#05 - Recruitment

2K 216 13
                                    

"a-anda tidak sedang bercanda kan, Mr. Stark?" Tanya Peter gugup. Ia yakin ini adalah mimpi. Ia pun mencubit lengannya dan itu sakit. Berarti itu nyata!

"Oh my God. Kalau aku bercanda sekalipun, aku tidak akan mengunjungi rumahmu, Mr. Parker." Tony mengerti kondisi Peter saat ini. Pastinya ia sangat terkejut.

"O-oh baiklah. Bagaimana dengan persyaratannya?" Peter berusaha untuk tetap tenang. Ia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini.

"Sepertinya aku harus bertemu dengan orang tua mu untuk meminta persetujuan nya lalu kau akan langsung mengikuti ujian di Stark Industries." Tony menjelaskan panjang lebar.

'aku tidak mempunyai orang tua, Mr. Stark. Bagaimana ini...' Peter hanya diam. Ia tak tahu harus bagaimana.

"Kid?" Tony menggoyang-goyangkan bahu Peter.

"A-Aku tidak mempunyai orang tua, Mr. Stark." Jawab Peter pelan. Sangat pelan.

Tony menoleh kearah Happy dengan raut muka yang susah diartikan. "I'm sorry, kid. Kalau wali mu, i mean, paman atau bibi?" Tanya Tony lagi sambil menepuk-nepuk punggung Peter.

"Tak apa, Mr. Stark. Dan itu juga, aku tak mempunyainya. Mereka sudah pergi" Peter memberanikan diri untuk menatap manik mata Tony sambil tersenyum.

"Kid, aku turut berduka cita. Baiklah, tak apa. Kau akan tetap ikut ujian di Stark Industries besok. Happy akan menjemput mu setalah kau pulang sekolah, disini." Tony tersenyum tulus. Ia seperti melihat dirinya didalam diri Peter. Ia sangat menyukai anak ini, Sangat.

"Baiklah, Mr. Stark, Terima kasih." jujur saja, Peter sangat senang mendapatkan pekerjaan ini, ia sangat tidak menyangka. Bahkan, Tony Stark sendiri yang memintanya.

Tony hanya mengganguk lalu beranjak dari rumah Peter. Ia akan kembali ke Stark Tower.

"Hati-hati, Mr. Stark, sekali lagi terimakasih."

"Baiklah, kid." Happy langsung menginjak gas lalu pergi dari rumah Peter.

"Kau pasti bisa, Peter. Kau bisa!" Peter menyemangati dirinya sendiri lalu masuk ke rumahnya.

Setelah itu ia segera membersihkan dirinya lalu melakukan rutinitasnya menjadi Spiderman.

-

Keesokkan harinya saat bel pulang sekolah berbunyi...

"Peter, bagaimana kalau hari ini kita merakit Lego star wars? Pasti akan menyenangkan!" Tanya Ned.

"Ah harini? Sepertinya aku tidak bisa, Ned." Jawab Peter hati-hati. Ia tidak ingin membuat sahabatnya yang satu ini kecewa.

"Baiklah tak apa, aku mengerti." Ned tersenyum tulus kearah Peter. Ia berfikir mungkin Peter masih butuh waktu untuk sendiri.

"Maafkan aku, mungkin lain kali saja. Kalau begitu aku pergi. Daahhh!" Ucap Peter begitu saja lalu menghilang dari pandangan Ned.

"Hati-hati, Pete!" Ned melambaikan tangannya dan pergi juga.

...

"Sepertinya ada yang berusaha menghindari ku." Kalian tau pasti yang berbicara ini siapa, Flash tentunya. Peter hanya menghela napas dan berhenti di ambang gerbang.

"Hari ini aku ada pekerjaan, jadi aku harus bergegas." Peter tak mau membuat Tony menunggu, ia harus pergi ke rumah secepatnya.

"Apa pekerjaanmu? Tukang sapu jalanan kah? hahaha" tawa Flash meledak. Dan seperti biasa, Peter hanya diam. Ia tak mau urusan ini semakin panjang dan membuat Tony menunggu.

Thank you, Mr. StarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang