03. Putus?

8.9K 753 47
                                    

Dua garis merah pada setiap testpack yang kugunakan membuat keringat dingin bercucuran membasahi pelipisku. Pikiranku melayang jauh. Hamil? Aku bahkan masih berumur 18 tahun, bagaimana bisa janin tumbuh dalam rahimku?

Aku ingin menangis, namun rasanya air mataku telah kering. Yang ada di fikiranku sekarang hanya satu, bagaimana reaksi Jaehyun saat tau aku tengah mengandung?

Drrrtttt

Jaehyun is calling

Aku mengabaikan panggilan itu. Aku hanya ingin menenangkan fikiranku meski itu terdengar mustahil.

*****

"Rei, kamu kenapa sih?" Jaehyun menahan pergelanganku saat aku berjalan menghindarinya di kantin.

Langkahku yang tadinya terasa enteng kini mulai berat, bersamaan dengan tatapan Jaehyun yang tersirat adanya kemarahan.

"Jae, aku harus ke kelas."

"Kenapa? Mau bohong dengan ngejadiin Zara sama Gea sebagai alasan lagi?"

Ini pertama kalinya Jaehyun marah, dan itu memang karena kesalahanku telah berbohong padanya. Tapi untuk jujur aku juga belum siap.

Jaehyun tiba-tiba menarikku, menjauh dari keramaian kantin. Ia membawaku ke pinggir lapangan, di bawah pohon yang cukup rindang dan tentunya sepi.

"Kamu selingkuh?"

Pertanyaan Jaehyun sukses membuat air mataku lolos. Aku tak menyangka Jaehyun bisa menuduhku hingga seperti itu.

"Kenapa nangis, hmm? Beneran selingkuh? Siapa sih cowok yang sampai bikin kamu bohong kaya gitu?! Siapa hah?!!"

Aku semakin terisak saat Jaehyun membentakku. Aku tak tau Jaehyun sampai hati membentakku seperti ini.

"Mending kita putus Rei, aku kecewa kamu udah berani bohong sama aku."

Dengan sigap aku menahan lengan Jaehyun saat ia hendak melangkah pergi.

"Jae, aku minta maaf. Hiks....Tolong  jangan pergi, aku minta maaf Jae..." mohonku dengan air mata yang masih mengalir.

Jaehyun hanya menatapku datar, kemudian pergi tak mempedulikanku yang tersungkur karena kibasan tangannya.

*****

"Rei, lo habis nangis?" Zara mendekatkan kursinya ke arah Reina setelah melihat sahabatnya masuk ke kelas dengan mata sembab.

"Kenapa? Sini cerita," Gea ikut mendekat dan memeluk Reina sambil mengelus kepalanya.

Reina kembali terisak saat ingatan di lapangan tadi tiba-tiba melintas.

"Kenapa Rei?" tanya Gea sambil masih mengelusi kepala Reina.

"J-Jaehyun.... dia putusin aku..."

Zara membulatkan matanya tak percaya.
"Apa karena lo bohong kemarin?"

Reina mengangguk.

Gea mengambil duduk di samping Zara kemudian menggeram kesal.
"Perlukah kita labrak Rei? Alasan ga masuk akal, masa cuma bohong kaya gitu doang langsung diputusin!"

Reina segera menggeleng.
"Jangan!" cegahnya. Ia tak mau semua semakin runyam.

Mungkin Jaehyun sedang buruk mood nya, sehingga ia membuat keputusan tiba-tiba seperti itu. Reina yakin, Jaehyun pria baik dan ia.... menyayanginya.

*****

Jaehyun mengabaikan Reina hari ini. Bahkan saat berpapasan ia tak sedikitpun meliriknya.
Reina hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, ia sudah mencoba meminta maaf namun tak satupun pesannya dibalas, begitupun dengan panggilan teleponnya.

Brengsek >>> Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang