Sebulan kemudian ....
Hinata memasak pagi ini, Hinata bahagia menjalin hari-hari,harinya bersama Gaara. Seperti pagi ini, Hinata membuatkan masakan spesial untuk suami tercintanya.
Tersenyum menyambut Gaara yang telah rapi dengan kemeja berkisar biru dengan jas berwarna Navi, jangan lupakan dasi bergaris biru senada dengan kemeja pria tersebut. Jam tangan Rolex telah berada dipergelangan tangannya. Gaara bersiap di meja makan sembari memandangi Hinata yang sibuk menata hidangan di atas meja.
"Selesai". Hinata mendekati Gaara dan mencium pipi suaminya.
"Selamat menikmati". Hinata kemudian mengambil duduk disampingnya suaminya.
Gaara mengamati berbagai hidangan di atas meja . Gaara tersenyum melihat berbagai hidangan telah siap. Namun pria itu berfikir kembali, dan menatap Hinata yang memandang dirinya juga.
"Kau menginginkan apa". Ujar Gaara kemudian .
Hinata berjogigi menunjukan desert gigi putih miliknya. " Aku ingin meminta izinmu, akan ada camping kampus Sabtu depan selama seminggu". Hinata mengingatkan air putih di gelas. "Boleh kan". Lanjutnya lagi.
Gaara nampak berfikir mencermati keputusannya. Gaara sebenarnya enggan namun janjinya benar- benar merepotkan. Gaara akhirnya mengangguk sebagai persetujuannya. Hinata senang bukan main melihat anggukan suaminya. Mengecup pipi Gaara kembali tidak lupa menyatukan benda kenyal miliknya dengan Gaara.
Setelahnya Hinata bersiul senang, Hinata bagai malaikat untuk Gaara..
.
.Hinata sedikit merengut ,pasalnya hari ini dirinya menjadi pusat perhatian . Bagaimana tidak, Gaara memang mengizinkannya pergi tapi kenapa pria itu harus ikut sih. Bahkan sampai membayar kursi bahkan menyogok pihak kampus. Benar-benar pencemburu berat . Hinata sedikit uring-uringan pasalnya jika Gaara ikut dapat dipastikan kebebasan yang dijanjikan Gaara menjadi secuil biji matahari. Gaara sangat mewanti-wanti Hinata , sejak Gaara melihat salah satu teman Hinata menggoda istrinya tersebut, membuat Gaara Tidak rela harus melihat istri imutnya dekat-dekat dengan pria yang seumuran.
Duduk bersebelahan bahkan sulit sekali melakukan interaksi lawan jenis. Setiap kali seorang teman pria mendekati Hinata, makan Gaara yang akan maju, menyebalkan dan super Duper menyebalkan.
Seperti sekarang, Kiba hendak memberikan tenda bagian milik Hinata, Gaara justru menatap tajam Kiba. Hinata menghela nafas, tanpa berpamitan dirinya pergi begitu saja. Mengabaikan Gaara yang membuat tenda sendirian.
TBC
