1. Awal dari Segalanya

3.3K 230 17
                                    

Keramaian dan gemerlap lampu terlihat di sudut kota. Bangunan dengan berbagai spanduk berjajar rapi disepanjang jalan. Orang berlalu lalang, masuk dari toko satu ke toko lainnya.

Di salah satu bangunan, terlihat paling ramai di kunjungi oleh pengunjung malam itu. Bangunan dengan tulisan "Twins Karaoke", di sebelah bangunan terdapat sebuah bangunan lainnya tapi lebih kecil. Bangunan yang digunakan sebagai studio musik.

Dalam ruangan itulah terdapat dua orang anak kecil yang tertawa bersama.
Seorang yang duduk sambil bertepuk tangan senang, dan seorang dengan gerakannya yang lincah, menari dan menyanyi untuk saudaranya. Mereka yang sering disebut dengan panggilan si kembar Nanase. Sang adik yang sakit, dan sang kakak yang selalu menghiburnya.

Keluarga Nanase, termasuk keluarga yang harmonis. Dua anak kembar non identik yang menggemaskan, dan orang tua yang menyayangi.

Waktu itu sedang marak seorang kaya dari industri musik yang membeli tanah dan bangunan di tempat itu dan mencari anak-anak yang memiliki bakat, untuk direkrut dalam agensi mereka.
Tak luput, bangunan milik keluarga Nanase itu menjadi milik agensi besar itu. Tentu saja itu membuat mereka bersedih, karena tempat itu adalah ladang penghasilan mereka.

Tenn, sang kakak, mendengar perihal perekrutan itu. Saat malam hari, Tenn dan Riku mendatangi studio mereka yang sudah terjual. Saat itulah, pemilik agensi melihat bakat Tenn saat Tenn sedang menghibur sang adik.
Tanpa tanggung-tanggung, ia mengajak Tenn untuk bergabung.

"Apakah kau mau bergabung bersama kami? Kau bisa menjadi seorang superstar jika bersama kami!" ajak orang itu. Riku yang mendengar ajakan itu, mengeratkan genggaman tangannya pada sang kakak.

"Tenn-nii" panggil Riku lirih.

"Gomen ne, Riku" balas Tenn dan melepas genggaman tangan Riku.

"Jangan pergi" ucap Riku mulai mengeluarkan air matanya. Kedua orang tuanya, hanya terdiam sambil mencegah Riku yang berusaha berlari ke arah sang kakak.

Semakin jauh, semakin Tenn menghilang. Riku semakin terisak. Tubuhnya mulai melemah, cuaca dingin, dan kepergian sang kakak membuat penyakitnya kambuh. Bergegas, kedua orang tua Riku membawanya ke rumah sakit.

Riku mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya. Dalam keadaan yang lemah, Riku terus memanggil nama kakaknya. Setelah tenang, kedua orang tua Riku pergi mencari pekerjaan untung pengobatan Riku dan mencari tempat tinggal baru.

Meski lemah, Riku selalu nampak riang saat dirawat di rumah sakit. Ia selalu menyapa dokter dan perawat yang merawat dan menjaganya saat orang tuanya sedang pergi bekerja. Para pekerja di rumah sakit sudah sangat hapal dengan Riku, karena Riku memang selalu menjadi penghuni salah satu kamar di rumah sakit tersebut.

Kondisi Riku semakin membaik, dan tak lama lagi Riku juga akan keluar dari rumah sakit. Tapi, peristiwa mengejutkan kembali menyapa kehidupan Riku.
Kedua orang tua Riku meninggal dalam sebuah kecelakaan ketika pulang kerja. Tentu berita tersebut membuat Riku kembali drop dan terkena demam tinggi.
Riku merasa putus asa dan sendiri. Ia merasa semua telah meninggalkannya sendiri. Riku merasa semua sudah berakhir. 

Riku demam, dan 2 hari tak sadarkan diri. Saat tersadar Riku menangis sejadi-jadinya karena kini dia seorang diri. Orang-orang yang mengenal baik keluarga Nanase, bekerja sama membantu pemakaman kedua orang tua Riku.
Paska pemakaman kedua orang tuanya, Riku masih harus menjalani perawatan karena kondisinya masih lemah. Sepanjang hari Riku duduk di bangku taman rumah sakit sambil menatap langit. Riku selalu merasa semuanya hilang. Sedih, takut, dan sendirian.

Suatu hari, dua orang asing mengadakan aksi sosial di rumah sakit. Saat itulah seorang dari mereka melihat Riku yang bersedih dan seorang diri. Orang itu mendekati Riku dan menghiburnya.

Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang