'HAN JISUNG'.
Seorang pemuda yang bingung dengan kehidupannya saat ini. Dibuang dan jauh dari keharmonisan keluarga yang berkecukupan. Dipandang rendah oleh kedua orang tuanya dan menganggapnya tak memiliki impian.
•
•
Tetapi Han mencoba kabur dan...
Ya, selama 2 hari itu mereka melakukan banyak hal mulai dari nge gym, berenang, rebahan, main game sampai oven gosong karena Hyunjin lupa akan Loyang terakhirnya.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi terakhir di Bali seusai sarapan dan mandi mereka semua bergegas ke kamar masing-masing untuk mengemasi baju dan barang-barang yang mereka bawa ke Bali.
Setelah selesai packing, mereka meletakkan tas dan koper itu di ruang tamu agar memudahkan ketika mereka mengambil koper nanti sore.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah beres semua Chan mulai mengabsen bawaan mereka.
"Bang Woojin udah semua?" tanya Chan.
"Udah Chan...." jawab bang Woojin.
"Lino beres?" tanya Chan lagi.
"Aman bebku eh bossku" canda Lino.
"Unjin?" ucap Chan.
"Udah dong dari semalem hehe" jawab Hyunjin.
"Si kembar aman, Seungmin ama Jeje udah siap semua kan gak ada yang ketinggalan?" tanya Chan lagi.
"Udah kak Chan yang terhormat" ucap mereka berdua kompak.
"Dasar bocil...." cibir Lino pada Jeje dan Seungmin.
"Dih suka-suka kita dong, orang mulut-mulut kita juga." Jawab Jeje ketus.
"Berantem lagi kakak telantarin nanti kalian biar tau rasa" ucap Chan dengan sedikit menekan kalimatnya.
"Ampun kak( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)" jawab Lino
. . . . .
Setelah selesai mengabsen, mereka seperti biasa ditemani oleh bodyguard dan asisten Changbin mulai masuk di Van masing-masing seperti awal mereka tiba di Bali.
