[14]

1.2K 128 3
                                    

•••••

"Mark nya mana?" Di sela-sela sapa-menyapa para orang dewasa,Arin menyela dengan mata yang sibuk menelusuri seluruh sisi ruang tamu. Hanya ada Taeyong dan Yooa yang menyambut kedatangan mereka. Dimana Mark?

"Mark masih di kantor bentar lagi juga pulang kok sayang" jawab Yooa dengan nada rendah. Yooa elus rambut panjang Arin, gadis remaja ini memang manja. Makanya Yooa sangat suka, gadis manja itu mudah di rayu,pikir Yooa.

"Om denger nilai Arin turun drastis ya?" Kali ini Taeyong yang berusaha mengalihkan fokus Arin.

Arin mengangguk pelan "Arin ga bisa apa-apa kalo ga ada Mark. Ga ada lagi yang ngajarin Arin. Arin kesusahan di sana,Om. Arin janji nanti mau marahin Mark, mau jewer terus pukulin Mark, gara-gara dia nilai Arin turun"

Taeyong dan Yooa terkekeh, Arin ini benar-benar sangat berbeda. Sifat manja dan kekanak-kanakan nya menghibur sekali. "Maafin Mark ya! Dia ga maksud ninggalin Arin kok. Mark pulang ya karna perusahaan lagi butuh dia, kan Om Taeyong lagi sakit. Butuh banyak istirahat" jelas Yooa lagi berusaha menjelaskan.

"Ga mau. Arin ga mau maafin Mark..."

"Arin" tegur Seungcheol.

"... pokoknya Arin ga mau maafin mark,pa! Mark udah bohongin Arin bertahun-tahun hiks"

"Eh kok malah nangis?" Tanya Taeyong khawatir.

"Udah gapapa,Yong! akhir akhir ini arin emang sensitif. Mudah nangis" jawab Sowon mengklarifikasi, takut-takut Taeyong panik dan kesehatan nya memburuk kan.

Arin yang memang duduk di antara Sowon dan Yooa, makin mendengar kan suara tangisnya. Sowon mengelus punggung Arin,berusaha menenangkan,dan Yooa mengelus pucuk kepala,dengan niat yang sama juga.

Knock...knock..

Suara pintu di dorong terdengar sampai ruang tamu "itu...kayaknya Mark udah pulang" ujar Yooa memberitahu.

Mendengar nama Mark lekas-lekas Arin bangkit dan berlari ke arah pintu.

"Aku pul—"

"Mark"

"Eh!kak Arin?" Bukan. Bukan Mark. Tapi itu Eunsang, adik laki-laki Mark, yang dulu Arin kira pria yang akan di jodohkan dengan nya.

"Kak Arin kapan nyampe?" Tanya Eunsang lagi penuh dengan nada ramah. Senyum andalan miliknya tak lupa ia kembangkan.

Arin tak menjawab, wajahnya tertunduk lesu "Mark mana" lirihnya pelan dan tentu masih di dengar Eunsang.

"Bang Mark" ulang Eunsang memastikan, dan lagi! Arin tidak merespon. Raga yang sudah mengurus itu Eunsang lihat berbalik meninggalkan nya. "Kak Arin tunggu!"

"Kenapa"

"Bang Mark di depan. Lagi keluarin barang belanjaan Lami"

"Hah"

Arin lihat Eunsang terkekeh "bang Mark ada di depan, kak Arin. Kesana aja" ulang Eunsang.

Dan tanpa babibu lagi, Arin berlari menerobos Eunsang. Kaki kecil itu berlari sedikit lebih kencang, dan benar saja, seperti kata Eunsang Mark terlihat sedang mengeluarkan beberapa belanjaan dari dalam mobil.

[✓]Big BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang