🍁🍁🍁🍁
Pagi hari di kediaman keluarga syahm terlihat zea dan Riel duduk dimeja makan menikmati sarapan.
"Dek nanti ke RSnya bareng sama mang Asep kan?" Tanya Riel.
"Iya bang sekalian Ze nanti langsung ke toko bunga." Jelas zea
"oke.., tapi hati-hati ya..." Kata Riel.
"ay ay... Captein..."ujar zea semangat membuat Riel gemas Langsung menarik hidung adiknya yang kebetulan ga pake cadar.
"Awwsh...ihhh Abang nanti hidung Ze kayak Pinokio tau.." kesalnya.
"Hahaha...cieee ngambek.."tawa riel. Menggoda adiknya membuat zea cemberut mempoutkan bibirnya.
Zea berangkat ke RS diantar sama mang Asep. Diperjalanan dihabiskan zea dengan melamun. Hingga dia ga sadar ketika mobil berhenti di RS Medika.
"Udah sampe neng.." ujar mang Asep membuyarkan lamunan zea. Mang Asep membukakan pintu mobil buat zea.
"Makasih mang..."
"Iya neng... Ya udah sok dah kita masuk... Jawab mang Asep menuntun zea. Mereka sampai dilantai 5 menuju ruang check up.
"Permisi sus..dokter Haikalnya ada.." tanya mang Asep.
"Oohh..ada kok.. dokter nya udah nunggu didalem." Jawab suster.
Zea langsung masuk keruangan dokter Haikal."Assalamualaikum dok...."
"Walaikumsalam....ehh zea ayo masuk." Ajak Haikal. Mempersilahkan zea duduk.
"Gimana ze? Udah siap mau diperiksa? Tanya Haikal.
"Insya Allah siap dok.."jawab zea yakin. Haikal langsung memeriksa zea dibantu sama suster.
"Gimana dok keadaan mata saya?" Tanya zea khawatir.
"Melihat hasil pemeriksaan nya kanker mata yang kamu derita sudah masuk tahap ketiga Ze..." Jelas Haikal.
"Kamu harus secepatnya dapet donor Ze kalo ga kankernya bisa menyebar sampe ke otak." Lanjutnya. Zea hanya bisa diam menahan tangis mendengarnya. Haikal yang melihatnya merasa sedih.
"Apa ga ada cara lain dok?" Tanya zea lirih. "Masih ada cara lain Ze." Jawab Haikal.
"Kamu harus menjalani kemoterapi untuk mencegah penyebaran sel kankernya, tapi kemungkinan sembuh hanya 10% Ze." Jelasnya.
"Ga apa apa dok, zea akan coba..." Ujarnya.
"Saya akan berusaha cari donor mata yang cocok buat kamu Ze." Ucap Haikal.
"Makasih dok.. saya sangat berterima kasih atas bantuan dokter selama ini." Ucap zea tulus.
"Kamu pasti bisa Ze dan kamu harus tetap semangat!" Seru Haikal menyemangati. Haikal janji akan melakukan yang terbaik buat kesembuhan zea.
Zea turun dari mobil berjalan memasuki toko bunga bernama Ze flowers, yang dikelolanya selama lima tahun belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akadnya Makmum Perindu Cahaya|
SpiritualPerjuangan seorang gadis buta yang seharusnya menikmati indahnya masa remaja.tetapi harus menghadapi pahit dan perihnya kehidupan. "Aku hanya berharap ada setitik cahaya yang menyinari mataku.tapi dinginnya hatimu mewarnai celah kecilnya mimpiku". ...