Jungkook mengerjap pelan, kantuk sudah benar benar mendekam pada tubuh itu. Tapi perutnya juga meronta ronta ingin makan, tapi ia juga tak bisa melakukan apapun.
"ARGH!! KEPARAT!!! AKAN KU BUNUH ORANG TUA GILA ITU!!" Teriaknya menggema dalam ruangan itu.
"Ah...hyung-ah!!" Rancaunya, berharap tali yang mengikatnya itu bisa terlepas.
Tok tok..
Seseorang mengetuk pintu disebrang sana, dahi Jungkook mengeryit. "Nuguya?! Yak! Siapapun itu, tolong!!" Teriaknya dengan pandangan tak terlepas dari pintu disebrang sana.
Cklek~
Pintu itu terbuka sedikit, "A-ada orang?" Tanyanya dari balik pintu.
Jungkook tak bisa melihat wajah orang itu, karena hanya separuh badan yang terlihat, juga penerangan yang minim disana. Membuatnya tak bisa melihat dengan jelas.
"Siapapun itu tolong!!" Rancau Jungkook.
Pintu itu hampir terbuka lebar, sebelum..
Brakk!!
Pintu itu dibuka lebar dengan tawa menggelegar dari seseorang yang terdengar familiar di telinga Jungkook."Ada yang ingin menyelamatkan bocah macam dirimu? Aku heran dengan dengan orang macam dia." Dia, sang pembuka pintu. Menginjak kepala dari seseorang yang kemungkinan pingsan disana, menurut Jungkook.
Postur tubuh itu, ah..orang itu lagi. "Yak! Kau membunuhnya?! Oh, kau jadi seorang pembunuh?" Sinis Jungkook mengejek sambil menatap Hoseok yang kini sedang berjalan mendekat.
"Aku hanya memukulnya dengan ini," Hoseok menunjukkan sebatang kayu ditangannya. "Kau mau mencobanya?" Tawar Hoseok pada Jungkook.
"Mencoba membunuhmu dengan kayu itu?" Tanya Jungkook dengan smirk konyol diwajahnya.
"Aniya pabo!!" Geram Hoseok sambil mengusap kasar wajahnya. "Aku tak percaya kalau kau itu putraku." Lanjutnya.
"Memang aku bukan putramu, tak sudi, ck!" Jungkook berdecih disana.
"Terserahlah." Hoseok pergi ke ambang pintu lalu menunduk mengecek seseorang yang terlihat pingsan itu disana.
Jungkook hanya memperhatikan Hoseok yang terlihat memopong tubuh yang pingsan disana, hingga kedua tubuh itu menghilang dari pandangannya.
"Oh ayolah!!!"
«❤»
Pagi datang, kedua sejoli itu masih berada didalam selimut mereka. Hingga salah satu dari mereka terbangun, dan menggeliat tak nyaman. Di rasanya berat dibagian dada.
"Ugh..Tae..?" Ucapnya dengan suara parau.
"Uhm..." Dilihatnya Taehyung yang menangkup tubuh Yoongi dari atas, dan tangan yang melingkar pada pinggang Yoongi.
"Sudah pagi Tae..bangun, kau tidak ingin mencari adimu?" Tanya Yoongi lembut membuat manik elang itu mengerjap pelan.
"Hyung? Sudah pagi?" Suara itu menggelitik dada Yoongi, sang empu hanya mengangguk mengiyakan.
Sang pemilik mata elang itu bangun dan langsung terduduk saat dirasa posisi yang ia buat sekarang. "Astaga hyung, m-mian.."
Yoongi hanya mangangguk lalu berjalan memasuki kamar mandi, meninggalkan Taehyung yang masih terduduk dengan wajah bersemu merah disana. "Aigoo...ige mwoya??" Taehyung mengacak surainya sendiri.
Beberapa menit kemudian, Yoongi keluar dengan handuk kecil dilehernya dan rambut yang masih setengah basah. Tanpa menggunakan baju dan hanya menggunakan boxer, mata Taehyung terbelalak seketika.
"H-hyung?"
"Aku lupa tak membawa baju ganti tadi, ah! Aku pakai bajumu lagi ya?" Tanya Yoongi sambil menatap Taehyung yang masih belum sadar dari keterkejutannya.
"Tae?" Ucap Yoongi menyadarkan lamunan Taehyung.
"Ah! Ne!!" Alis Yoongi sedikit bertaut. "Lebih baik kau cepat mandi dan kita mencari Jungkook lagi, palli ka." Titah Yoongi yang dijawab dengan anggukan dari Taehyung.
«❤»
Cahaya mentari itu masuk kedalam ruangan putih disana, kedua manik itu mengerjab lucu. Badannya serasa sakit dimanapun, hingga suara seseorang menyambutnya.
"K-kau sudah bangun?" Tanya seseorang yang tak dikenali Jungkook.
Jungkook mencoba mendudukkan dirinya, "Tunggu, bukannya aku diikat di..?" Mata Jungkook terbelalak saat melihat seseorang yang tak ia kenal didepannya ini.
"N-nuguya?!" Ucapnya hampir berteriak. "Shhh..." Jungkook meringis setelah itu, kepalanya pusing, pening, ah, dia tak bisa mengingat apapun.
Dilihatnya seseorang yang tak ia kenali itu menekan tombol di atas nakas, "Bersabarlah, dokter akan segera datang." Dia tersenyum lembut lalu mengusak pelan surai Jungkook.
Beberapa menit kemudian, dokter datang dengan beberapa perawat ke ruangan itu. Memeriksa Jungkook yang masih setengah sadar dari pingsannya, seseorang yang menyelamatkan Jungkook hanya menatap mereka dari sebrang ruangan. Menggumamkan segala do'a agar anak itu bisa selamat.
"Uisa, bagaimana keadaannya?" Tanya orang itu.
"Bisa kita bicara diluar?" Dia mengangguk dan berjalan keluar ruangan milik Jungkook, ditutupnya pintu ruangan itu.
"Sepertinya ada benturan keras dibagian tengkuk dan kepalanya, itu menyebabkan saraf saraf bagian tertentu rusak dan memerlukan waktu bagi pasien untuk sembuh. Sementara ini, pasien mungkin tidak bisa mengingat tentang masa lalunya, hilang ingatan sementara. Bisa sembuh, tapi tak bisa dipaksakan, jadi saya berharap anda tidak memaksakan pasien untuk berpikir terlalu keras. Permisi."
Dokter itu menunduk sebentar sembari tersenyum, lalu meninggalkan orang yang menyelamatkan Jungkook itu sendirian disana.
«❤»
📷
SML
Scenery - My Life
or ?
SMiLe
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENERY [«Kim Taehyung»] MY LIFE _ Sad Story ?
Random❇ Brothership ⭐ Stepbrother ❇ Taehyung & Jungkook Main Cast : ✌ Kim Taehyung Other Cast : ✉ Jeon Jungkook ✉ Min Yoongi ✉ Kim Namjoon ✉ Kim Seokjin ✉ Jung Hoseok ❇ I just want you to understand ❇ Kim Taehyung [ Istighfar terus kalau l...