10

2.6K 215 3
                                    

Gaara menunggu di depan gerbang mansion Hyuuga. Meninggalkan segala pekerjaan, membujuk kembali hime tercintanya.

Pria bersurai merah itu berjalan mondar-mandir tidak jelas. Tidak berapa lama gerbang terbuka menampilkan seorang yang ditunggunya . Gaara nampak terpesona dengan tampilan sederhana Hinata Rambut yang dulu lurus sekarang bergelombang, mengenakan dress biru sederhana dan sepatu heels putih. Gaara cukup lama memandangi Hinata, sampai suara deru mobil lain berhenti tepat disampingnya .

Sai keluar dari mobil dengan senyum andalannya. Menyambut Hinata yang telah menunggunya.

"Hai Baby". Sai berkata sangat manis.

Hinata diam-diam tersipu malu. Gaara merasa gejolak kecemburuan membuncah dalam hatinya. Tanpa menunggu respon Hinata, Gaara meraih tangan putih milih Hinata, menyeretnya paksa memasuki mobil merah miliknya. Gaara menulikan Hinata berteriak tidak terima. Setelahnya menghadiahi satu bogem di manik hitam Sai.

Gaara bersedih berlalu meninggalkan Sai dengan keterkejutannya. Memasuki mobil,melakukannya perlahan. Gaara mengabaikan Hinata yang terus mendukung tidak terima. Gaara hanya ingin perhatian gadisnya kembali untuknya, Gaara benci berbagi dan dirinya sangat benci jika Hinata sudah tidak mencintainya lagi.

"Kau keterlaluan,kenapa sih denganmu?". Hinata kesal luar biasa . "Jawab". Hinata sedikit membentak Gaara.

Cittttttttt

Gaara mengerem mendadak, menatap Hinata yang berusaha mengatur detak jantungnya. "kau gila". Ujar Hinata selanjutnya.

",Ya aku gila Hinata, aku gila tanpamu,kau tahu aku mencintaimu tapi kenapa selingkuh hah". Gaara benar-benar kesal.

Sedang Hinata dibuat tercengang, pasalnya ini kalimat terpanjang Gaara saat bersamanya. Dulu Gaara hanya mengucap sepatah kata dingin. Hinata mengerjap pelan.

"Siapa yang selingkuh, bukankah Gaara-kun yang selingkuh dengan pekerjaannya, jika Gaara-kun lebih cinta pekerjaan maka aku harus mundur , aku juga ingin berkencan, bergandeng tangan ataupun makan malam romantis bersama, saat bersama Gaara aku tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu, tapi saat Sai datang aku bahagia, Dia memperlakukanku layak seperti pasangan kekasih pada umumnya ,makan malam romantis, jalan-jalan, bergandengan tangan, membukanya mobil untukku, bahkan membenarkan tali sepatuku, aku sangat melambung tinggi diperlakukan seperti itu, semua hal indah yang kubayangkan terwujud dari dirinya, lalu apakah aku salah kalau memilih meninggalkanmu dan berlari pada Sai". Hinata menatap Gaara lembut. Gaara kehilangan gadis kikuknya yang dulu, sekarang Hinata berubah tegas dalam menjelaskan sesuatu tidak berbelit seperti dulu. "Gaara-kun sendiri yang mengabaikan ku ". Tambah Hinata lagi.

Tanpa menunggu respon Hinata, Gaara meraih tengkuk Hinata. Menempelkan dua benda kenyal menjadi satu. Gaara mencium Hinata begitu menggembu mengabaikan segala berantakan dari gadisnya. Gaara bertambah brutal. Menarik tuas kursi menjadi mode tidur, Gaara kini menindih Hinata tanpa melepas pagutannya. Kasar dan tidak memperdulikan ringisan kesakitan Hinata.

Gaara hanya berfikir segera mengikat Hinata hanya untuk dirinya. Masih menggebu,Gaara dipenuhi rasa cemburu teramat dalam pada kekasihnya, Hinatanya.





Tbc

16 vs 22Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang