'two'

548 64 4
                                    

Jisung pun pulang menggunakan jasa ojek online yg sudah dipesan nya tetapi dibayarkan oleh Changbin.

Setibanya dirumah semuanya berubah______

Kebanyakan anak sekolah yang ketika pulang sekolah akan disambut oleh ibunya atau ayahnya ketika tiba di rumah. Perlakuan atau pertanyaan dengan nada lemah lembut dari orang tuanya. Namun, peristiwa manis seperti itu tak berlaku untuk Jisung.

Ketika ia pulang, hanya ada makian dari orang tuanya, bentakan, kadang hanya kata manis dengan maksud tersendiri. Terkadang mereka memperlakukan nya seperti 'robot' yang bisa dimainkan sesuka hati tanpa mengenal lelah dan tak butuh hiburan.

"Jisung pulang~~~" ucapnya sambil melepas sepatu sekolahnya.

"Dari mana kamu!!!,  bukannya belajar biar pinter malah main ga jelas sama temen sialmu itu! Gatau waktu banget, ini udah telat 2 menit dari yang kau katakan saat berpamitan berangkat sekolah, dasar anak ga guna!!" murka Hyuk, ayah Jisung.

Ibu Jisung pun hanya menatap buah hatinya dengan sinis seakan dia pun jijik dengan darah dagingnya sendiri.

Jahat banget author 😭😭 - readers

Jisung pun langsung pergi ke kamarnya membiarkan kedua orangtuanya memaki-makinya, ia tak tahan jika setiap hari mendengar makian dari orang tua kandungnya.

"Tapi syukurlah Felix sudah tidak tinggal bersama 'kami' lagi setidaknya dia mendapat orang tua yang baik dan dia hidup bahagia terimakasih Tuhan" ucap Jisung ketika sudah duduk di kursi belajarnya.

Terkadang Jisung juga bisa kehilangan kendali atas pikiran dan emosinya. Ketika ia terlalu terlarut dalam pikirannya sendiri seakan tubuhnya di kendalikan oleh orang lain, ia pernah 'mungkin' melakukan percobaan untuk mengakhiri hidupnya.

Untung saja setiap Jisung berusaha untuk bunuh diri, niatnya itu selalu diketahui oleh kakak-kakanya Chan, Changbin, dan Woojin. Maka tak heran jika mereka bertiga sangat menjaga dan menyayangi Jisung.


*************

Keesokan harinya Jisung segera berangkat sekolah pagi-pagi buta untuk meminimalisir ia akan bertatap muka dengan orang tuanya. Jisung muak dengan perlakuan kedua orang tuanya padanya yang tidak manusiawi. Namun, selalu memberi 'alibi' teladan untuk orang lain dan memamerkan bahwa keluarga mereka sangat harmonis.

Chan yang sudah terbiasa berangkat pagi-pagi buta terkejut melihat Jisung yang sedang berjalan menuju kelasnya, Chan segera menghampirinya.

"Icungg kok udah berangkat sih??" tanya Chan dengan nada semngat paginya.

"Icung lagi pengen berangkat pagi aja kak hehe :)" jawab Jisung tanpa mengalihkan pandangannya pada Chan.

"Serius nih? bukan karena kamu menghindar kan?" tebak Chan yang paham akan gerak-gerik adik kesayangannya itu.

Jisung terdiam tak menjawab maupun menatap lawan bicaranya.

Chan paham, bahkan sangat paham. Ia bisa menebak apa yang terjadi. jangan lupakan seberapa cerdas seorang Christopher Bang.

Iya iya Chan tukang nebak kok -jie

"Eh udah sarapan belum?? Ah iya! kamu taruh tas kamu dulu dikelas baru nanti kakak jemput buat ke kantin oke? Jangan kemana-mana! tunggu kakak dikelas kamu aja ya!!" ucap Chan mengalihkan pembicaraan, karena Chan tidak ingin membuat Jisung merasa tidak nyaman dengan pembicaraan mereka.

"Iya kak~ Icung tunggu di kelas kok~~ Udah sana kakak taruh tas  ke kelas" jawab Jisung sebelum kembali melangkahkan kakinya ke kelas.



[Kantin]

Setibanya mereka di kantin, Jisung mendapati teman-temannya yang sudah menempati meja khusus geng mereka. Duduk berhadapan dan masing masing ditemani segelas cokelat panas yang dapat menghangatkan tubuh siapa saja bagi yang meminumnya.

"Dek mau makan apa?" tanya Chan.

"Lagi males makan kak :)" jawab Jisung lesu.

"Tapi kamu tetep harus makan nanti sakit lagi lho.. makan ya kakak traktir deh" tegur Chan yang sangat perhatian pada Jisung.

"Engga kak aku udah banyak ngerepotin kalian semua, aku rasa udah cukup sering ngerepotin kalian. Nanti kalo aku pergi kalian bisa bebas bukan??" jawab Jisung yang membuat Chan kaget dan melotot padanya.

"Ngomong apa kamu Cung!!!!!!! jangan ngelantur pagi-pagi, sekarang kakak mau maksa kamu, Kamu harus makan, kakak pesenin makanan dulu jangan kabur!! yang lain tolong ya gue titip Icung dulu" ucap Chan penuh penekanan dan tegas.

Jisung hanya mengangguk saja. Ia juga takut dengan Chan apabila Chan sudah memaksanya.

Hyunjin dan Seungmin menghampiri ke meja mereka ketika Jisung telah menghabiskan separuh makanannya.

Hyunjin merasakan hawa intimidasi, ya bisa ditebak kalau hawa itu dari Chan. Mana mungkin dari Jisung pikir Hyunjin.

Seungmin pun juga merasakannya. Yah Seungmin punya ikatan batin dengan Hyunjin. Karena sejak bayi mereka sudah bersama.

"Hey kak Chan stop penyebaran hawa yang mencekam gini, kak Chan bukan kuntilanak" ucap Seungmin sensi.

==

Seungmin being Seungmin -author jie

Selalu mah Seungmin wkwk - author Pyu

Mulutnya pedes kan:))

==

Chan akhirnya melunak, "dari pada bangunin maung pagi pagi kan ga asik" pikir Chan.

Mereka pun menyelesaikan acara sarapan mereka di kantin dengan tenang. Setelah selesai mereka kembali ke kelas mereka masing masing ......




•••Next??•••

Maaf chapter 'two' pendek 😭😭
Terima Stray Kids buat kalian yang mau meluangkan waktu untuk baca dan komen 💛

Jangan lupa voment ya 💛

Thank youuu!~~~~

ALL ABOUT US || SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang