[.3.] SML - Who's her?

4.3K 287 4
                                    

Beberapa tahun berlalu, Taehyung hidup seperti anak seusianya. Pintar, cerdas, selalu menjadi yang pertama dikelas. Disegani banyak orang, dan dia hampir melupakan orang tuanya karena itu.


Hari ini Eomma Taehyung pulang ke rumah neneknya, sedangkan saudaranya Min Yoongi telah dijemput ayahnya untuk pulang. Anehnya sang Eomma pulang dengan seseorang yang tak ia kenal, dan membawa namja kecil digendongannya.

"Taehyungie..dia akan menjadi adikmu dan akan tinggal disini bersamamu dan nenek." Ucap sang ibu sambil mengusak pelan rambut Taehyung.

"Adik?" Tanya Taehyung dan atensinya beralih pada seorang namja yang sedang menggendong 'adiknya' itu.

Namja itu menurunkan bocah kecil yang kata Eommanya akan menjadi adiknya itu. Dia sangat lucu, mata lebar, rambut lebat, dan kedua gigi kelinci yang muncul saat ia tersenyum.

"Jun Jungguk ipnida." Taehyung berjongkok di depan 'adiknya' itu dan mengelus rambut miliknya.

"Kim Taehyung imnida.." Berucap dengan senyum kotaknya.

«❤»

Hampir 2 minggu berlalu dengan Taehyung yang merawat 'adiknya' dengan baik, dan selalu memanggil 'adiknya' dengan sebutan 'Kookie' karena ibunya memanggil sang adik dengan panggilan itu.

"Eomma, tuliskan nama Kookie disini." Taehyung menaruh sebuah buku dihadapan sang ibu dan sebuah bolpoin di atasnya.

"Nde.." Sang ibu menurut, mengambil bolpoin dan menuliskan satu nama di sana lalu menutup buku itu.

"Taehyungie..Eomma dan Appa Kookie akan kembali ke Daegu untuk pekerjaan kami," Sang ibu memberikan sebuah handphone padanya.

"Kau bisa telfon ibu dengan ini jika adikmu merindukan kami." Taehyung menatap ibunya dan mengambil handphone itu.

«❤»

Keesokan harinya sang Eomma dan namja itu pergi ke Daegu, sangat pagi. Bahkan Taehyung dan Kookie belum bangun dari tidurnya.


Pagi itu Taehyung terbangun dan langsung bersiap siap berangkat ke sekolah. Seperti biasa dia berangkat berjalan kaki, karena jarak rumah ke sekolah bisa dibilang tak terlalu jauh. Jimin sudah menunggu Taehyung dengan setia di gerbang sekolah, sedikit mengerucutkan bibirnya dan mendapat kekehan kecil dari Taehyung.

"Menunggu lama? Chiminie?" Goda Taehyung sambil menangkup kedua pipi gembul Jimin yang membuat sang empu merona.

"Wah..kau tersipu, kkk."

"Sialan!" Umpat Jimin lalu berlari mengejar Taehyung yang sudah lari mendahuluinya.


Mereka berdua berjalan dilorong dengan sedikit candaan mengiringi mereka, tidak memperdulikan atensi milik siswi siswi yang berjerit kesetanan karena melihat tampan Jimin dan Taehyung sang Idola sekolah.

"Jangan melakukan itu padaku lagi!" Jimin berdecak dan mengalihkan pandangan dari Taehyung.

"Arasseo.. jangan marah ne? Kkk."

Bruk!

"Yak! Jimin!" Taehyung terlonjak kaget saat tiba tiba sahabatnya itu terjatuh tersungkur.

"Mian." Ucap seseorang yang menabrak Jimin tadi tanpa menoleh dan langsung pergi dari sana.

"Gwaenchana?" Tanya Taehyung sembari mengulurkan tangannya dan Jimin meraihnya.

"Ck! Hari ini sial sekali!" Jimin berdecak pelan dan membersihkan celana bagian lututnya yang sedikit berdebu.

Taehyung menatap lekat pada seseorang yang menabrak Jimin tadi, seorang namja yang memakai hoodie berwarna hitam, seragam sekolah yang tak ia kenal, dan-

Kriingg..kringg...

"Astaga! Cepat kekelas!" Jimin menarik lengan Taehyung dan membuat Taehyung hampir terjatuh karena tersentak kaget.

«❤»

Mereka sampai di kelas dengan nafas yang terengah engah, lalu berjalan tertatih untuk duduk di bangku mereka. Hingga beberapa menit sang ketua kelas memasuki kelas dan mengatakan bahwa..

"Kim ssaem tidak masuk hari ini."

Ucapan yang terlontar dari sang ketua kelas membuat seisi kelas sedikit ricuh, 3 jam pelajaran tanpa guru? Daebak! Tapi seisi kelas tiba tiba hening, kenapa? Mereka tidak mau ada guru yang masuk dan menggantikan pelajaran ini dengan pelajaran lain, atau memberi tugas.

Taehyung merogoh tas yang ada di sampingnya dan mengeluarkan buku miliknya, buku abstrak. Dia membalik balikkan kertas yang tertutup oleh coretan apapun itu dan berhenti di salah satu tulisan dari Eomma nya kemarin.

'Jeon Jungkook'

"Jeon Jungkook? Kookie? Jeon?" Guman Taehyung pelan dan membuat Jimin sedikit melirik ke arah buku yang dibawa Taehyung.

'Itu bukan marga milik ayahku.' Pikir Taehyung sambil mengerutkan dahinya.

"Nuguya? Jeon Jungko-"

Bug..

Taehyung reflek menutup buku miliknya tadi lalu menoleh ke arah Jimin yang sedang memasang raut muka kebingungan, setelah itu dia mengalihkan pandangan kearah lain dan memasukkan bukunya tadi kedalam tas.

"Jeon Jungkook. Kau pikir aku tak bisa melihatnya? Kau meragukan pengelihatanku Tae?" Ucapan Jimin membuat Taehyung tersedak air liurnya sendiri.

"A-ani.." Jawab Taehyung dengan mata membola.

"Nuguya?" Tanya Jimin dengan satu tangan ia gunakan untuk membalik badan Taehyung agar menghadapnya.

"A-adikku.." Jawaban lirih itu masih masuk kedalam telinga seorang Park Jimin.

"Adikmu? Tapi marganya Jeon, jangan berbohong padaku Tae..kau sudah berjanji." Jimin menatap Taehyung dengan alis bertaut.

"A-adik d-dari ayah t-tiriku." Ucap Taehyung yang membuat Jimin membelalakkan matanya.

"Ayah tirimu?" Taehyung mengangguk sebagai jawaban.

'Astaga! Apa ini? Broken home?' -Jimin

Jimin menggaruk tengkuknya, menggigit bibir bagian bawahnya. Merasa bersalah karena membuka luka milik sahabatnya, melafalkan beribu ribu maaf pada Taehyung dan sahabatnya itu hanya menjawab.

"Gwaenchana."

«❤»


📷
SML
Scenery - My Life
or ?
SMiLe
😊

SCENERY [«Kim Taehyung»] MY LIFE _ Sad Story ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang