eleven : doyeon

125 26 2
                                    

pasca putusnya doyeon-lucas, yang pasti banyak perubahan yang harus dilakuin.

apakah doyeon udah maafin lucas?

jawabannya enggak tau. dalem hati doyeon, dia masih sayang. cuman siapa yang mau disakitin dua kali?

post di ig yang sama lucas (cuman yang berdua) di archive kalo enggak dihapus. mama-papa lucas dan doyeon juga udah dikasi tau kalo mereka putus. mereka setuju untuk gak ngasi tau alesannya karena gak mau orang tua mereka khawatir.

lucas masih sering nanya keadaan doyeon—tapi tentu saja doyeon gak bales.

karena risih akhirnya doyeon block.

lucas dan yuqi masih tetep jalan. dan yuqi sampe sekarang belom tau sama doyeon.

yang paling berubah itu enggak ada lagi yang nganter doyeon pagi-pagi, jadi doyeon nebeng kakaknya sekarang.

pagi itu kakaknya bangunin dia pagi-pagi, katanya mau jemput temennya dulu sebelum nganter doyeon.

doyeon—of course menggerutu dan mengutuk kakaknya KARENA INI MASIH JAM SETENGAH ENAM UDAH MAU PERGI.

"ck, elah kak. gue naik gojek aja kalo gini," gerutu doyeon pelan.

mingyu ngelirik doyeon yang lagi mau make sabuk pengaman, "dek kamu belakang aja gih, kan mau turun duluan juga. temen kakak aja yang didepan," suruhnya.

doyeon mengumpat dalam hati.

bener-bener seharusnya gue naik gojek. batin doyeon kesal.

mobil mereka berhenti di depan rumah besar warna putih. gak mungkin gak punya motor atau mobil kalo rumahnya sebesar ini. ngapain nebeng segala sih? gerutu doyeon dalam hati.

"gue udah di depan," ujar mingyu yang lagi nelpon temennya itu.

"siapa sih kak? perasaan gue tau semua temen kakak?" tanya doyeon, penasaran siapa sih yang ngebuat dia bangun pagi?

"tuh orangnya keluar," kata mingyu sambil nunjuk cowok dengan jaket denim hitam yang lagi nutup pagar rumahnya.

"lama gak nunggu?" tanya cowok itu pas masuk mobil. mingyu geleng-geleng kepala, "nganter adek gue dulu ya," kata mingyu ke cowok itu. cowok itu noleh ke belakang dan senyum ke doyeon.

doyeon bales senyumnya, lupa kalo tadi dia marah.

"ohh ini adek lo yang cewek ya? doyeon kan?" tanya cowok itu. doyeon ngangguk, "iya kak,"

"mobil gue lagi di service, terus kakak lo nawarin untuk jemput gue. maaf ya kalo lo jadi susah," ujarnya, merasa bersalah.

"ah iya gapapa kok, kak...?" doyeon berhenti karena enggak tau nama cowok yang dari tadi gak berhenti senyum.

"eunwoo, gue eunwoo."

☁️

"pagi banget lo dateng tumben," komen naeun pas ngeliat doyeon udah duduk manis di kursinya.

"iya nih gegara kakak gue," jawab doyeon dengan malas. naeun noleh ke doyeon dengan tatapan bertanya.

"dia jemput temennya dulu jadi gue harus bangun pagi," jelas doyeon kesal.

"siapa? temen kuliahnya?"

"iya, namanya kak eunwoo." jawab doyeon.

mata naeun membesar, "ih lo gak tau sama kak eunwoo? dia alumni sekolah kita lo!"

doyeon mengangkat kedua alisnya, "serius? gue enggak tau. pertama kali tadi ngeliat dia."

naeun ngangguk, "dia famous banget. dia borong piala pas olimpiade matematika, bukan cuman itu, dia dulunya juga ketos sinii. dan—suara dia yang bikin band sekolah kita terkenal," jelas naeun.

"kok gue gak tau, jir." kata doyeon heran.

"oh dan lo liat kan visual kak eunwoo gimana? nah dia juga terkenal karena baiiiiiik banget, gak pernah marah dan kesayangan guru, semacam good boy lah." tambah naeun.

doyeon akui, visual kak eunwoo itu luar biasa dan kayak tokoh-tokoh komik, sangking ethereal muka kak eunwoo. ganteng, manis, putih, pinter, multi talenta, dan orangnya baik?

ˡᵘᶜᵃˢ ʸᵃⁿᵍ ʲᵉˡᵃˢ ᵏᵃˡᵃʰ

"ya lumayan lah." ujar doyeon, bohong.

naeun membuka mulut untuk protes tapi dipotong doyeon.

doyeon menghela nafas, "lo gak tau apa yang kemaren gue alamin,"

"apaa?" tanya naeun penasaran, lupa sama masalah kak eunwoo.

"tunggu hyewon aja ya," kata doyeon ke naeun.

gak lama kemudian hyewon dateng, dan langsung meluk doyeon.

"kenapa sih???" tanya doyeon heran.

hyewon berusaha mengatur nafasnya, "i-itu lucas. dia dateng, mukanya bonyok," jelas hyewon.

doyeon diem karena dia udah tau penyebabnya. "oh."

hyewon menatap doyeon dengan aneh, "oh??? cuman itu? cow—mantan lo bonyok lo gak penasaran?"

doyeon menghela nafas, "kakak gue yang bikin dia gitu," jelas doyeon. akhirnya doyeon nyeritain semua dari awal.

"oh gitu...BAGUS DONG. inilah kenapa kak mingyu tu my long time crush," kata hyewon cengengesan. doyeon memutar bola matanya.

"apa? siapa kak mingyu?" tanya cowok yang berdiri di belakang hyewon.

"kakaknya doyeon, mantan gebetan aku—" hyewon berhenti ngomong pas ngeliat cowok di depannya.

"y-yohan, g-g-gak gitu. sumpah gue cuman suka sama lo," ujar hyewon panik. naeun dan doyeon geleng-geleng kepala ngeliat hyewon panik berusaha ngejelasin ke yohan.

mark menghampiri doyeon, "doy, kalian udah baikan?" tanya mark.

"ngapain gue balikan?" tanya doyeon ketus.

"ada bedanya baikan sama balikan, mungkin setidaknya kalian harus nyelesain masalah diantara kalian. mau gimana juga, kita ini temenan udah 9 tahun doy," jelas mark ke doyeon.

"dan sayang kalo pertemanan kita pecah. cukup sekali aja gue kehilangan temen gue, jangan lo dan lucas juga,"

doyeon mencerna perkataan mark, "iya.. nanti gue bakalan ngobrol sama dia,"

"ngapain sih doy? dia udah nyakitin lo!" protes hyewon, enggak setuju sama keputusan doyeon.

"won, lo inget gak pas smp, lo digangguin sama kakel cowok. yang bantuin lo siapa?" tanya mark, hyewon terdiam.

"dan pas lo hampir mati karena lo salah makan, yang cepet-cepet ngebawa lo ke rumah sakit siapa?"

hyewon nunduk, "l-lucas."

mark mengacak rambutnya, "iya gue ngerasa lucas keterlaluan. tapi semua orang ngelakuin kesalahan, enggak ada orang yang perfect," tambah mark.

"dan sampe sekarang gue nyesel karena gak bisa minta maaf ke cewek yang gue sayangin. gue gak mau lo buat kesalahan yang sama kayak yang gue lakuin ke arin."

☁️

oh my god. new cast!

vomment and follow me!

our universe; 99 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang