Pengakuan

2.2K 120 3
                                    


****

Setelah berpencar dari Ray dan Joe, Kirana menuju ke tempat persembunyiannya. Ia bersembunyi karena ia sedang menunggu seseorang dan tak berapa lama kemudian, orang itu pun datang dengan jaket hitam yang selalu digunakannya. Saat ini Kirana ingin membuktikan sesuatu. Ia tahu kalau orang itu akan kembali ke gudang sekolah lagi karena semenjak orang itu muncul dan mulai dicurigai olehnya dan Joe, mereka selalu melihatnya berada tak jauh dari gudang tersebut. Makanya Kirana mencoba untuk mengawasi tempat itu dan benar dugaan Kirana, ia pasti akan kembali.

Orang itu berjalan menuju gudang dan Kirana terus mengikutinya. Sesampainya digudang, ia mendekati salah sati lemari tua yang terlihat sudah rapuh. Orang itu kemudian mendorong lemari itu dan nampaklah sebuah brangkas yang berukuran sedang berada dalam dinding itu. Ia membukanya dan mengambil sesuatu dari sana dan memasukannya kedalam ransel kecil yang ia bawa. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah pisau yang akan digunakannya untuk melakukan aksinya. Setelah memasukannya dalam tas, ia kemudian melihat kearah jam tangannya dan beberapa saat kemudian ia terlihat terburu-buru pergi meninggalkan brangkasnya tidak dikunci dan itu malah mempermudahh pekerjaan Kirana yang sedari tadi penasaran dengna isi dari bangkas itu.

“dasar pembunuh amatiran” guman Kirana sambil tersenyum dengan licik
Setelah memastikan orang itu pergi, Kirana pun mendekati brangkas itu dan terlihat bertanya-tanya kenapa bisa ada sebuah brangkas bisa ada ditempat seperti ini. Kirana pun memeriksa semua yang ada didalam brangkas itu. Didalamnya ada 5 buah pisau yang terlihat masih baru, beberapa kantong darah dan ada selembar foto disana.

Seorang wanita dengan rambut sebahu tersenyum dengan gembira lengkap dengan pakaian wisudahnya.
Begitu melihat foto itu, sangat lama hingga Kirana dapat mengenali siapa orang itu.

“BuDian !!! kenapa ?” Ia bingung kenapa foto orang yang sangat ia kenal ada di dalam brangkas itu. Saat Kirana membalik foto itu, disana tertera sebuah tanda ‘N’4’ disana. Kirana kembali terkejut saat melihat tanda itu. Ia kemudian berpikir berusaha mencari jawaban dari tanda itu. Ia pun terpikir dengan sandi yang sempat dipelajarinya. Ia segera mengeluarkan note kecil yang selalu dibawanya dan mulai menulis seduatu disana.

“N’4” 

A=1, B=2, C=3, D= ‘4’ 

“D dan N, siapa ?” Kirana sempat bingung siapa yang memiliki inisial D dan N tersebut. Kemudian ia memandangi foto yang ada di tangannya. Segera sebuah jawaban melintas dikepalanya. Ia pun tersenyum karena berhadil memecahkan kode itu.

‘derrt’

smarphone Kirana bordering dan menunjukan sebuah WhatsApp dari Ray masuk. Melihat itu, Kirana pun segera pergi dan menuju lokasi yang telah dikirim oleh Ray tak lupa ia memabawa foto itu bersamanya.

****

“Dia adalah BuDian wali kelas kita dulu”

“apa!!” Lisa dan Ray terkejut bersamaan saat mendengar pengakuan dari Kirana. Mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kirana. Tidak mungkin guru yang selama ini baik dan selalu membimbing mereka merupakan seorang pembunuh yang selama ini membantai siswi disekolahnya sendiri.

“nggak..nggak mungkin, lo pasti bercanda kan ?” Ray terlihat tidak percaya.

Tak beberapa lama kemudian, suara sirine dari mobil polisi pun mendekat dan terus mendekat hingga terdengar berhenti didepan rumah itu. Rumah itu pun segera dikepung. Joe dan Ryan yang datang bersama dengan polisi itu masuk kedalam ruma itudan mendapati Kirana, Ray, Lisa dan orang itu terlihat sedang bedebat didalam ruangan itu. Menyadari kehadiran mereka, Kirana mengangkat sebelah tangannya mengisyaratkan Joe, Ryan dan yang lain untuk tidak masuk dan biarkan dia menyelesaikannya.

School Case [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang