Nagi dan Riku mulai berjalan di pagi yang cerah. Mereka menuju ke suatu taman. Riku menikmati keramaian taman itu dengan senang. Senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya yang manis. Nagi tersenyum senang melihat Riku yang terus menampilkan wajah bahagianya.
Riku terhenti dan menatap bangunan jauh di depannya.
"Nagi, ini " ucap Riku menggantung dengan mata berbinar seperti anak kecil yang baru menemukan harta karun.
Nagi mengangguk sambil tersenyum."Woahhhh" Riku benar-benar kagum, dia bisa berdiri dan melihat dengan langsung bangunan itu.
Yup, bangunan dimana Zero, idol legendaris pernah mengadakan konser terbesar sepanjang sejarah Jepang. Bangunan yang dikenal dengan nama Zero Arena.Riku berlari ke tepi danau yang memisahkan taman dengan bangunan itu. Riku terlihat bahagia. Setelah itu, Nagi mengajak Riku berjalan-jalan lagi. Riku sangat antusias saat Nagi mengajaknya ke sebuah toko dimana semua hal berbau Trigger dijual.
Riku membeli banyak barang, paling banyak adalah CD album grup idol tersebut."Ok, sekarang waktunya kita ke tempat pertemuan" ucap Nagi lalu menarik Riku dan berjalan sedikit lebih cepat.
Mereka memasuki sebuah resto, lalu Nagi mencari tempat perjanjian pertemuan mereka.Nagi berjalan ke samping bangunan, dan mencari bangku yang menghadap ke taman. Mencari sosok teman yang menunggu mereka.
"Nagi, sebelah sini" teriak sebuah suara. Nagi menoleh dan menarik Riku menuju mereka.
"Oh, Mitsuki" panggil Nagi menghambur ke kursi di sebelah orang yang dipanggilnya Mitsuki.
"Nagicchi, siapa dia?" tanya seorang diantara mereka. Riku yang merasa ditatap orang itu menegakkan tubuhnya.
"Riku, Nanase Riku desu" ucap Riku memperkenalkan dirinya lalu membungkuk memberi salam.
Kemudian, secara bergantian, mereka memperkenalkan diri mereka. Riku senang dengan bertambahnya teman baru. Selama ini selain kakak kembarnya, Riku hanya berteman dengan Nagi dan Minami saja. Riku terlihat sangat bahagia, itu terlihat dari tingkah Riku yang dengan mudahnya bercanda bersama mereka.
Dengan cepat mereka menjadi akrab. Mereka nampak antusias bercerita dengan tema yang sama, Zero.
Ya, ketujuh pemuda yang sedang berkumpul itu memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama menyukai idol Zero. Hal itu membuat Riku dengan mudah berbaur dengan mereka. Selain itu juga karena mereka sama-sama menyukai musik, walau tidak semua dari mereka menjadi penyanyi.Semenjak pertemuan mereka, Riku sering mampir ke agensi mereka untuk bertemu mereka saat mereka tidak sedang bekerja. Sampai semua orang di agensi tersebut berteman baik dengan Riku.
"Nanase-kun, apa kau mau bergabung dengan kami?" tanya sang pemimpin agensi pada Riku, ketika mereka tengah berisitirahat.
"Eh?" seri Riku terkejut.
"Aku dengar dari Nagi, kau sangat suka bernyanyi, karena itu aku mengajakmu bergabung, meski aku tidak bisa menjanjikan kapan kau akan debut" kata pemimpin agensi, Takanashi Otoharu.
"Apa, jadi Riku seorang penyanyi?" tanya Sogo.
"Bukan, aku hanya suka saja" jawab Riku.
"Kau tidak perlu menjawabnya hari ini, pikirkan baik-baik" ucap pemimpin agensi.
Riku pulang dengan pikiran berkecamuk di kepalanya. Dia tahu, kelima teman barunya itu sudah tinggal bersama di sebuah apartemen yang di sewa agensi untuk mereka. Hanya Nagi yang tidak tinggal bersama mereka, karena Nagi tinggal bersama Riku.
Beberapa hari setelahnya, semua dikejutkan dengan kehadiran Riku di agensi. Nagi bahkan tidak tahu menahu perihal Riku yang akhirnya menyetujui tawaran sang presidir.
Lalu Nagi dan Riku akhirnya memutuskan untuk tinggal di apartemen dengan yang lainnya, tanpa mengatakan kebenaran jika Riku dan Nagi tinggal bersama sebelum bergabung dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins [END]
FanfictionKami adalah kembar non-identik Sama tapi tak serupa Memiliki cita-cita yang sama, yaitu menjadi seorang idol, tapi satu diantara mereka tidak bisa, karena penyakit yang di deritanya. Sang kakak meninggalkan sang adik demi masa depannya. Sang adik...