Hallo.. Bagaimana puasa pertama kalian? Semoga lancar sampai akhir ya,, aku bingung mau up cerita ongoing yang mana karena menurutku masih agak ***
Jadi aku ganti ini aja ya buat nemenin malam kalian.Semoga kalian bisa menikmatinya..
Happy Reading.
.
.
.Yeorin.
Ingatan akan kejadian itu masih terasa begitu menyakitkan bagiku. Melihat dengan mata kepalaku sendiri akan pengkhianatan Jaehyun, kekasih yang sangat kucintai. Lelaki yang ku kira akan menjadi pasangan hidup, selama-lamanya sampai kita menua.
Apa yang ku lihat hari itu merupakan kehancuran bagi seluruh rencana masa depan, pernikahan kita, kehancuran bagi segalanya, bagi hatiku, dan bagi kepercayaanku kepada semua laki-laki di dunia ini.
Teganya Jaehyun!! Tak henti-hentinya aku meneriakkan umpatan kepada mantan tunanganku di dalam hatiku.
Semula diawali dari telepon dari nomor tidak dikenal, yang entah kenapa ku angkat. Telepon itu dari seorang perempuan, yang menangis, mengatakan bahwa dia juga kekasih Jaehyun dan mengatakan bahwa Jaehyun telah meninggalkannya tanpa mau bertanggung jawab.
Oh, tentu saja aku pada awalnya tak percaya, tetapi perempuan itu mengajakku bertemu, dan meskipun saat itu aku sangat yakin bahwa Jaehyun tidak mungkin mengkhianatiku, Jaehyun tidak mungkin melakukan semua ini kepadaku.
Aku mau bertemu dengan perempuan yang menelepon itu, dengan tujuan awal ingin mengata-ngatai perempuan itu agar tidak memfitnah Jaehyun, tunanganku yang sangat setia dan tampan.
Tetapi kemudian, siang itu di sebuah café di ujung jalan, seluruh keyakinanku dijungkirbalikkan. Perempuan itu, Song Mina namanya, sudah mempersiapkan segalanya. Semua bukti yang diperlukan terhampar di hadapanku, seolah menamparku keras-keras.
Di sana ada foto-foto mesranya bersama Jaehyun, yang menunjukkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tentu saja! Seorang yang bukan kekasih tidak mungkin berciuman, berpelukan begitu erat seperti yang tergambar di dalam foto itu.
Mina juga menunjukkan pesan-pesan mesra mereka, dari nomor Jaehyun. Bahkan Jaehyun tidak pernah seromantis itu denganku, pesan-pesan mereka penuh dengan kata-kata cinta dan janji-janji yang menyakitkan. Lalu seakan semua bukti belum cukup menghancurkan hatiku, Mina dengan tenang mengatakan bahwa dia sedang hamil anak Jaehyun, dan bahwa sekarang keluarganya akan menuntut kepada keluarga Jaehyun.
Hatiku dihancurkan oleh pengkhianatan yang begitu parah, bukan hanya karena Jaehyun berselingkuh di belakangku, tetapi juga karena Jaehyun telah begitu saja menghancurkan seluruh keyakinanku tentang lelaki yang baik.
Aku selalu menjaga diri sampai dengan usiaku sekarang, dua puluh sembilan tahun dan masih perawan. Meskipun kadang aku membiarkan Jaehyun mencium bibirku, tetapi hanya sebatas itu. Tidak pernah lebih.
Jaehyun pernah suatu kali meminta lebih, tetapi aku mengangkat alis dan mengatakan apa yang ku yakini, nasehat ibuku, bahwa seorang lelaki yang baik, akan menjaga perempuan yang dicintainya. Bukannya memaksa untuk merusaknya. Jaehyun saat itu menerima penjelasanku dengan lembut, dan bersumpah bahwa dia benar-benar mencintaiku, jadi tidak akan pernah merusakku. Dan aku sangat bersyukur mempunyai tunangan seorang lelaki yang bisa menjaga moralnya, seorang lelaki yang baik dan tidak berorientasi kepada hasrat duniawi semata.
Semua pandanganku tentang Jaehyun - dan semua laki-laki lainnya hancur seketika itu juga. Jaehyun telah tidur dengan Mina, lebih dari pada yang seharusnya. Bagaimana mungkin aku bisa memaafkan Jaehyun?
Malam itu aku bertemu dengan Jaehyun, dan memaparkan semua bukti-bukti yang ada. Jaehyun tampak sangat marah, kepada Mina, bukan kepadaku.
"Dan kau percaya apa yang dikatakan perempuan itu?" tanya Jaehyun waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Night
Historia CortaGadis dengan hubungan yang rumit, seorang penulis yang mencari ketenangan dengan menghirup segelas anggur merah setiap malam, untuk mencerahkan hatinya yang kelam akibat kisah cintanya yang rumit.