i | Prolog

1.6K 169 62
                                    

.

.

.

"Ma, Yohan mau pindah sekolah ya."

"Loh kenapa? Ini kan baru 2 hari sekolah masuk tahun ajaran baru kok mau pindah? Tanggung loh Yo baru aja duduk di kelas 12."

"Pusing Ma, dari dulu banyak cewek deketin Yohan mulu. Yohan jadi risih. Sekarang ada adek kelas baru jadi tambah banyak lagi."

"Ah gitu ya.. Anak Mama populer banget ternyata. Emang kamu pengen pindah ke sekolah mana?"

"Yang gak jauh dari rumah aja pokonya."

"Yaudah nanti Mama bilang dulu ke Papa. Sebelum Papa ngurus semuanya sampe beres, kamu jangan bolos di sekolah ya,"

"Makasih, Ma."

Anak bernama Yohan itu pun tersenyum pada Ibunya dan beranjak menuju kamarnya yang terletak di lantai 3.

Dari ujung kalimat barusan, kita bisa bayangkan gimana besarnya rumah yang dimiliki oleh keluarga Yohan. Dan memang keluarganya itu sudah pasti bisa disebut kaya raya, karena ayahnya adalah seorang pengusaha yang sukses, dan ibunya adalah seorang PNS.

Tapi dari semua kekayaan yang mereka miliki, anak-anak di keluarga itu justru kurang suka dengan sesuatu yang berbau kemewahan. Di setiap sisi dan sudut rumah, hingga langit-langitnya, bahkan toiletnya pun banyak hiasan yang mencolok.

Kalo kata Kim Donghan—kakaknya Kim Yohan—, Ini tuh penghamburan. Donghan memang orang yang cukup hemat. Dan adeknya juga sama gak jauh beda walau dia kadang-kadang hambur sesekali. Ya walau gitu mereka juga bersyukur karena keluarga mereka dikasih rezeki yang lebih.

.

×××××
.

Di sisi yang lain, seorang anak laki-laki yang berwajah manis dan juga yang baru merasakan bagaimana rasanya duduk di kelas 11 tampaknya kurang semangat. Tapi ternyata kurang semangatnya itu disebabkan oleh masa liburan kenaikan kelas yang dia rasa masih belom cukup.  Dan dia cuma berdiri melamun di lorong sekolah sama temennya di pinggirnya yang punya wajah imut.

Selain itu, tahun pelajaran ini juga adalah tahun awal dia bertugas sebagai Penegak Siswa/i atau yang biasanya disebut Ketua Kedisiplinan. Ya ini juga yang bikin anak itu kurang semangat, karena tugas ini sama sekali gak cocok buat dia. Dia tipe orang yang gak terlalu gampang berbaur, sedikit introvert, dan semua itu bikin dia rada gugup ketika bertugas. Dia harus tanya nama dan kelas ke orang yang langgar aturan sekolah. Anak itu terlalu menjunjung tinggi kemaluannya pas lakuin hal itu ke orang lain.

"Jun, tukeran yuk? Kamu jadi aku, aku jadi kamu."

"Boleh Kyu! Biar aku tinggi, dan kamu bantet.hehe."

"Ish bukan itu.."

"Terus apa dong?"

"Aku gak mau jadi ketua kedisiplinan. Aku malu. Kemaren aja aku masih belum bener."

"Minkyu, jadi ketua kedisiplinan itu enak loh bisa kenal banyak orang dan orang-orang juga bakal kenal kamu."

"Yaudah kalo gitu Hyungjun aja."

"Ih Hyungjun mana mau. Udah lah Kyu.. Lagian itu udah amanat dari anak-anak OSIS juga kan? Terima aja sih,"

"Ck iya iya."

Anak yang sedang kurang semangat itu namanya Minkyu. Kim Minkyu. Sebenernya dia emang gak mau jadi ketua kedisiplinan tapi anggota OSIS lain maksa dengan alasan kalo Minkyu itu orangnya rapi, selalu pake dasi, pake sepatu item, dan gak lupa jas almamaternya selalu dipake. Padahal banyak juga tuh yang sama kayak Minkyu. Alesan doang nih mereka mah.

Ya terpaksa sekarang dia harus laksanakan tugas itu, lagian cuma buat setahun kedepan doang. Pas dia udah masuk kelas 12 mah dia udah pasti menyerahkan jabatannya ke adek kelasnya nanti.

"Eh eh bego napa gua jalan sini lagi," gumam seseorang yang masih kedengeran sama Minkyu. Orang itu lewat depan Minkyu yang lagi nongkrong di lorong depan kelasnya. Minkyu bisa liat kalo orang itu gak pake dasi dan bajunya dikeluarin.

"Kak, tunggu sebentar, em.. nama kaka-eh! Jangan lari kak!"

Minkyu langsung ngejar orang itu sampe muter-muter kesana-sini. Dia gak peduli pokonya harus tau dulu nama orang itu baru dia berhenti kejar dia lagi.

.

××××××××
.

Seminggu kemudian, tepatnya di Senin pagi, Minkyu seperti biasa jaga gerbang sekolahnya kayak beberapa hari kebelakang. Dia harus bangun sepagi mungkin supaya lebih awal datengnya biar gak ada yang kelewat seorangpun.

"Permisi kak, itu tolong masukin bajunya." Kata Minkyu ke seorang cowok yang padahal udah pake atribut lengkap tapi bajunya malah dikeluarin.

"Masukin dong," kata dia sambil ngedeket ke arah Minkyu dengan senyum nakal dia. Lantas Minkyu mundur ke belakang sedikit gugup.

"M-maaf kak. Kakak masukin sendiri aja." jawab Minkyu.

"Yaudah gak gua masukin."

"Kalo gitu tolong sebut nama dan kelas kakak."

"Nama gua Song Yuvin, gua kelas 12 IPS 3, idline gua yuvintampan12, alamat gua di jal-"

"Maaf kak aku gak tanya yang itu."

"Yaelah tulis aja padahal."

"Jangan lupa masukin bajunya ya kak." kata Minkyu terus jalan lewatin Yuvin buat lanjutin tugasnya lagi.

"Kak tunggu dulu sebentar, tolong sepatunya dibuka, bajunya dimasukkan dan tolong dasinya dipak-" kata Minkyu liat orang itu dari bawah ke atas dan pas liat mukanya dia berhenti ngomong.



























"Ganteng banget (´・_・')"


××××××××

STUDENT ENFORCER | HankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang