*Author POV*
Di sebuah tempat tidur yang nyaman itu terbaring sesosok gadis manis ditemani dengan seorang laki-laki tampan yang begitu protektive menjaganya, kadang kala gadis itu mendengkur halus--entah apa yang dia impikan. Sedangkan laki-laki disampingnya masih duduk menemani gadis itu dan juga kadang kala menyentuh tangan halus gadis itu, laki-laki itu pernah berpikir kalau gadis yang sedang tertidur ini adalah gadis masa lalunya, yang telah meninggalkannya, entah apa yang dia pikirkan tapi kenangan itu tidak mau kembali dalam ingatannya entah apa dayanya menghadapi semua masalah dalam mencari dirinya yang telah hilang bahkan nyaris tak terdeteksi olehnya.
"Khazayn, kau sedang apa?" tanya sebuah suara di belakang laki-laki itu, suaranya begitu lembut dan ada sedikit kekhawatiran dalam nadanya.
"menunggu teman" jawab Khazayn sambil tidak menghiraukan suara di belakangnya.
"sejak kapan kau akrab dengannya?" tanya suara itu lagi.
"sejak dia kesakitan" jawab Khazayn dengan nada sedih.
"sakit apa? jangan bilang kau lah penyebabnya?" kata suara itu lagi lalu suara itu mendekat ke arah Khazayn atau mungkin tepatnya ke arah gadis itu berbaring.
"apa perlu aku jelaskan secara detail? ingatlah kalau aku bukan penyebab para gadis pingsan" jawab Khazayn sambil melihat ke suara yang ada disebelahnya.
"kurasa tidak perlu, oh dan apakah itu dia? dia yang ada di rumahmu itu kan!" jawab suara itu yang ternyata adalah seorang gadis di sebelah Khazayn sambil sedikit berteriak.
"aku bersumpah jika kau berteriak lagi aku akan membunuhmu tanpa segan-segan!" Khazayn menggeram sambil memandang gadis disebelahnya dengan tajam.
"oh ya! dan aku tidak akan segan-segan menyuruh para Assassin untuk membunuhmu!" jawab gadis itu sambil mengibaskan rambutnya yang berwarna merah, jika dilihat-lihat dia adalah gadis yang sangat cantik juga badannya indah bak model terkenal tapi sayang sekali karena keindahan itu bukan wujudnya yang sebenarnya. Tapi tak dipungkiri kalau wujud aslinya tidak kalah cantik dengan perwujudannya sekarang ini.
"kau datang darimana?" tanya Khazayn begitu gadis itu mengelus kepala gadis manis yang sedang tertidur itu.
"dari lemari dibelakangmu, kau lupa kalau itu portal menuju dimensi kita dan dunia ini" katanya datar sambil terus mengelus kepala gadis itu.
"ada urusan apa?" tanya Khazayn tanpa basa-basi, dia tahu kalau kakaknya ada masalah.
"sebenarnya tidak serius sekali tapi berhubung keturunan dewa perang ada disini jadi aku membutuhkanmu dalam siasat perang melawan para makhluk transparan" kata gadis itu kepada Khazayn.
"ck merepotkan, kau datang setiap hari ke dunia manusia hanya untuk membawaku ke dalam medan perang? hah...menyebalkan" kata Khazayn sambil berlalu pada sang Kakak untuk mencari seorang perawat dan memintanya untuk menemani gadis yang sedang tertidur itu. Setelah itu Khazayn keluar untuk mencari portal dimensi lain menuju ke dunianya, karena tidak mungkin Khazayn memakai portal yang digunakan Kakaknya--akan ada orang yang mencurigainya. Akhirnya dia menemukannya--disebuah hutan dekat kota dan tanpa basa-basi lagi Khazayn masuk ke portal tak terlihat itu.
**********
*Ella POV*
Akankah aku mati? akankah aku hidup kembali? kenapa aku bermimpi aneh lagi? sebenarnya siapa aku ini? sejak kapan aku mengenal Khazayn?
"Ibu, apa yang sedang Ibu lakukan?" tanya seorang anak kecil, bukankah itu Evey--gadis kecil yang pernah ku lihat di alam mimpi sebelumnya.
Dan siapa wanita itu? apa dia Ibunya? dia ternyata cantik sekali--dengan rambut hitamnya yang legam dan mukanya bak boneka porselen, aku belum pernah melihat wanita seimut itu. Kulihat wanita itu hanya tersenyum menanggapi anaknya yang sedang bertanya, entah kenapa ada perasaan rindu yang keluar di dalam hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eveylyne's Blood
Vampiresebuah cerita tentang seorang gadis yang tidak tahu akan kenyataan yang sebenarnya tentang dunia ini--dia adalah Ella, Ella tidak peduli tentang hal itu, yang dia perlukan hanya keajaiban yang membuat hidupnya berubah dan ternyata dia akan mendapatk...