Buruh itu keringat,
Di kelapangan kontang,
Memetik untai-untai uang,
Yang bertebaran dalam lautan dendam,
Darah setitik pun tidak kenal jernih,
Bersembunyi disebalik gajah-gajah putih,
Angkatlah sabit dan tukul,
Sama-sama dunia ini kita pikul,
Para buruh butuh maksud,
Perjuangan yang diteruskan,
Terus ampuh dan berbalik,
Sinar yang malap itu api,
Dalam bah,
Surga para buruh bukan lagi nota,
Cuma helai-helai gembira,
Yang dirobek disentap seribu cara.
YOU ARE READING
Hamba Dendam
PoetryKepingan puisi lirikal dalam Bahasa Melayu yang kurang garam tapi penuh dendam.