3. Kehidupan Baru (2)

2.2K 192 14
                                    

Nagi merasa cemas dengan keadaan Riku. Nagi yang panik dan berteriak di dalam rumah membuat Haruki dan Seto bergegas keluar dari ruang mereka melakukan diskusi. Haruki terkejut saat melihat Riku yang digendong Nagi.

"Nagi, apa yang terjadi pada Riku?" tanya Haruki lalu mengambil Riku dari gendongan Nagi.

Tubuh Riku dingin, dan napasnya tersengal. Haruki lalu mengambil inhaler dan membantu Riku.
Tak lama kemudian, napas Riku mulai teratur, Haruki lalu menghangatkan tubuh Riku. Memberikan udara hangat pada kamar Riku.

"Nagi apa yang terjadi?" tanya Seto.

"Aku mengajak Riku bermain keluar, ke taman di dekat rumah kita" jawab Nagi lirih.

"WHAT?" ucap Seto dan Haruki bersamaan, lalu spontan menutup mulut mereka karena spontan berteriak. Mereka lalu membawa Nagi keluar dan meminta penjelasan Nagi.

"Nagi, untuk sementara, Riku belum diperbolehkan kelelahan dan terlalu lama berada di luar ruangan, dia belum lama keluar dari rumah sakit. Riku punya penyakit asma" jelas Haruki.

Nagi membelalakkan matanya mendengar penjelasan Haruki, lalu menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku Haruki, aku tidak tahu" ucap Nagi dengan mata berlinang.

"Tidak apa-apa Nagi, sekarang kau sudah tahu kan" kata Haruki, Nagi mengangguk mengerti.

Kemudian Nagi, masuk kembali ke kamar Riku dan melihat Riku yang tertidur dengan bantuan selang oksigen dan selimut tebal. Wajahnya masih merah karena Riku sedikit demam. Nagi merasa bersalah karena membuat Riku menjadi seperti itu.
Karena hal itu, dan semenjak hari itu, Nagi berjanji pada dirinya bahwa dia akan menjaga Riku seperti adiknya sendiri.

Tentu hal itu membuat Haruki senang, terlebih Riku.

Musim salju akan kembali di wilayah itu, karena itulah Haruki membawa Riku kembali ke rumah sementara mereka, sampai Riku benar-benar siap tinggal di wilayah dingin itu.

Sejak saat itu, Nagi sering mengunjungi Riku dan belajar bersama Riku. Mereka menjadi teman akrab. Sikap ramah Riku dan senyum manis Riku, membuat orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka menyukai Riku.

Karena kondisi Riku yang seperti itu, Riku menjalani sekolah di rumah. Terkadang sendiri, terkadang Nagi menemaninya. Nagi bahkan membantu Riku dalam belajarnya.
Mereka juga belajar musik bersama. Haruki yang mengenalkan budaya Jepang pada Nagi, membuat Nagi jatuh cinta dengan Jepang. Bersyukur karena ibunya juga seorang Jepang. Dan sejak saat itulah, Nagi menyukai hal-hal berbau anime. Riku bahkan melongo melihat Nagi yang begitu menyukai anime.
.
.
.
.
.

Tak terasa Riku sudah 4 tahun tinggal di tempat baru itu. Kini Riku berusia 12 tahun. Tubuhnya jauh lebih kuat daripada saat Riku baru datang pertama kali. Meski musim dingin datang, Riku akan demam atau drop seperti biasanya. Setidaknya, sekarang Riku sudah bisa menahan dan beradaptasi dengan cuaca di wilayah itu.

Melihat perkembangan kondisi Riku, Haruki mencoba membawa Riku tinggal di Northmare. Haruki mulai mempersiapkan kepindahan mereka.
Riku begitu senang saat mengetahui bahwa mereka akan tinggal dekat dengan Nagi. Meski Riku akan lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah, tapi Riku senang jika hal itu dilakukan bersama Nagi.

...
Riku mulai tinggal di wilayah Northmare, meski udara sering menyentuh angka minus yang ekstrim. Namun, Haruki membuat rumah itu tetap hangat, sehingga Riku merasa nyaman di dalam rumah.
Nagi juga jadi lebih sering datang dan menghabiskan waktu di rumah itu, bahkan sering menginap bersama.

Mereka belajar musik bersama, Riku baru menyadari bahwa ayahnya seorang komposer hebat.

Satu tahun kemudian.

Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang