Vina berdiri menuju ke lemari di sebelah meja belajarnya dan menatap nanar kenangan-kenangan yang dulu.
tok tok tok
suara ketukan pintu terdengar
"Non nanti disuruh ke bawah" ujar bi Dayu
"buat apa Bi"
" Bibi juga nggak tahu non"
" Ya udah kalau gitu Vina siap-siap dulu"
Devina tersenyum tipis Apakah Alvita merayakannya bareng gue batin Vina. Devina segera berganti baju untuk bersiap-siap ke bawah kini Vina sudah cantik, memegang dadanya
" kok gue ngerasa ada yang enggak beres ya "Pikir Vina. namun Vina segera menerbitkan pikirannya itu dan ia segera menuju kebawah
ceklek
"Terima kasih untuk para hadirin yang sudah datang di acara ultah anak saya Alvita Immanuel Fernandez"
Vina menatap orang yang sedang berbicara itu rasanya ingin berteriak kalau ia juga berulang tahun
"untuk Alvita sini naik nak dan saya mempunyai satu lagi pengumuman penting malam ini akan ada acara tunangan anak saya" ucap apanya
"Siapa yang tunangan" batin Vina
" ini dia calon mantu saya Dion yang sebentar lagi akan bertunangan dengan anak saya Alvita "
Jantung vina seakan mau berhenti Berdetak "apa maksudnya" dan tidak sengaja mata Vina dan Dion kini saling bertemu namun cepat-cepat Vina membuang muka dan menunduk Ia berlari menuju kamarnya dan menangis sejadi-jadinya. seperti Inikah kado ultahnya yang sekarang
Drt drt..
" Gue tunggu di taman belakang "
tut tut
Vina segera pergi menuju ke taman belakang dari jarak dekat menatap punggung seseorang perempuan sebelum pindah menepuk orang itu, orang itu sudah berbalik menatap Vina dengan senyum yang meremehkan.