"Hei Pete, ini sudah pagi. Cepatlah bangun dan pergi ke sekolah mu." May menggoncangkan tubuh pria bermata hazel tersebut pelan.
"Umm baiklah..." Ia segera bangun dan mengambil peralatan mandi.
"Kutunggu kau di meja makan, Pete." Ucap May lalu keluar dari kamar Peter.
Setelah kurang lebih 30 menit ia mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah, ia keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Disana Ben dan May sudah menunggunya.
"Selamat pagi, paman Ben." Sapa Peter sembari menarik salah satu kursi untuk ia duduki.
"Selamat pagi juga untukmu, Pete. Bagaimana tidurmu? Apakah nyeyak?" Tanya Ben.
"Tentu saja!" Jawab Peter.
"Makanan sudah siap!!" Tentunya yang mengatakan itu, May.
Karena makanan sudah datang, mereka sibuk untuk makan tentunya. Selesai makan, May membersihkan piring kotor.Peter melirik jam tangannya dan ia berpamitan kepada Ben dan May untuk pergi ke sekolahnya.
"Paman Ben, bibi May, aku pergi ke sekolah dulu" kata Peter sambil mencium telapak tangan Ben dan May.
"Baiklah, hati-hati dijalan Pete!" Ucap Ben
"Of course, paman Ben!" Jawab Peter lalu keluar dari rumahnya menuju stasiun kereta bawah tanah.
-
Sampailah Peter di sekolahnya. Ia segera pergi ke rak besi miliknya lalu mengambil barang-barang yang ia perlukan.
"Apakah hari ini kita akan merakit Lego death star lagi, Peter?!" Ucap pria bertubuh sedikit gempal yang bersemangat itu membuat Peter sedikit terkejut.
"Ned, kau mengagetkan ku saja. Ya, kalau hari ini bisa, kenapa tidak." Jawab Peter lalu mengangkat bahunya.
"Haha maafkan aku, Pete." Ya, pria bertubuh sedikit gempal ini adalah sahabat Peter, Ned.
Setelah itu mereka pergi ke kelas untuk mengikuti kelas sains.
-
Sekolah hari ini sangat damai menurut Peter. Karena Flash sedang tidak bersekolah sebab ada urusan keluarga. Pulanglah ia ke rumahnya. Dan betapa ia sangat kaget melihat keadaan rumahnya yang di penuhi orang-orang kantoran, dan tetangganya.
"Excuse me... What happen?" Tanya Peter kepada salah satu orang tetangga dekatnya. Ia tidak mengerti apa yang terjadi.
Seseorang itu langsung memeluk Peter. Peter hanya diam dan mencoba mencerna apa yang terjadi.
"Paman dan Bibimu sudah pergi untuk selama-lamanya Pete." Ucap tetangganya.
Peter sangat terkejut (terkejoed Abang terheran-heraaaan. Sip author receh. Lanjut.). Ia merasa ini terlalu cepat. Ia merasa baru tadi pagi Bibi May membangunkannya untuk pergi ke sekolah. Ia merasa baru tadi pagi ia diantar ke sekolah oleh Paman Ben. Dan saat ia sudah pulang, mereka telah tiada. 'seberapa besarkah dosaku, Tuhan.' batin Peter.
Ia berjalan gontai menuju ruang tamu. Disana ada dua peti mati yang siap ditempati oleh dua orang yang sangat ia sayangi. Peter terduduk saat melihat mayat Ben dan May.
"Paman Ben... Bibi May... Kenapa kalian pergi terlalu cepat? Kalian tega meninggalkan ku sendiri? Kenapa kalian mengikuti jejak ayah dan ibu. Aku disini sendiri..." Lirih Peter dengan suara yang mulai bergetar.
"Sudah Pete, relakan mereka. Doakan yang terbaik." Dibawalah jenazah itu ke tempat peristirahatan terakhir.
-
Setelah selesai dari serangkai acara pemakaman, Peter kembali ke rumahnya. Ia melihat Ned dan MJ yang sudah menunggunya. Mungkin mereka sudah menunggu satu jam lamanya.
"Aku turut berbelasungkawa, buddy." Ucap Ned sambil merangkul Peter.
"Thanks." Jawab Peter singkat. Ia masih syok dengan kenyataan ini.
"Aku pun begitu. Dan sebaiknya kau tidak sendirian disini. Biarkan kami menemanimu." Tawar MJ kepada Peter yang langsung dibalas gelengan oleh Peter.
"Tidak, terimakasih. Aku akan baik-baik saja." Jawab Peter dengan pandangan kosong.
"See you, bud. Stay strong." Ned Dan MJ pulang.
-
Okey, ini gajelas bgt. Maap maap ni br sekali nuliss hehe. Jgn lupa vote nya, geng!
Oh iya, aku belum bikin part kalo Peter itu Spiderman ya:v maap lg geng, lupa hehe. Mungkin next aku bakal bikin part Spiderman. Soooo yaaaa see u💕-Za🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Mr. Stark
FanfictionHanya cerita tentang seorang anak berumur belasan tahun yang berasal dari Queens bernama Peter Parker. Irondad and Spiderson.