*Khazayn POV*
Kami berlari seperti kesetanan kami melewati satu pohon ke pohon yang lain. Pohon Skaff memang pohon yang keras--bagaikan berlian pohon tersebut susah untuk di potong menggunakan gergaji listrik tapi siapa sangka jika aku pernah tidak sengaja menabrak pohon ini sampai membuatnya runtuh. Terlebih lagi aku mendengar kabar bahwa seekor Naga pernah pingsan saat menabrak pohon ini.
Well tidak semua pohon Skaff membuat makhluk disini pingsan tapi rasa sakit yang diakibatkan oleh kecerobohan diri sendiri memang ampuh membuat seseorang menjadi kikuk. Yah walaupun aku pernah bertemu dengan seseorang yang sangat kikuk sebelumnya.
"Disana!" Suara Sherry sukses menyadarkanku dengan masalah pohon itu, tapi tidak di pungkiri jika suaranya seperti tikus got yang menjerit karena keracunan.
"Apanya yang disana?" Aku melihat Sherry bergerak maju melewati semak-semak, tidakkah dia tahu kalau aku makin gila berkali-kali melewati tumbuhan setinggi badanku itu.
"Aku yakin Ella ada disana!" Dia menunjuk rumah yang sedikit aneh jika dibandingkan dengan logikaku--orang gila mana yang membangun rumah tingkat dua di hutan Skaff yang jelas-jelas banyak ancaman bahaya yang datang oleh makhluk sejenis diriku.
"Kalau kau bilang begitu kau harus maju duluan" aku melakukan itu bukan karena rasa takut tapi yang aku tidak inginkan adalah itu hanya jebakan yang dibuat oleh musuh tidak di kenal.
"Kenapa aku yang harus jalan duluan?" Dia bertanya seringan bulu, tidak ada hambatan dalam kata-katanya bahkan dalam durasi secepat kilat dia masih santai.
"Kau ingin aku masuk ke rumah itu bersamamu lalu mengetuk pintu tersebut dan menanyakan keberadaan Ella layaknya mencari hewan peliharaan dan jika kita beruntung bertemu dengan si Tuan rumah itu lalu dia berbicara 'tidak enak mengobrol di depan pintu, lebih baik kita bicarakan di ruang tamu saja' seperti itu lalu kau dan aku tanpa pikir panjang masuk ke dalam rumah tersebut yang merupakan ranjau tempat kematian kita" sinisku--bagaimana jika diriku mati konyol hanya gara-gara melakukan perbuatan bodoh. Membayangkannya saja aku sudah mual apalagi jika sudah terjadi.
"Baiklah" Sherry memutar bola matanya, kurasa kejengkelan yang dihasilkan oleh dirinya sendiri sangat ampuh membuat otaknya sedikit lebih pintar.
Setelah itu Sherry berjalan santai ke rumah tersebut. Begitu Sherry sudah masuk, aku menunggu sambil memperhatikan sekitar, well cukup tenang disini, tidak ada suara hewan malam yang biasanya menyanyikan lagu wajib. Atau itu hanya perasaanku saja.
Rasa penasaran mulai menyelimutiku begitu Sherry sudah tidak ada. Bagaimana jika dia tidak menemukan Ella? Aku takut Ella dijadikan bahan percobaan yang aku tidak tahu tujuannya apa? Bagimana jika aku yang mati disini? Well pertanyaan terakhir membuatku sedikit paranoid tapi tidak dipungkiri jika itu benar saja terjadi.
Tidak ada salahnya aku masuk ke rumah itu, lagipula tidak ada hal aneh yang terjadi selama aku berada di luar. Aku berjalan santai memasuki rumah yang terlalu bagus dan rapih jika di tilik dari dalam. Sekarang aku sudah mencapai pintu rumah itu, tanganku dengan penasarannya mencoba membuka pintu tersebut, dan begitu sudah terbuka sedikit terdengarlah bunyi ledakan yang membuat telingaku sakit.
Kurasa bagian ledakan itu terlalu berlebihan, pada kenyataannya bukan ledakan yang membuatku terkejut melainkan bunyi lonceng kecil yang ada di belakangku. Aku berpikir--apakah ada pernikahan di hutan ini. Aku berbalik dan setelah itu aku melihat beberapa makhluk aneh tidak di kenal dan gelombang energi yang tidak terpancar.
"Bagus. Belum sampai aku masuk tapi sudah keluar para penjaga!" Ku hitung selagi mereka berdiam diri layaknya patung yang tidak bernilai "kalian ini makhluk yang sudah mati kah?" Tidak ada jawaban dari mereka sedikitpun, kurasa mereka bisu. Mereka sudah mati hanya saja hidup kembali layaknya Zombie atau memang mereka Zombie, ditambah penampilan mereka yang memberi point plus : baju yang sudah robek di sekitar kaki dan tangan, jangan lupa kulit mereka yang pucat dan busuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eveylyne's Blood
Про вампировsebuah cerita tentang seorang gadis yang tidak tahu akan kenyataan yang sebenarnya tentang dunia ini--dia adalah Ella, Ella tidak peduli tentang hal itu, yang dia perlukan hanya keajaiban yang membuat hidupnya berubah dan ternyata dia akan mendapatk...