"gila naeun! gue tau lo pinter, tapi ini gila!" kata doyeon kagum ngeliat ulangan tengah semester naeun yang 100 semua—dari mipa sampai pelajaran lain.
"enggak kokk, kalian juga bagus nilainyaa," bantah naeun.
hyewon dan doyeon saling liat-liatan, ekspresi mereka datar. "mon maap, gue udah bersyukur banget gak remed, alhamdulillah." ujar doyeon pasrah. dilanjuti oleh keluhan hyewon tentang betapa anjingnya soal fisika itu.
"makan yukk, laper banget gue karena nilai ini," keluh hyewon. "won, lo kapan sih enggak laper?" tanya doyeon dan dibales hyewon dengan ketawa.
"disini aja ya, males gue jajan." ujar naeun yang lagi memutar balik kursinya supaya ngadep kedua temennya itu.
"cowok lo mana?" tanya doyeon ke hyewon.
"bukan cowok gue ih," jawab hyewon, doyeon ngangkat satu alisnya, "oh belom ditembak toh. pantes sensi banget," hyewon langsung nyubit doyeon.
"aw sakit! iya maaf, maaf. lagian lama banget kalian jadiannya, ini udah 2 minggu dari acara kemaren, tapi masih belom ada progress."
hyewon cemberut, "ya enggak tau, mungkin dia emang enggak suka gue." doyeon jadi merasa bersalah ngomong gitu.
"udah lupain aja dulu masalah itu, makan dulu gih. gue bawa macaroon." kata naeun sambil nyodorin doyeon dan hyewon masing-masing macaroon.
"enak jir! lo buat sendiri?" tanya hyewon, lupa sama masalah tadi.
naeun senyum, "iyaa, gimana? enak enggak?"
doyeon ngangguk cepet-cepet, "wnak bwanget!" katanya dengan mulut penuh. "jorok, goblok!" kata hyewon jijik ngeliat doyeon mulut penuh, doyeon sih pura-pura enggak tau.
tiba-tiba ada yang berdiri disebelah meja mereka sambil ngeliatin macaroon naeun.
"anjir, macaroonnya kayaknya enak banget," ujar cowok itu dengan ekspresi berbinar-binar.
doyeon sama hyewon langsung stop makan karena bingung ini siapa anjir, ngapain disini ngeliatin orang makan.
naeun—emang dasar jiwa anak baik, enggak tega ngeliat cowok itu dengan muka kayak belom makan 10000000 hari ngeliatin macaroonnya, jadi dia kasih satu.
"lo mau? ini gue ada satu?" tawar naeun. raut muka cowok itu langsung berubah, ngerti gak sih mukanya langsung cerah kayak dikasih uang 100 juta aja tapi ini cuman macaroon satu biji.
"serius????? makasih!!!! gue suka banget macaroon!!!" katanya dengan ekspresi enggak percaya.
iya kami tau lo suka banget macaroon, keliatan kok, pikir doyeon dan hyewon pas ngeliat itu ekspresi super senang dari cowok itu.
"eh..beneran kan?" tanyanya lagi, ragu.
kan udah lo pegang, bambang. doyeon dan hyewon e m o s s y.
"iya, makan aja." kata naeun sambil senyum.
"haknyeon, ayo! lama banget sih! udah ditunggu bu bomi!"
"iya, iya! bentar!" bales cowok bernama haknyeon itu. "nama lo siapa?"
naeun gak tau yang ditanya siapa, dia, doyeon, atau hyewon. jadi dia diem aja.
"kok diem aja?" tanyanya lagi, kali ini sambil ngeliatin naeun.
oh gue. "gue naeun." jawabnya.
haknyeon senyum, "makasih ya naeun, gue pergi dulu," pamitnya.
sesudah dia pergi, doyeon dan hyewon ngeliatin naeun dengan aneh.