Aku bersumpah pada langit untuk tidak merindu lagi
Tapi langit membawanya kembali bersama tetesan-tetesan air hujan
meresap ke kulitku dan bercampur
Aku bersumbah pada angin untuk ridak merindu lagi
Tapi angin membawanya kembali
dengan angkuh membelai helai rambutku
Aku berpikir langit dan angin berkhianat
Ternyata itu aku yang tak bisa melupakan
Aku berpikir langit dan angin mencemooh
Ternyata itu aku yang enggan melepaskan
Bagaimana aku berani menyalahkan?-AmarantaKim, 19 Januari 2020
Itu memang aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hati
PoetryHanya sekadar catatan hati. Ketika tak bisa terucap lagi melalui lisan, tulisan jelas menjadi pilihan.