Your Prompts | Vottom ✔

10. Flopped.

V sedang membersihkan beberapa barang tidak perlu. Tinggal menumpuk dus bekas di lantai satu untuk disatukan dengan sampah seluruh penghuni apartemen lainnya, dan selesai.

Namun, niat itu urung. V menaruhnya di dekat pintu dan beralih menyiapkan mesin kopi. Kaki yang menyembul dari sisi sofa di dekat kamar yang membuatnya berubah pikiran. Kasihan. Dari dua jam lalu, sosok itu tak beranjak saking lelahnya. Begitu jam pulang, pria yang memanjakannya itu mendadak muncul di depan pintu dengan tampang lusuh. Mengabaikan omel serta cubitan protes karena seenaknya mengecup bibir sambil menjatuhkan diri ke V, bahkan belum masuk ke dalam baik-baik.

Dan, begitulah. Biasanya V akan diganggu jika tak mau memberi yang diinginkan, tapi hari itu sepertinya rasa lelah menguasai Mike dengan total. Sampai gelitik usil V yang mengusik alih-alih menunggu kopi buatannya siap, terabaikan. Mike tidak bereaksi. Pria itu tetap tidur terlentang, mendengkur teratur. Kemeja masih di badan, tiga kancing terbuka di atas juga dua di bagian bawah, memamerkan pusar dengan rambut tertata rapi satu garis ke atas perut.

Sial.

V jadi gatal ingin mengusap bagian lainnya. Rasa geli dan panas dari tubuh Mike, selalu jadi candu baginya. Karena kontras warna kulit mereka, terlihat seperti seni di mata V. Begitu pun sensasinya.

Masa bodoh dengan denting mesin kopi yang sudah siap dan suara air yang tertuang ke cangkir. V sudah menduduki pinggang Mike, mengangkang apik, paha tersingkap dari celana pendek dan jemarinya lihai mengusap rahang berjenggot yang dicukur rapi, turun ke leher tegap, mengusap dada bidang dalam gerakan nakal di puncaknya sampai Mike menggeliat sedikit, lalu membuka kancing kemeja tersisa.

V menggigit bibir. Boleh juga begitu sekali-kali.

Namun, mendadak Mike menggeliat bangun, memaksa V yang tidak siap terperosok ke lantai.

"Auh ...."

"Hhmh ... sayang? Kenapa di situ?" tegurnya, menguap.

"Salahmu, daddy!" V bergegas melompat ke perut Mike. Menuntut ciuman gemas pelampiasan.

*** *
;"))