'eight'

388 30 0
                                    

Sesampainya di rumah, Jisung menemukan sebuah amplop yang di letakkan sengaja di depan pintu.

Jisung mengambil amplop itu dan langsung membukanya tanpa mencari tahu siapa pengirim amplop itu.

Kunci ada di pot paling ujung dekat garasi, kita harus pergi ke Malaysia urusan kerjaan papa.

Gak lama, cuma 6 bulan.

"Huft.." Jisung menghela napas. "Gapapa sih, aku ditinggal sendiri atau ada mama papa juga rasanya tetap aja sendiri" ucap Jisung menatap surat dalam genggamannya.

Jisung pun berjalan ke arah pot yang paling dekat dengan garasi, mencari tempat kunci pintu diletakkan.

"Dapat" ucap Jisung senang, kemudian memasuki rumah dan membersihkan dirinya.

~

Di tempat lain, Chan yang hendak merebahkan badan pada kasur king sizenya menggerutu karena mendapat telepon dari ayahnya.

"Sial, si tua keparat ini ingin apa lagi" gerutu Chan.

.....

'Chan, papa dapat kabar duka'

....

'kali ini percaya sama papa Chan. Mamanya Jisung sekarat !'

'BANGSAT !! GAUSAH NGADA-NGADA !!!', Chan kesal ? Tentu saja.

'DASAR ANAK BODOH !!, PAPA BIC...'

Tutttt~

Chan menutup panggilan sepihak. Hatinya kacau. Chan takut.

Jisung. Hanya Jisung yang ada dalam pikiran Chan saat ini.

Tapi di lubuk hatinya yang paling dalam, ada sedikit rasa senang juga risau

Keadaan tubuh Chan tak bisa di ajak kompromi kali ini. Chan kelelahan.

Chan menelpon Changbin tetapi tak diangkat, begitu pula kak Woojin, Minhoo dan anak-anak yang lain.

"Ahh, mereka pasti tidur karena semalam begadang" batin Chan.

Mau tak mau, Chan langsung pergi begitu saja melupakan rasa lelahnya.

Akibat terbawa suasana, Chan hampir saja menabrak sebuah mobil yg tiba-tiba berhenti di depannya. Chan melaju sampai tiba di depan pagar rumah Jisung.

Chan segera membuka pagar dengan gegabah sehingga membuat suara berisik besi pagar. Chan berlari sampai di depan pintu rumah Jisung, Chan memencet bel namun tak ada sahutan dari dalam.

Chan semakin kalut. Chan takut Jisung kenapa-kenapa.

"ICUUUNNNGGGG !! CUUNNGGG KAMU DI DALEM ? INI KAK CHAN" teriak Chan.

Tak ada sahutan.

Chan menggedor-gedor pintu rumah Jisung, sambil kembali teriak.

Jisung yang baru saja turun dari kamarnya mendengar suara gedoran pintu langsung menuju pintu depan dan berniat mengecek ulah siapa itu.

Jisung terkejut ketika menilik dari balik tirai jendela. Kak Chan. Jisung segera membuka pintu dan langsung mendapat pelukan dari Chan.

"Loh kak Chan kenapa?" tanya Jisung.

"Lo gapapa kan Cung ? Jangan sedih ya plis, kita semua ada bareng lo" ucap Chan tanpa menjawab pertanyaan Jisung.

"Sedih apa sih ? Kak Chan aneh deh, gaje banget, lepasin Icung" ucap Jisung sambil berusaha melepas pelukan Chan.

ALL ABOUT US || SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang