Ketika dengar kata sahabat apa yang akan terlintas di pikiranmu? Orang yang selalu ada untukmu mungkin? Orang yang selalu menghiburmu mungkin? Atau orang yang gila bersamamu?
Poin pentingnya, sahabat selalu ada untukmu.
Tapi bukan berarti bahwa mereka akan selalu ada di dekatmu setiap saat, akan mendengarkan mu, akan menemanimu. Orang yang kamu sebut sahabat itu manusia juga, memiliki segudang kesibukan dan kepentingan lain yang harus dikerjakan.
Terkadang, saat dirimu sedang membutuhkan orang untuk mendengar ceritamu, ingin datang kepadanya dan menceritakan semuanya. Tapi, bukan tidak mungkin respon yang diberikan juga tidak terlalu baik. Muncul rasa kecewa. Mulai menanyakan, benarkah dia sahabatku selama ini atau bukan? Sahabat kok gak peduli? Kok gak ada waktu buatku?
Coba kembalikan ke diri masing masing, introspeksi diri sebelum membuat prasangka buruk yang akan membuat hubungan persahabatan kalian renggang dan hambar. Benarkah saat dia butuh aku juga ada untuknya? Benarkah saat dia ada masalah aku ada di dekatnya? Kenapa wajahnya terlihat murung, apakah ia baik baik saja?
Persahabatan itu lebih dari teman, ia lebih dalam dari itu bahkan bisa lebih lagi. Mulai sekarang, cobalah untuk saling mengerti. Bangun hubungan persahabatan dengan pondasi yang kuat. Jangan biarkan renggang dan hambar begitu saja. Itu bukan persahabatan namanya.
Ketika sahabatmu atau salah satu diantaranya sedang terlihat murung, coba tanyakan dengan cara yang baik baik, jangan paksa untuk bercerita dan jangan membuatnya tertekan. Ketika sahabatmu sedang sedih, coba tanyakan apa penyebabnya dengan menyelipkan lelucon yang menghibur, lontarkan candaan yang mampu mengembalikan mood-nya. Ketika sedang ada masalah, coba berbicara dengan tenang sebisa mungkin menggunakan diksi yang baik agar tidak menyinggung perasaan, temukan solusinya bersama. Ketika sahabatmu sedang sakit, cobalah menjenguknya, atau setidaknya memberikan perhatian kepadanya.
Persahabatan bukan sekadar dia selalu atau mereka selalu ada untukmu. Bukan sekadar itu, tapi bagaimana kalian saling mengerti satu sama lain. Tidak memaksakan kehendak dan tetap menjaga komunikasi dengan baik. Tidak mementingkan ego sendiri.
Jika ada masalah dalam persahabatan, ada cekcok atau mungkin perbedaan pendapat. Bukankah itu hal yang biasa? Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Berbicara baik baik dengan kepala dingin dan saling berpelukan mungkin? Atau saling melemparkan ucapan sarkas satu sama lain dan tertawa setelahnya mungkin? Atau mungkin di level tertinggi, saling menghina mengeluarkan semua uneg uneg kemudian tertawa dengan cara yang paling konyol mungkin? Bukankah begitu cara kerja persahabatan?
Misalkan saja kalian bersekolah atau berkuliah di tempat yang berbeda dan cukup jauh untuk saling bertemu, tetaplah jaga komunikasi dengan baik. Cobalah untuk saling memberikan kabar atau menanyakan kabar di grup whatsapp atau apapun itu. Cobalah saling melakukan panggilan dan bercerita bagaimana harimu. Cobalah untuk video call dan saling mengejek satu sama lain dan tertawa bersama. Bukankah begitu bagaimana agar persahabatan tetap solid?
Jangan biarkan celah hadir di antara kalian, membuat persahabatan menjadi canggung.
Dalam persahabatan diperlukan juga usaha untuk menjaganya agar tetap solid walaupun saling berjauhan. Tetap sama seperti dulu.
Pernah tidak mendengar kalimat seperti ini "Teman yang baik adalah yang mengetahui bagaimana kisahmu, tapi seorang sahabat adalah yang membuat kisah bersamamu." Kalimat yang luar biasa.
Selain itu, dalam persahabatan diperlukan keterbukaan. Diperlukan kejujuran dan kepercayaan. Bukan hanya kisah romansa yang melankolis saja yang membutuhkan itu, dalam persahabatan juga membutuhkan itu.
Kawanku, marilah terbuka pada sahabatmu, terbukalah dan bagi ceritamu, jangan buat mereka menjadi bodoh dan tersinggung saat melihatmu terpuruk dan tidak baik baik saja sedangkan mereka tidak mengetahui sebab apa itu terjadi. Jangan buat mereka merasa tidak berguna menjadi seorang sahabat, ceritakanlah semuanya bahkan dari hal yang paling kecil hingga beban terberatmu. Jangan membuat anggapan seperti "Walaupun aku cerita, mereka tidak akan mengerti perasaanku, mereka tidak tahu apa apa." Jangan pernah berpikiran seperti itu. Sahabat tidak akan masalah mendengarkan semuanya bahkan ketika mereka tidak bisa melakukan apa apa, setidaknya dengan adanya ucapan dan perhatian yang di berikan bukankah itu lebih baik? Kawanku, seorang sahabat tidak mengapa bersusah susah untuk meluangkan waktunya untuk membantumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hati
PoésieHanya sekadar catatan hati. Ketika tak bisa terucap lagi melalui lisan, tulisan jelas menjadi pilihan.