"Hi, I'm Peter Parker." Semua anggota Avengers masih diam. Mereka mengamati wajah Peter.
"Oh, hai, Pete! Senang kembali bertemu denganmu." Kata Wanda kegirangan.
"Kau tentu mengenal mereka semua kan, Peter?" Tanya Tony kepada Peter.
"Ya, Mr. Stark. Aku mengenal mereka semua." Peter menoleh kearah Tony dan tersenyum.
"Ah, kurasa suasana disini sedikit canggung. Bagaimana kalau kau ikut makan malam bersama kami? Mungkin kita akan lebih akrab." Ajak Steve sambil tersenyum. Oh astaga, betapa bahagianya Peter saat ini. Seorang Captain America, idola banyak orang ini mengajaknya makan malam!
"Aku ingin sekali... Tapi aku sudah ada janji." Terlihat jelas tampang bersalah dari wajah Peter.
"Date with your crush? Hahaha." Goda Clint.
"Ah, tidak. Bersama keluarga temanku" Peter menggaruk tengkuknya. "Aku minta maaf." Kata Peter sekali lagi.
"Tak apa, mungkin bisa lain kali." Kini Thor yang bersuara sambil tersenyum. Entah kenapa, semua anggota Avengers selalu tersenyum saat Peter datang.
"Pukul berapa kau makan malam, Peter?" Tanya Tony.
"Pukul 7, Mr. Stark. Seperti aku harus segera pergi, hehe." Tony hanya ber-oh ria lalu segera memanggil Happy untuk mengantar Peter. Tidak butuh waktu lama, Happy pun muncul.
"Mr. Stark?" Kata Peter kaget.
"Aku tidak menerima penolakan. Cepat, nanti kau bisa terlambat." Peter hanya tersenyum tanda terimakasih lalu berpamitan kepada Tony dan semua anggota Avengers dan segera beranjak dari sana.
"Be careful, Peter!" Pekik Wanda.
---
"Thank you, Hap." Kata Peter berterimakasih kepada Happy.
"It's okay." Happy kembali masuk ke mobilnya lalu menginjak gas. Kini, ia hilang dari pandangan Peter.
Sekarang Peter sudah berada di depan kediaman keluarga Peter. Ia memencet bel yang ada di rumah itu. Dan keluarlah lelaki bertubuh gempal. Siapa lagi kalau bukan, Ned.
"Hi, bro! Ayo masuk. Ibuku sudah memasak masakan yang enak!" Ned menyambut Peter ramah. Ia mempersilahkan Peter masuk sambil merangkul bahunya. Peter hanya tersenyum. Ia senang di kelilingi oleh orang yang sangat baik.
"Hai ayah, ibu, Peter sudah datang!" Kata Ned saat mereka sampai di ruang makan. Saat Peter memasuki ruang makan, harum sedap makanan menyeruak di Indra penciuman nya. Ia jadi lapar.
"Thanks for having me, hehe" kata Peter sambil membungkuk ke ayah dan ibu Ned.
"Tak apa, Peter. Anggap saja kami adalah keluargamu. Mari makan. Pasti kau sudah sangat lapar." Ibu Ned pun mengambilkan nasi. Mulai dari ayah Ned, Ned, hingga Peter. Peter merasa seperti... Kehidupan nya dahulu sebelum takdir merenggut semuanya.
Lauk nya mereka ambil sendiri. Selesai berdoa, semua pun menyantap makanan buatan Ibu Ned. Sungguh ini sangat lezat! Batin Peter. Suasana hening. Hanya suara dentingan sendok yang ada.
"Jika kalian ingin menambah, tambah lah. Ini masih banyak." Kata ayah Ned. Peter dan Ned langsung balapan mengambil lauk yang tersedia di meja makan lalu mereka terkekeh karena sifat mereka sendiri yang seperti anak kecil.
Setelah selesai makan, ibu Ned segera membersihkan piring kotor dan memberikan mereka dessert. Dan lagi, Peter dan Ned melahapnya dengan semangat.
"Oh iya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" kata Peter setelah selesai menghabiskan dessert nya lalu tersenyum kikuk.
"What is that, Pete?" Tanya Ibu Ned penasaran.
"Aku... Bekerja di Stark Industries. Mr. Stark merekrut ku saat kami selesai bertemu di pameran MIT bersama Ned waktu itu, hehe." Peter menunduk sambil menggaruk tengkuknya.
"Seriously? Aku bangga pada mu, Pete! Astaga. Sejak kapan?" Heboh Ned. Ayah dan Ibu Ned hanya tersenyum bahagia. Mereka senang Peter bisa bekerja di perusahaan terkenal dan canggih itu.
"Baru kemarin, Ned. Maafkan aku baru memberitahu mu." Kata Peter.
"Tak apa, aku memaklumi itu. Apakah kau lelah? Sebaiknya kau cepat istirahat, Pete." Ned pada mode overprotektif.
"Baiklah" Peter hanya terkekeh geli mendengar ucapan Ned.
"Kapan kau mulai bekerja, Pete?" Tanya ayah Ned.
"Aku mulai bekerja pada hari Kamis lusa." Jawab Peter.
"Oh... Baiklah. Semangat, Parker!" Kata ayah Ned menyemangati Peter.
"Terima kasih. Oh ya, terima kasih atas makan malamnya. Sepertinya aku harus pulang, hehe." Kata Peter berpamitan. Orang tua Ned hanya mengangguk dan memberikan Peter semangat. Mereka tahu betul bagaimana kondisi Peter yang terlihat bahagia di luar namun terpuruk di dalam.
Ned mengantar Peter ke depan rumahnya.
"Hati-hati dijalan, Pete! Sampai berjumpa di sekolah." Kata Ned.
"Baiklah. Aku akan membawa Lego Death Star ku besok, Ned!" Mata Ned berbinar. Peter hanya terkekeh geli laku melanjutkan jalannya menuju ke rumah.
---
Sesampainya ia di rumah, ia merebahkan dirinya pada kasur empuknya dan memandangi langit-langit kamar.
"Aku senang hari ini..." Ucap Peter lirih. Senyuman manis itu terukir di wajah tampan Peter.
Kini pandangannya beralih ke meja belajarnya. Peter melihat ada kertas disana. Ia mengambil kertas itu lalu membukanya.
Orphanage Shoots Nation
(Sumpah ini gtw mw di namain apa. Maap klo ga nyambung huhu)"Cepat atau lambat, aku akan di pindahkan ke panti asuhan seperti anak-anak yang lain." Senyum yang awalnya terlukis indah di wajah tampan Peter kini hilang. Hanya ada senyum pahit disana.
"Kau harus kuat, Pete! Mari kita berpatroli!" Namun Peter segera melupakan itu. Tidak ada gunanya juga kalau ia terus menerus meratapi hal itu. Life must go on. Batin Peter.
Ia segera mengganti pakaiannya menjadi kostum Spider-Man khas nya lalu pergi bergelantungan untuk membantu rakyat Queen's yang kesulitan.
---
"Astaga, manusia laba-laba ini sangat lincah!" Kata Bucky pasrah. Ia lelah mencari kebenaran tentang Spider-Man.
"Aku akan mencarinya." Tony yang awalnya hanya mengamati hologram, kini bertindak. Ia segera memakai Iron Suit nya lalu keluar markas untuk mencari Spider-Man.
Kini Tony sudah berada di daerah Queen's. Ia melihat Spider-Man sedang berpatroli.
"Fri, coba kau scan siapa yang ada di dalam suit itu." Perintah Tony kepada Friday.
"Yes, Sir." Friday segera melakukan tugasnya. Setelah menunggu sekitar 2 detik, Tony mendapatkan data orang tersebut dan betapa kagetnya saat ia melihat nama itu adalah nama...
Peter Parker.
To be continue.
//////////
Hope you enjoy, guys!💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Mr. Stark
FanfictionHanya cerita tentang seorang anak berumur belasan tahun yang berasal dari Queens bernama Peter Parker. Irondad and Spiderson.