Hinata berjalan memasuki wilayah hutan sendirian. Tanpa sadar kakinya terus melangkah hingga jauh. Hinata tidak menyadari sekitar, pohon menjulang tinggi,jalanan curam, dan sedikit tumbuhan pengganggu. Hinata hanya kesal dengan Gaara namun berujung kekacauan.
Tanpa sadar salah satu kakinya menginjak bibir tebing.
"Ouch". Hinata mengaduh sakit, tubuhnya terperosok jauh ke sebuah lubang cukup dalam.
Hinata meringis sakit pada pergelangan kakinya. Sepertinya sedikit terlilit ,namun air mata sudah menetes membasahi pipinya. Hinata menyesal menggunakan egonya. Tidak berapa lain perutnya terasa kram luar biasa. Selanjutnya Hinata melihat darah mengalir keluar dari kakinya.
"Sakit". Gumam Hinata sembsri bersandar pada batang pohon tumbang. "Gaara-kun". Hinata meringis menahan sakit.
.
.
.Di arena camp. Gaara kelabakan kesana kemari. Pasalnya Hinata menghilang dan Gaara tidak tahu kemana istrinya itu pergi.
Tenten dan Sakura pun sama kedua sahabat Hinata nampak gelisah. Sampai Kiba datang dengan menelan ludahnya .
"Sa-sabaku -san tadi aku me-melihat Hinata-san memasuki kawasan hutan". Kiba sedikit takut namun berhasil mengungkap keberadaan Hinata.
"Da-dari arah sana". Kiba melanjutkan dengan menunjuk arah pertama Hinata memasuki kawasan hutan.
Kakashi selaku penanggung jawab acara membagi menjadi beberapa kelompok pencarian untuk Hinata. Sebelum sore kelompok teresebut telah berpencar mencari keberadaan Hinata.
Gaara sedikit was-was pasalnya, Hinata adalah gadis ceroboh yang mudah tersulut amarah. Istrinya mudah kesal namun imut secara bersamaan.
Gaara merasakan sebuah firasat tidak enak, naluri menuntun kaki Gaara berjalan menyusuri sebuah jalan curam dan sedikit tajam. Gaara merasakan bahwa istrinya melewati jalan terjal tersebut. Rombongan bersama Gaara hanya mendesah,dan mengikuti dari belakang.
Gaara sayup-sayup mendengar suara rintihan kesakitan. Sedikit bingung namun menemukan jejak tali pengikat Surai indigo istrinya tersangkut sebuah dahan pohon. Gaara segera mungkin mengambilnya dan mengikuti arah dahan yang sedikit patah. Dan benar di sana terlihat istrinya menahan sakit memegangi perut nya . Gaara semakin panik melihat percikan darah menetes.
"Hei disini". Teriak Gaara pada tim pencari istrinya.
.
.
.TBC
