🍃┊#01 ೃ ‧ + 'summer rain'

2.7K 227 10
                                    

note ; better read this sambil play lagu summer rain - gfriend

genre ; sad-romance

- ⭐ -

"sial. bawa payung ga hujan, ga bawa payung hujan." gerutu jeongin sambil melihat hujan deras yang ada di depannya.

jeongin berteduh sebentar di halte milik sekolah, sambil menepuk-nepuk seragamnya yang basah.

jeongin melirik jam digital di tangan mungilnya, sudah jam 5 sore. seharusnya di jam-jam sebelumnya jeongin sudah berbaring santai di kasur rumahnya, namun karena menjabat sebagai wakil ketua osis, jeongin harus membantu partnernya membereskan berkas event sekolah nanti.

di saat yang bersamaan juga jeongin bingung. ini sudah memasuki musim panas, kenapa hujan sempat-sempatnya datang?

"jeongin? belum pulang?"

sontak jeongin menoleh ke arah suara berat itu, suara yang sangat ia kenal.

jantung jeongin berdegup lebih cepat dari biasanya, ketika ia melihat sosok si bibir tebal dengan visual luar biasa, hwang hyunjin si ketua eskul dance, sekaligus orang yang selama ini jeongin sukai diam-diam.

"o.. oh, b-belum. biasa tugas osis." jawab jeongin berusaha sebiasa mungkin.

hyunjin tertawa kecil, sambil menutup payung putih transparan yang ia bawa, kemudian duduk di dekat jeongin.

"sesibuk itu ya? kalau aku jadi ketosnya, pasti cepat beres." ujar hyunjin menatap jeongin sebentar.

jeongin hanya tersenyum singkat sebagai jawabannya. ia mulai berpikir, kalau hyunjin jadi partnernya, pasti ia akan betah melakukan tugas-tugas osis.

"jeongin?" panggil hyunjin pelan.

"e-eh, iya?"

"lagi banyak pikiran ya?"

jeongin mengutuk dirinya yang sempat-sempatnya berhalu. namun, bukannya menjawab, justru ia malah terdiam.

"aku anggap jawabanmu itu iya." hyujin menghela napas sebentar. "kamu tau kenapa hampir semua orang suka dengan hujan?"

jeongin menggeleng pelan. kadang ia benci kalau hujan datang, itupun saat ada petir atau di saat yang sangat tidak tertentu.

"hujan itu bagaikan penenang, atau kadang bisa menggambarkan perasaan seseorang. hujan juga bisa sebagai pengingat kenangan ataupun perenung bagi seseorang. memang bagi sebagian orang hujan itu menyusahkan, namun Tuhan tidak salah menurunkan hujan. kau tahu kan setiap sesudah hujan akan ada pelangi? selain hujan yang akan menenangkan, pelangi juga muncul untuk membuat kita senang."

jeongin terdiam, memang sih hujan itu banyak manfaatnya. tapi kalau hujan dan pelangi dalam artian hyunjin ke jeongin, ah.. lupakan saja.

"akhir-akhir ini aku juga sedikit stres, tapi aku sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah menurunkan hujan." hyunjin mengembangkan senyumannya, sambil melihat langit dengan derasnya hujan.

senyuman itu, walaupun memang hyunjin sering tersenyum, tapi senyuman tadi itu adalah senyuman yang teduh, yang baru pertama kali jeongin lihat.

jeongin juga ingin bersyukur pada Tuhan. karena walaupun jeongin benci dengan hujan, tapi berkat hujan jeongin bisa bertemu dengan hyunjin, dan mengingat satu fakta bahwa hyunjin adalah penyuka hujan.

"kau sendiri suka- eh, jeongin lihat! pelangi!" seru hyunjin sambil menunjuk lengkungan warna-warni indah di langit.

entah mungkin karena keasyikan memandang hyunjin atau hujan yang sebentar, jeongin jadi lupa kalau sekarang awan hitam dengan hujan deras itu digantikan oleh pelangi indah.

hyunjin sangat senang memandang pelangi tersebut, jeongin juga ikut senang melihatnya.

ternyata benar apa yang dikatakan hyunjin, melihat pelangi saja ia sudah merasa senang.

tapi wajahnya berubah datar saat ada seseorang yang menghampiri hyunjin.

"hajee! ayo pulang!" ajak lelaki manis itu pada hyunjin.

"e-eh, bentar lix."

jeongin hampir melupakan satu fakta lagi, kalau hyunjin sebenarnya sudah berpacaran, dengan sahabat-tetangga jeongin sekaligus si ketua osis, lee felix.

"jeongin, aku pulang duluan ya, eh tapi kamu pulang gimana?" tanya hyunjin menatap jeongin khawatir.

jeongin tersenyum, "gausah khawatir, aku bisa naik taksi."

hyunjin menghela napas lega, kemudian ia memegang tangan felix.

"jeongin! kami duluan ya! semangat ngerjain tugasnya, kamu bisa panggil aku kalau lagi butuh bantuan." ujar felix sambil melambaikan tangan pada jeongin.

jeongin mengangguk, sambil mengacungkan jempol.

tangan yang terangkat itu menurun saat pasangan tersebut bergandengan mesra, jeongin menghela napas kecewa.

di saat yang bersamaan, jeongin melihat langit, dan pelangi itu menghilang.

- ⭐ -

ini short story pertama hyunjeong, jadi maap kalau jelek. terus alur ceritanya juga amburadul, ga sesuai sama lagunya :')

soalnya gaada hujan ga bisa nge feeling :'v

-ryu's

「O1⸙͎」Feuille D'HistoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang