'twenty-three'

221 19 0
                                    

[02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[02.49]





Krik.... Krikkk....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sret...... Sret......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Duk Duk duk ..........
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wush........
.
.
.
.

Samar-samar terdengar suara seperti gesekan kaki pada sprei kasur disalah satu kamar.

duk.. seperti ada sesuatu yang baru saja jatuh.

“Aduh sakit” lirihnya.

Orang itu duduk kemudian perlahan bangkit dari kasurnya dengan perlahan agar tidak membangunkan yang lain.

Dengan hati-hati membuka pintu kamar lalu keluar. Saat hendak menutup pintu kembali dengan perlahan, ingin hati membiarkan pintu sedikit terbuka karena ia sudah tak tahan, namun gagang pintu malah ikut tertarik sehingga menimbulkan suara yang keras dan membangunkan mereka yang berada di kamar itu.

BRAAAKKK

Seseorang itu kemudian lari terbirit-birit ke arah belakang villa.

Kedua pria lain yang berada dalam kamar itu terbangun dan bergidik ngeri karena suara hantaman pintu itu. Samar-samar mereka saling pandang dan melihat kearah kasur yang lain.

Karena ruangan yang gelap, salah satu dari mereka menghidupkan lampu dan berniat pergi ke kamar lain untuk membangunkan yang lain.

“Mau kemana?” ucap seseorang yang masih nyaman dengan posisi duduknya sambil memeluk guling.

“Mau bangunin yang lain, takutnya ada apa-apa.. Atau jangan-jangan villa ini berhantu lagi” jawabnya..

“Hah berhantu?!” kemudian orang itu ikut berdiri dan masih setia memeluk gulingnya.

“Kalo kita berdua keluar, dia gimana?” sambungnya sambil menunjuk kasur yang sebenarnya tidak ada penghuninya.

“Tinggalin aja, kasian kalo dibangunin, nanti bareng yang lain aja banguninnya” jawabnya.

“Yaudah, ayo”..
Mereka pun pergi ke kamar lain dengan mengendap-endap.

“Kamu bangunin mereka trus kumpul dikamar sini” perintah yang satunya.
“oke-oke” balasnya.

Mereka semua sudah berkumpul dan acara membangunkan yang lain tumben-tumbennya berjalan sangat cepat.

“Ini kayanya ada yang kurang deh” ucap salah satu yang tertua.

“Masih ada di kamar, tidur dia” jawab seseorang.

“Kesana gih” perintah anak tengah.

Sesampainya dikamar, Lino pun membangunkannya.

ALL ABOUT US || SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang