Sebelumnya jika jam kerja yoongi telah usai, jungkook selalu membawa yoongi ke restaurant dan mengantarnya sampai di halte. Tapi kali ini berbeda. Jungkook dan yoongi keluar dari gedung restaurant tersebut, lalu ia berlari kecil menghampiri mobil lebih dulu membukakan pintu untuk yoongi. Yoongi hanya berdiri tepat di depan pintu yang jungkook buka untuknya dengan tatapan tanya dan kerut di dahi.
"Ada apa ini?" tanya yoongi curiga akan raut wajah jungkook.
"Ada kegiatan lain setelah ini?" tanya jungkook.
"Tidak ada, kenapa?"
Jungkook menyunggingkan senyumannya, "Ayo habiskan malam ini bersamaku"
***
Yoongi tidak akan pernah menyangka bahkan untuk menerka sekalipun kemana destinasi jungkook membawanya.
Jungkook memakirkan mobilnya di lahan khusus parkir berhadapan langsung dengan pantai dan laut. Suara deru ombak ke tepi pantai terdengar lebih jelas, angin laut yang berhembus juga tidak terlalu kencang malam ini.
Mereka sungguh menikmati pemandangan malam di pantai dari bagasi yang sengaja jungkook buka dan mereka duduk di dalamnya.
Duduk berdampingan masing-masing dengan segelas kopi panas ditangan. Tidak lupa dengan cemilan pocky stick sebagai pemisah jarak diantara mereka.
Malam ini benar-benar malam yang berbeda. Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dan juga perasaan bahagia.
Hal yang paling bahagia dari keduanya adalah bukan karena mereka dapat menikmati pemandangan malam dibawah langit dan bintang.
Tetapi bagaimana cara mereka menggunakan apa yang telah disediakan alam untuk mereka melepas rindu.
Belum ada yang berani membuka obrolan. Antara canggung karena lama tidak bertemu dan juga perasaan malu. Malu sebab orang yang disuka berjarak lebih dekat dari sebelumnya.
Yoongi amat bersyukur kalau lahan parkir disini memiliki mini market terdekat. Setidaknya selain kopi menghangatkan tubuh dari dinginnya malam, kopi juga sebagai alasan untuk meredamkan rasa gugupnya.
Jungkook terbatuk pelan melancarkan kerongkongannya, menghilangkan rasa gugupnya. Yoongi yang masih terfokus rasa gugupnya sendiri terlonjak kaget hingga tangannya ikut terguncang kecil. Jungkook yang menyadari hal itu menarik sudut bibirnya, melengkungkan senyuman.
"Beruntung disini ada mini market dan mereka menjual kopi-" jungkook menyerup kopi tersebut sebelum kembali berbicara.
"--Hm. Selain sebagai penghangat dari dinginnya malam,rasanya pun juga lumayan. Rasanya belum pernah merasakan kopi dengan gelas yang seperti ini"
Jungkook menggoyangkan gelas kopinya sebelum melanjutkan ucapannya, "Ini praktis, bisa diremukkan dengan mudah dan langsung buang."
Yoongi tidak menanggapi ucapan jungkook. Justru ia sibuk memperhatikan bagaimana jungkook menjelaskan mengenai kepraktisan dari gelas kopi yang ia beli dari mini market.
Walaupun itu hanya sebuah kopi di dalam gelas sterofoam.
Merasa tidak ada tanggapan, jungkook pun menolehkan wajahnya menatap yoongi.
"Apa ini membosankan?"
Yoongi yang terkejut buru-buru menyerup kopinya panik. "Uhm? Bosan? Tidak. Tidak. Siapa yang berkata seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia!
ספרות חובביםBecareful, The guy name jeon jungkook is mafia! Dia itu Jeon jungkook, pria muda kaya raya berumur 20 tahun yang mengencani seorang pria bekerja sebagai pelayan bername tag Min yoongi. " Apapun yang menjadi urusan yoongi adalah urusanku, aku berhak...