapannya.
Bastian hanya mampu mendesah pasrah saat sudah menyangkut nama kita.
“Tapi kamu berenangnya gak boleh pake bikini ya, aku gak mau tubuh kamu buat tontonan geratis” ucap Bastian akhirnya.
“Engak, aku kan pake tank top sama celana pendek sepaha aja” ucap Anita cuek dan menunjukan apa yang ia bawa kearah Bastian.
“Engak-engak kamu harus pake baju. Terus warnanya harus hitam gak boleh yang lain apa lagi putih” tolak Bastian mentah-mentah.
“Bastian...” ucap Anita kesal dan hendak protes.
“Turuti kemauan aku, apa kita pulang sekarang” tegas Bastian menatap tajam kearah Anita.
“Oke oke. Tuan posesif yang nyebelin + mesum !”
“CUP”
Sebuah kecupan mendarat di pipi Anita. Anita yang melihat itu hanya berdecak kesal dan langsung menarik lengan Bastian untuk menganti pakaian mereka.-Ruang ganti-
“Sana sih, gak usah ikutin aku. Aku mau ganti baju” ucapa Anita mendorong tubuh Bastian menjauh.
Sekarang banyak pasang mata yang melihat kearah mereka. Dan itu sedikit membuat Bastian risih. Dengan cuek ia langsung menarik lengan Anita masuk kearah salah satu pintu ganti dan menutupnya sedikit kencang.
“Bastian..” pelotot Anita sebal.
“Apa” jawab Bastian cuek.
Bastian lalu melumat bibir Anita dengan lembut, menyesap bibir atas dan bawah Anita, hingga akhirnya ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman yang menuntut. Keduanya menyalurkan gairah panas dalam diri masing-masing. Lidah Bastian bahkan dengan leluasa bermain di dalam mulut Anita dan mengajak lidah Anita berperang sebelum akhirnya menghisapnya membuat Anita mengerang sexy.
Cukup lama bibir Anita dan Bastian saling melumat dan saling menghisap hingga akhirnya Anita mendorong pelan dada bidang Bastian dan tautan bibir keduanyapun terlepas.
"Apa kamu ingin membunuhku?!" Sembur Anita sebal dengan nafas terengah karena ciuman panas Bastian membuatnya hampir saja kehabisan nafas.
Bastian tersenyum geli lalu kembali mengecup bibir Anita.
"Maaf sayang, aku selalu kehilangan kontrol kalau sudah ada di dekatmu, apalagi saat merasakan manis bibirmu yang sangat memabukan" ucap Bastian dengan suara menggoda.
"Dasar mesum!!"
"Ini juga karenamu, lagipula kamu juga sangat menyukai sekaligus menikmati kemesumanku"
"BAS!" Anita menatap tajam Bastian. Tapi dengan jahilnya Bastian malah melumat bibir Anita lagi.
"Aku sudah bilang aku selalu kehilangan kontrol kalau ada di dekatmu dan aku tidak tahan untuk tidak kembali merasakan bibirmu" dalih Bastian dan menundukan kepalanya mengarah ke leher Anita.
“STOP ! aku ingin berenang, jika kamu terus bertingkah mesum begini kapan kita berenangnya” sela Anita mendorong wajah Bastian menjauh.
Bastian tersenyum lalu memeluk Anita dan mengecup dalam puncak kepala Anita.
"Sebentar ya 5 menit lagi, biarkan seperti ini” gumam Bastian.
"Ish!! Tingkat kemesumanmu itu sudah tidak bisa tertolong lagi!" Cibir Anita membalas pelukan Bastian.
“Biarkan selalu seperti ini Anita. Biarkan aku mengingat setiap jengkal dirimu. Kelak waktunya tiba setidaknya ada cerita yang bisa aku kenang dalam kegelapan itu. Aku mencintaimu Anita sangat mencintaimu. Kuharap kelak kamu tak akan membenciku.” Gumam Bastian dalam hati.
“Oke lepas, sekarang mari kita berganti baju. Sebelum orang-orang mendobrak pintu karena kita kelamaan didalam” ucap Anita melepas pelukan.
“Gantiin ya” seringai Bastian mesum.
“Bastian” pelotot Anita.
“Oke oke aku ganti sendiri” gumam Bastian dan melepas bajunya.
“children husband” ucap Anita mengelengkan kepala.
******
Sudah hampir 30 menit mereka menghabiskan waktu untuk berenang. Sebenarnya yang berenang itu bukan Anita Tapi Bastian karena sendari tadi Anita hanya memasukan kakinya kedalam air saja tanpa berniat menceburkan diri kedalam air seperti yang Bastian lakukan. Bastian mengernyitkan kening menatap sang istri yang tengah asyik menatap dirinya.
“Yank, katanya mau berenang. Tapi kok engak nyebur-nyebur” ucap Bastian yang sekarang tengah memeluk kaki Anita dan meletakan kepal miliknya kedalam paha mulus Anita.
“Aku udah berubah pikiran, dedek bilang katanya biar papa aja yang berenang” ucap Anita tanpa dosa dan sesekali menyisir rambut basah Bastian dengan jemari miliknya.
Dengan wajah tak percaya Bastian mendongak menatap wajah Anita. Dilihatnya Anita hanya memamerkan senyum tanpa dosa andalannya.
Dengan gemas Bastian menciumi paha Anita yang sekarang terekpos di depan matanya. Tak ketingalan tangannya sekarang juga mencoba meremas pantat Anita.
“PLAK” sebuah tamparan cukup keras mengenai pundak telanjang Bastian.
“Bastian tempat umum !” ucap Anita sebal karena tingkah suaminya yang kelewat tidak wajar.
“Siapa suruh bikin aku gemes” dumel Bastian yang sekarang mulai menjauh dari Anita dan mengambil ancang-ancang untuk berenang kembali.
Beberapa menit Bastian asyik dengan macam gaya renang dan tanpa menyadari sekarang bahwa istrinya tengan di incar oleh seorang pria. Yang juga sudah mengambil duduk di samping Anita tepat.
“Sendirian ya mbk?” tanya orang asing itu ramah.
“Engak” geleng Anita tanpa berniat mengubris seseorang yang tengah duduk di sampingnya.
“Abraham” ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya kearah Anita.
Anita tetap diam saja menangapi orang asing itu. Tanpa berniat menerima uluran tangan itu.
“Baiklah, kalo boleh tau kuliah dimana atau gak tinggal di mana” ucap orang asing itu tetap berusaha mendekati Anita.
Dengan sebal Anita menatap orang asing itu “Mas saya itu sudah punya sua......” belum sempat Anita melanjutkan ucapannya. Sebuah tangan dengan senonohnya keluar dari dalam air dan langsung merambat dari kaki sampai kepaha berahir kepinggang Anita.
Bastian menatap orang asing itu dengan tajam. Tanpa banyak ucap Bastian langsung mengecup paha dalam Anita. Seketika orang asing itu langsung membelalakan mata tak percaya.
“Ayo pulang” ucap Bastian tajam dan langsung keluar dari dalam air sedikit menarik lengan Anita untuk mengikuti langkah kakinya menjauh dari area kolam.
“Bas.... sakit” ucap Anita mencoba melepas tarikan Bastian pada lengannya.
Dengan sepontan Bastian menghentikan langkah kakinya. Secara perlahan Bastian menghadap kearah Anita. Raut mukanya yang semula garang dan tajam seakan siap menerkam siapa saja orang yang ada di hadapannya. Tapi saat tatapannya jatuh pada Anita seketika raut wajah Bastian berangsur-angsur melunak.
Menghela nafas sebentar Bastian mulai mendekat kearah Anita tanpa di komando ia langsung memeluk tubuh Anita.
“Maaf” bisik Bastian pelan “Aku sudah kelewatan” ucap Bastian langsung mencium kening Anita.
“Aku gak suka ya, lihat kamu yang kaya gini” ucap Anita membelai rahang kokoh Bastian.
“Maaf” ucap Bastian sekali lagi dengan nada penuh penyesalan.
“Hem..... Ayok. Lupakan saja aku lapar sekarang” ucap Anita manja dan langsung bergelanyut di lengan Bastian.
Setelah menghabiskan waktu seharian untuk berkeliling menemani Sang istri yang kelewat manja. Sekarang Bastian memutuskan untuk pulan. Dilihatnya Anita yang sekarang tengah tertidur manis didalam mobil. Bastian melihat jam tangan yang ia kenakan yang sekarang menunjukan pukul 20.25 wib. Hampir 7 jam mereka menghabiskan waktu berdua, Bastian sedikit menyungingkan senyum. Dilihatnya lagi Anita yang sedang tertidur di sampingnya.
Tanpa menunggu lama lagi Bastian mulai melajukan mobil ke arah Apartemant. Setelah hampir 20 menit perjalanan akhirnya sampailah mereka. Bastian mulai turun dari mobil sedikit berlari menuju pintu samping dengan perlahan Bastian mulai mengendong tubuh tertidur Anita.
“Em, kecapean dia rupanya” gumam Bastian dan mencium kilat bibir Anita.
Sesaat tak sengaja ia berpapasan dengan Mang ucup. “Mang ucup, tolong ya seperti biasa” ucap Bastian.
“Siap den” ucap Mang ucup memberi hormat.
“Kalau begitu saya masuk dulu ya mang” ucap Bastian memberi senyum kerah mang ucup.
“Iya den, lagian kasian itu mbk Anitanya kelihatan capek banget”
“Iya mang, sekalilagi makasih ya”
Dengan susah payah Bastian sudah berhasil menidurkan tubuh Anita di atas tempat tidur. Diusapnya perlahan pipi Anita dengan perlahan di ciumnya pipi tersebut sedikit lama.
“I love you” bisik Bastian beranjak dari ranjang dan menyelimuti tubuh Anita.
Dengan perlahan Bastian mulai keluar dari kamar dan menuju ruang tamu. dengan perlahan ia mulai mendudukan pantatnya dan mengecek beberapa file dari ponselnya yang di kirim oleh Dinda.
Setelah berkutat lama dengan file-file yang tak ada habisnya tiba-tiba sebuah notif muncul di sudut atas ponselnya. Dengan rasa penasaran Bastian mulai melihat siapa orang yang mengirimkan pesan video itu.
“Fandi brengsek” umpat Bastian saat sudah berhasil membuka video itu dan mendapati dua orang tengah mendesah tanpa sehelai benang pun memenuhi layar ponselnya.
Di layar ponsel Bastian terpampang aksi salah satu artis bokep wanita yang tengah menghisap batang kemaluan sang artis pria. Dan tak ketingalan dengan sebuah desahan-desahan yang seketika langsung membuat sesuatu milik Bastian berangsur-angsur bangkit.
“Fandi brengsek” umpat Bastian lagi dan langsung mematikan ponsel miliknya yang masih menayangkan adegan tak senonoh itu.
Dengan terpaksa Bastian harus menenangkan sang adik yang sekarang tengah berdiri tegak. Dibukanya kancing celana miliknya dan mengeluarkan sang adik dari sangkar. Dikocoknya sang adik dengan ritme pelan. Sebuah desahan tertahan lolos begitu saja dari mulutnya.
“Ahhhhhh... An....i...ta ahhhh”
Author pov end.
****Anita pov.
Aku terbangun saat kurasakan sebuah dering ponsel mengema. Dengan engan ku angkat panggilan dari Viona yang menurutku sangat menganggu.
“Apa Vio, ini udah malem dan lagi gw udah tidur”
“Yaelah Nit gua Cuma mau bilang besok anak-anak ngajakin kumpul. Dan mereka bilang suruh ajakin lo karena mereka katanya kangen sama lo”
“Hem yaaa. Jam berapa, besok kabarin aja lagi. Sekarang gw ngantuk mau tidur Vio”
“Iya deh. Salamin juga buat suami lo ya”
“Hem” dehem ku.
Seketika panggilan terputus. Saat aku ingin memejamkan matan lagi tiba-tiba aku teringat sesuatu.
“Bastian” gumam ku melihat kearah samping dan mendapati tak ada orang lain selain diri ku yang tengah tertidur di ranjang.
Perlahan aku mulai bangkit dari rabahan dan sedikit clingukan mencari keberadaan Bastian. Sampai sebuah suara terdengar dan membuat ku langsung mengernyitkan kening bingung.
Dengan perlahan aku mulai mencari sumber suara yang menganggu pendengaran ku itu. Menuruni anak tangga dengan perlahan dan mendapati suara itu begitu jelas mememenuhi pendengaran ku sekali lagi.
“Bastian” seketika aku langsung membelalakan mata tak percaya dengan apa yang barusaja ku lihat.
Kulihat disana Bastian tengan bermain solo dengan dirinya sendiri sedikit mendongakan kepala dengan mata tertutup. Tak ketingalan dengan desaha -desahan yang keluar dari mulutnya.
“Ahhhhhh... An....i...ta ahhhh”
Dengan perlahan aku mulai berjalan kearah dimana Bastian duduk.
“PLAK” sebuah tamparan keras ku daratkan begitu saja di pipi Bastian.
Aku bisa melihat keterkejutan yang Bastian tunjukan pada kedua matanya. dengan perlahan Bastian mulai membenarkan duduknya dan berusaha mengenakan celananya kembali.
“Sa...sayang” ucap Bastian nampak salah tingkah.
“Bisa jelaskan ini semua” ucap ku tajam kearahnya.
“A...a..aku”
“Bastian, lihat aku !” sebuah teriakan keluar begitu saja dari mulut ku. Aku sungguh di buat kesal oleh makhluk di depanku saat ini.
“Kenapa! Aku ini istrinya kamu. Dengan kamu melakukan ini membuat ku gagal menjadi seorang istri” teriak ku lagi. Aku sangat kecewa dengan apa yang Bastian sekarang lakukan.
“Anita dengar kan aku, aku lakuin ini karena aku gak mau menyakitinya. Aku gak mau dia terluka karena ku” ucap Bastian yang sekarang memeluk tubuhku dari belakang.
“lepas” tiba-tiba tetesan bening keluar dari pelupak mataku.
“Aku istri kamu Bas, mau selelah apapun itu, sesakit apapun itu. Itu udah jadi kewajiban aku buat layanin kamu Bas. Sekarang minggir aku sangat kecewa sama kamu” ucapku mendorong tubuh Bastian yang tengah memeluku.
“Aku sayang sama kamu Anita. Aku gak mau nyakitin kamu apalagi nyakitin anak kita” ucap Bastian yang kurasa tengah menahan tangis.
“Kalau begitu sentuh aku”Anita pov end.
*
*
*
*Tbc......
Pada seneng gak nih gua update lagi. Tuh gua kasih mines nya dulu 😂.
Jangan mupeng ya. Apalagi baper kasihan obat gila mahal harganya ......😁🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGEL IS
RomanceAku memang bodoh semua terjadi karena kebodohan ku. Sekarang aku sangat membenci hidup ku sendiri bahkan kedua orang tua ku tak lagi mengakui ku sebagai anaknya, sunguh aku benci kenyataan ini. Tapi semua berubah semenjak dia (Malaikat ku) hadir dal...