Suara tepukan terdengar sangat meriah semua orang berdiri memberikan Tepuk tangan untuk Vina dan juga Anjas.
Vina dan anjas berdiri lalu memeri hormat dengan membungkukan badan mereka.
Vina tersenyum menatap semua orang,.tetapi mata vina menyipit tajam saat melihat ada seseorang dibelakang orang tuanya dan mengeluarkan sebuah pistol dari balik jas hitamnya.
Dengan cepat vina turun dari panggung dan langsung berdiri ditepat belakang papahnya,.dan suara....
DOR.. DOR.. DOR..
Terdengar 3 kali membuat semua orang diam mematung Vina merasakan tubuhnya sebentar lagi akan tumbang terakhir kali yang dilihat Vina adalah suara orang tuanya yang mengguncang-guncang tubuh nya dan mengucapkan namanya berulang-ulang kali hingga sebuah titik putih di depan mata Vina yang kian membesar membuat Vina Kehilangan kesadarannya Jam menunjukkan pukul jam 12.30 malam dan dokter yang sedang memeriksa sudah dilakulan kurang lebih 4 jam." ini semua salah mama pah, mama gak mau vina pergi" tangis riska.
"Kita berdoa saja mah" imanuel mencoba menenangkan riska.Sedangkan Farhan dan Angga saat ini sedang melacak Siapa dalang dibalik semua ini .
Alvitabhanya bisa terdiam mematung di samping mamanya, sungguh Alvita sangat merasakan apa yang sedang dialami vina ikatan saudara kembarnya tidak bisa diragukan lagi.Dion sejak tadi memandang nanar pintu yang didalamnya terdapat Vina yang sedang berjuang antara hidup dan mati sangat menyesal ia sangat tidak becus menjaga vina. Dion seperti mati rasa saat ini penampilannya sungguh mengenaskan rambut acak-acakan dan bajunya sangat khusus serta terdapat noda darah di sana saat dia menggendong vina.
sungguh dion ingin sekali membunuh orang yang telah menembak Vina.Ceklek.
Suara pintu ruang operasi terbuka dan membuat semua orang berdiri dan menghampiri dokter tersebut.
"Gimana keadaan putri saya apakah dia baik-baik saja" tanya Immanuel dengan tidak sabaran .
"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar Pak untungnya peluru tersebut tidak mengenai ginjal tapi.." "tapi apa Dok" tanya Dion "saat ini Vina sedang mengalami masa komanya hanya boleh satu orang yang menengok jadi Dimohon untuk bersabar dan terus berdoa agar dia cepat siuman,vina akan dipindahkan ke ruang inap"
"Baik terimaksih dok,tolong pindahkan putri saya keruang VVIP".
"Baik kalo begitu saya permisi"Setelah perginya dokter tersebut Riska menghampiri Alvita dan memeluknya erat "Alhamdulillah vina masih bisa selamat" alvita membalas pelukan mamanya dan tersenyum hangat.
" dion Om kasih kesempatan buat kamu untuk menemui Vina terlebih dahulu "kata Imanuel sambil menepuk bahu.
dion menganggukkan kepalanya dan berjalan memasuki ruang ICU. hati dion memanas saat melihat tubuh lemah vina berbaring diatas ranjang rumah sakit."Vin maafin aku,aku ga bisa jagain kamu"dion mengecup tangan vina dan keningnya.
. . . ."Pah kami tau siapa pelakunya"ucap angga
"Siapa?"
"Pelaku rekan bisnis papa namanya om dhirga"
"Dia sudah dipenjara om"timpal farhan.
"Biarkan dia dipenjara sampai membusuk"geram immanuel.
.
.
.