"Ia menderita leukimia"
Seketika Tony dihantam oleh batu besar. Ia merasa terpukul padahal sebelumnya ia tak memiliki hubungan apapun dengan Peter.
"Kau sedang tidak bercanda kan?" Tanya Tony memastikan.
"Memang aku pernah bercanda soal medis?" Bruce membalikan.
"Kau yakin?"
"Tentu saja, Tony. Bagaimana sekarang?"
"Don't let him know. Ia pasti akan sedih." Jawab Tony serius.
"Baiklah, aku akan menyembunyikannya. Aku keluar, Tony." Ucap Bruce pamit dari laboratorium milik Tony.
"Thanks, Bruce."
"Your welcome."
---
Di dalam kamar, Peter merasa bosan. Hanya berbaring dan melihat langit-langit kamarnya.
"Apa ada yang salah denganku?" Ia bergumam sendiri.
Tiba-tiba ada yang memasuki kamar Peter, yaitu Wanda. Ia datang sambil membawakan biskuit chocochips dan segelas susu.
"Ini aku bawakan untukmu. Apakah kau sudah merasa lebih baik?" Tanya Wanda sambil menaruh nampang yang berisi makanan tersebut di nakas.
"Ya, lumayan." Peter mendudukkan dirinya. "Aku bosan, Wanda." Peter menatap manik indah Wanda.
"Mau berkeliling?" Tawar Wanda.
"Hm, sepertinya menyenangkan."
"Makanlah ini dahulu. Nanti akan ku jemput kau untuk berkeliling. Aku ada urusan sebentar."
"Baiklah." Peter pun memakan biskuit tadi lantas meminum susu.
---
"Pete, ayo keluar." Pekik Wanda dari luar kamar Peter.
"Baiklah~" Peter sangat bersemangat. "Jadi, kita mulai dari mana?"
Mereka pun berkeliling Avengers Tower berdua.
---
Jam menunjukkan pukul 7 malam, waktunya untuk makan malam. Seperti biasa, Steve akan memasak makanan untuk para Avengers.
"Time to eat!" Para Avengers pun berhamburan ke meja makan.
"Fri, apakah Peter masih istirahat di kamarnya?" Tanya Clint kepada Friday.
"Ia sedang pergi berkeliling tower dengan Wanda 30 menit yang lalu." Jawab Friday.
"Bisa kau suruh ia untuk kemari?" Suruh Tony yang baru saja datang
"Yes, Sir."
---
"Wanda, Peter, sudah jam makan malam. Kalian harus segera pergi ke ruang makan." Suara Friday menggema di ruangan.
"Sudah cukup, Pete. Waktu nya kita makan." Kata Wanda mencoba membujuk Peter yang dari tadi sangat tertarik dengan teknologi yang berada di Avengers Tower.
"Baiklah." Dengan berat hati Peter meninggalkan tempat tersebut dan segera beranjak ke ruang makan bersama Wanda.
---
"Kau sudah merasa lebih baik, Pete?" Tanya Natasha saat Peter duduk di kursinya.
"Tentu saja." Senyum Peter merekah. Tony hanya melihatnya sambil sedikit tersenyum. Ada rasa sesak di hatinya. Dan kegiatan makan pun dimulai. Hanya suara dentingan sendok dengan piring yang terdengar.
"Bagaimana kalau kita bermain PlayStation, Pete?" Ajak Clint yang sudah selesai dengan kegiatan makannya. "Aku yakin akan menang kali ini."
Peter terkekeh "Baiklah kalau kau menantang, Paman."
"Hey, aku tidak setua itu!" Ketawa semua orang menggelegar di ruang makan.
"Apakah sebaiknya kau istirahat, Pete?" Tanya Steve.
"Ayolah aku tidak punya penyakit serius, Mr. Rogers." Peter mencoba meyakinkan Steve. Tony dan Bruce yang mendengar itu pun saling tatap.
"Kalian... Kenapa?" Tanya Pepper yang tidak sengaja melihat Tony dan Bruce saling melempar pandangan.
"Sepertinya ada masalah di lab. Kau sudah selesai, Bruce?" Tony mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Yep. Come on." Mereka berdua pun berdiri lantas pergi ke lab.
"LET'S FIGHT, PETER!" Seru Clint bersemangat.
Dan mereka pun bermain.
---
Pendek bgt ga sih hehe. Maap aku baru bisa update sekarangg
Ini jujur gatau mau di lanjutin nya gimana:( ada saran? Drop di comment yaa. Thank you udah nungguin cerita inii. Stay safe dirumah ya temen temen. Jaga kesehatan nya dan jangan lupa cuci tangan sama makan makanan bergizi✊🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Mr. Stark
FanfictionHanya cerita tentang seorang anak berumur belasan tahun yang berasal dari Queens bernama Peter Parker. Irondad and Spiderson.