[04]

1K 124 9
                                    

.

Setelah lumayan lama menunggu Mark berkemas, akhirnya dia keluar juga.

Arin berdecak kesal, lihat lah namja Kanada itu. Ah.. kenapa bisa berkemas selama itu,ck apa dia seorang perawan. Umpat Arin dalam hati.

"Maaf nona saya terlambat"

"Hm"

" Kita ke taman menggunakan mob--"

"Tentu saja menggunakan itu" Arin sembari menunjuk sebuah sepeda baru berwarnakan biru langit sudah terparkir cantik di luar gerbang.

Melihat sepeda itu untuk pertama kalinya, Mark simpulkan Arin meminta tuan Choi membelikannya semalam. Hah..

"Baiklah. Ayo nona" Mark mempersilahkan Arin terlebih dahulu. Arin hanya menurut, bahkan dia langsung duduk di jok belakang.

Mark tersenyum samar. Dia juga mulai menaiki sepeda. "Kita berangkat" Mark mulai mengayuh

(Kira kira seperti ini lah posisi Arin dan Mark)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira kira seperti ini lah posisi Arin dan Mark)

Arin sempat tersenyum, hah jadi seperti ini rasanya menaiki sepeda di pagi hari. Hufftt.. Arin suka udara segar nya.


•••

"Kamu harus janji. Jangan lepas pegangannya" suruh Arin untuk yang kesekian kalinya. Mark hanya mengangguk sambil terus memegangi bagian belakang sepeda.

Arin sudah lumayan bisa mengayuh sepedanya.
Mark tersenyum, ternyata tidak terlalu susah mengajari Arin.

Arin mulai lancar mengayuh, ya meski pelan.
Dan entah dari mana dapat ide, Mark pun berinisiatif melepaskan pegangannya.

Mark pikir, Arin pasti bisa.

Arin terus mengayuh, dia bahkan tidak sadar kalau Mark sudah tak memegangi nya lagi.

"Mark aku bisa" Arin berujar sekedar ingin membanggakan diri di depan Mark, tapi aneh Mark tak menyahuti perkataan nya.

Arin pun sedikit menoleh ke belakang.
Matanya langsung membulat ketika sadar Mark sudah tak memegangi nya. Itu berarti dia mengayuh sepeda itu sendiri tanpa bantuan?

"HUWA MARK APA YANG KAMU LAKUIN" Arin mendadak panik. Dia takut jatuh.

"YAKK MA--"

BUKKGGG''

"MARK KAMU DI PECAT"

"Hiks salah kamu bodoh hiks" Arin kembali menangis untuk yang kedua kalinya hari ini.

"Saya sungguh minta maaf nona" Mark mengobati lutut Arin yang berdarah. Tak hanya sedang mengobati, Mark sekarang juga sedang menahan sakit.

[✓]Big BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang