09. Her past; about Eunwoo

4K 439 8
                                    

"Reina?"

Reina mendongak.

Suara itu......

"Eunwoo?"

Kedua mata Reina melebar. Jantungnya berdegup tak beraturan.

Kenapa Eunwoo ada di hadapannya sekarang?
Kapan ia kembali?
Apa ia akan lama di sini?
Bagaimana keadaannya?
Di mana ia tinggal?

Semua pertanyaan itu muncul dan ingatan akan Eunwoo kembali terputar di kepala Reina. Ia tak bisa memungkiri bahwa pria di hadapannya kini mampu membuatnya melupakan keberadaan Jaehyun meski hanya sekejap.

"Siapa dia Rei?"
Jaehyun bertanya sambil menatap Eunwoo tak suka.

"H-hah?"

Drttttt

Ponsel Eunwoo berbunyi. Ia segera mengangkatnya.

"Iya aku udah di jalan sekarang "
Ucap Eunwoo pada orang yang menelponnya.

"Aku duluan ya Rei," pamit Eunwoo. Ia menepuk pundak Reina kemudian berlalu.

Reina masih mematung. Ia tak percaya, pria yang dulu mengisi hari-harinya kini telah kembali. Bahkan, entah kebetulan atau takdir, mereka dipertemukan lagi.

*****

"Temen smp?" Tanya Jaehyun memastikan.

Reina mengangguk mengiyakan.

"Kenapa tadi keliatan kaget gitu?"

"Aku kaget karena kukira dia ga akan balik ke Indonesia lagi," jawab Reina cepat.

"Dia ga kuliah?"

Reina mengendikan bahunya.
"Aku gatau Jae, sejak dia pindah ke Kanada aku ga pernah kontak lagi sama dia."

Tak mau diinterupsi lebih jauh, Reina memilih mengalihkan pembicaraan.

"Penugasan buat besok udah kamu siapin kan?"

"Udah kok,"

"Yaudah tidur yuk takut kesiangan lagi,"

Jaehyun mengangguk.

Mereka pun merebahkan diri dan tidur dengan posisi Jaehyun memeluk Reina erat.

"I love you Rei," bisik Jaehyun kemudian mengecup sekilas rambut Reina.

Reina hanya mengangguk pelan karena ia tak bisa bicara di dalam dekapan Jaehyun.

Jaehyun terkekeh.

Lucu banget sihh

*****

"Eh Rei lihat deh,"

Lisa menunjukkan sebuah foto dari ponselnya.

"Maba terganteng se fakultas ada di kelas kita ternyataaaaa aaaaa gila ga sih!" Ujar Lisa antusias.

Reina mengambil ponsel Lisa.

Foto eunwoo

Pupil Reina bergetar melihat foto Eunwoo memenuhi layar ponsel Lisa. Namun ia mencoba biasa saja.

"Hah? Iya ganteng," respon Reina singkat.

Lisa tersenyum sambil memeluk ponselnya. Kedua matanya terpejam.
"He's my pick," ucapnya.

Bahkan sampai saat ini belum ada kata putus di antara kita Woo. Tapi semua udah berubah, aku juga udah memilih Jaehyun buat gantiin kamu di hati aku.

*****

Flashback

Di sebuah bukit yang asri Reina dan Eunwoo duduk di tanah dengan meluruskan kaki mereka. Reina menikmati pemandangan dari atas bukit, sedang Eunwoo menikmati wajah cantik Reina yang berada tepat di sampingnya.

Keduanya fokus dengan kesibukan masing-masing. Hingga Eunwoo melupakan tujuannya mengajak Reina ke bukit sepulang sekolah, yaitu untuk mengucapkan salam perpisahan.

Fakta bahwa dirinya harus pindah ke Kanada esok hari, Eunwoo tak kuasa mengatakannya. Ia tak siap akan respon Reina. Gadis itu, ia amat menyayanginya. Ia bahkan berjanji akan membunuh siapapun yang melukai Reina.

Namun ia tak sadar, kepergiannya yang tanpa ucapan perpisahan justru lebih menyakitkan bagi Reina.

.

Eunwoo tak masuk hari ini. Nomornya juga tak bisa dihubungi. Reina pun mengunjungi rumah Eunwoo segera sepulang sekolah.

"Keluarga Eunwoo sudah pindah ke Kanada mbak, sekitar jam sepuluh tadi mereka berangkat ke bandara."

Apa? Ke Kanada? Kenapa Eunwoo ga ngomong apapun?

Reina terlihat mematung tak percaya.

"Apa mas Eunwoo ngga bilang ke mbak?"

Reina menggeleng pelan, pandangannya berubah kosong dan mengarah ke bi Inah.

"B-bibi bohong kan?"

Bibir Reina bergetar. Air matanya mulai menetes seiring dilontarkannya pertanyaan yang tak lebih dari sekedar kalimat penenang itu.

"Maaf ya mbak bibi harus pergi sekarang. Sebentar lagi pemilik baru rumah ini tiba," ucap bi Inah, menatap iba pada Reina namun tetap memilih pergi meninggalkan Reina dengan tas jinjingnya. Bi Inah berlari kecil meninggalkan rumah Eunwoo karena langit mulai menggelap.

Reina masih di sana. Berdiri di depan gerbang rumah Eunwoo dengan air mata yang mengalir semakin deras. Suara tangisnya tak bisa lagi ia sembunyikan. Ia seperti orang tak waras, menangis tersedu-sedu di depan rumah orang.

Tak lama, hujan deras turun dan membasahi seluruh tubuh Reina. Hujan yang seperti tak mengenal reda itu seakan ingin menyamarkan air mata Reina.

.

Reina berlari di tengah hujan dan petir yang saling menyambar. Ia menarik perhatian orang-orang yang dilewatinya. Namun, seperti tak mengenal malu, atau memang rasa malu itu tak berguna apapun bagi Reina, ia terus berlari menerobos hujan. Masih ada satu tempat yang ingin ia tuju. Barangkali Eunwoo berbohong dan berada di sana  sekarang.

.

Sepi. Tak ada siapapun di atas bukit itu. Namun Reina terus mencari dan meneriakkan nama Eunwoo.

"Eunwoo! Eunwoo!"

Tak ada jawaban.

Reina kembali berlari. Ia menuju rumah pohon yang letaknya masih berada di bukit itu.

Dengan segera Reina memijak dan berpegangan pada kayu-kayu yang dipaku menempel di batang pohon untuk naik ke atasnya.

"Eunwoo?"

Kosong. Tak ada Eunwoo. Tak ada siapapun di rumah pohon itu.

Lututnya melemas. Ia terduduk kemudian menangis kencang sambil menutupi wajahnya dengan sebelah lengannya.

Flashback end.

































Tbc 💕

Padahal tugas kuliah banyak bgt tp pengen publish soalnya udah lama di draft juga 🙂🙂

Brengsek >>> Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang