#10 - Truth

2K 213 23
                                    

Setelah Tony memberikan nya ponsel baru, Peter langsung disuruh pergi ke kamarnya untuk tidur dan beristirahat.

- m o r n i n g -

Cahaya terang menembus Gordin tebal berwarna biru beraksen merah milik Peter. Bersamaan dengan alarm nya.

"Eunghh."

Ia menggeliat. Tidak ingin bangun dari kasur empuknya itu. Pasalnya hari ini adalah hari libur. Malam tadi setelah memindahkan semua file dari ponsel lamanya, Ned mengirimkan pesan kepada Peter kalau esok -hari ini- libur karena para guru akan mengadakan rapat.

---

Di dapur, para anggota Avengers sudah hampir semuanya berkumpul.

"Siapa saja yang belum bangun?" Tanya Steve. Tentu saja ia yang bangun paling pagi. Alasannya ingin membuatkan sarapan sehat untuk sahabat-sahabat nya itu.

"Tony, Bucky, dan... Peter! Ya, seperti nya bocah menggemaskan itu belum bangun." Jawab Pepper.

"Kenapa kau tak membangunkan suami-mu, Pep?" Tanya Nat yang baru saja kembali dari kamar kecil.

"Ah benar. Astaga kenapa aku ini. Akan ku bangunkan mereka bertiga." Pepper tampak rusuh. Memang beberapa hari ini ia terlihat agak kacau karena perusahaan nya yang sedang mengalami kerugian.

Anggota Avengers lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Pepper.

"Sepertinya ia kelelahan." Kata Bruce yang di angguki oleh semua anggota Avengers.

---

Pepper menuju kamar Peter terlebih dahulu karena, kamar Peter yang paling dekat dengan dapur.

Ia memasuki pintu kamar Peter yang masih tertutup rapat dan langsung disuguhkan pemandangan Peter yang tertidur seperti bayi laki-laki.

"Astaga, kau ini umur berapa, Pete." Pepper terkekeh geli melihat Peter yang tidur tengkurap sambil memeluk guling.

"Hi, Bud, ayo bangun. We have to eat breakfast." Pepper menggoyang-goyangkan badan Peter pelan.

"Aku mengantuk, bibi May. Kau saja duluan." Peter menutup dirinya dengan selimut.

Pepper yang mendengar itu langsung tertegun. Ternyata Peter masih belum bisa terbiasa tanpa May.

Sedangkan di balik selimut, Peter sadar kalau ia salah berbicara. Matanya membulat dan langsung mendudukan dirinya. Meski terasa berat.

"Ah, maafkan aku, Mrs. Potts. A-aku tidak bermaksud. Aku kira--"

"It's okay, Pete. It's okay. Ayo kita turun." Pepper mengulurkan tangannya kepada Peter dan disambut olehnya. Saat berdiri, Peter merasa sedikit pusing. Mungkin karena ia terkejut dan langsung terbangun.

"Argh!" Peter memegang kepalanya.

"Peter, are you okay?" Tanya Pepper khawatir melihat Peter kesakitan.

"Sepertinya karena aku terkejut tadi dan memaksakan bangun, kepala sakit, Mrs. Potts." Peter menunduk. Merasa merepotkan Pepper.

"Apa kau ingin sarapan disini saja? Nanti akan kubawa kan untukmu."

Thank you, Mr. StarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang