Kebenaran 2

2.9K 154 1
                                    


Semua orang layak mendapatkan kesempatan kedua, tapi bukan untuk kesalahan yang sama”

🍁🍁🍁🍁

Riel mengakhiri ceritanya Dengan tatapan sedih.

Tapi dia tidak menyadari Sosok yang mendengarnya dari tadi kini terpaku dan matanya memerah menahan gejolak perasaannya.

Syifa-nya, istrinya..

Mengalami kesakitan

Luka yang dalam.

Dan itu.
.
Karena dia..

Laki-laki pengecut..

Bodoh!!!

Sekarang dia tau. Rayy tau semuanya dia adalah penyebab semua penderitaan gadis kecilnya ah, lebih tepatnya istri.

Tubuhnya bergetar dengan syaraf-syaraf yang menegang. Bahkan tubuhnya terasa seperti jelly. Tangannya menggepal erat sampai buku-buku tangannya memutih.

Tes.

Tak terasa tetes demi tetes air matanya mengalir. Sungguh! dia tidak bisa menahan sesak di dadanya. Membayangkan penderitaan istrinya saja seakan ada bom yang menghantam tubuhnya kuat.

Bibirnya bergetar kelu. Bahkan untuk berbicara saja dia tak sanggup. Selama ini dia tak mau tau dengan istrinya yang ternyata bantuan dari masa lalunya yang kelam.

Matanya menatap sendu Riel yang sedang tertunduk sedih.

Ya Allah masih pantaskah dia..

Brukk.

Tiba-tiba Rayy berlutut di kaki Riel sambil terisak. Sungguh image dinginnya luruh sekarang. Dia merendahkan dirinya.

Dan ini bukan Rayy yang biasanya.

Wajah Riel kaget melihat adik iparnya tiba-tiba berlutut dan terlihat frustasi.

"Eh, Lo ngapain Rayy?."

Lelaki itu menundukkan kepalanya dalam.

"Hey Lo kenapa sih?. Jangan bikin gue takut deh!."

Tak mendapat Jawa Riel memegang bahu Rayy dan mengguncangnya. Sambil mencoba membuat Rayy bangkit. Tapi seakan tubuh Rayy dibpaku dia sama sekali tidak bergeming.

"Rayy sadar hey..." Riel mendadak panik melirikan mata Rayy yang menatapnya kosong.

"Bang, gue..." Mata Rayy menyorotkan kesedihan yang mendalam.

"Cerita sama gue, Lo kenapa?." Riel Masih mencoba menyadarkan Rayy.

"Gu–e min–ta ma-af Bang.. ini sem-ua sa-lah gue..." Ujar Rayy terbata disela Isak tangisnya.

Riel mengernyitkan dahinya heran.

"Maksud Lo apa sih?"

Rayy memejamkan matanya sejenak. "Gue penyebabnya bang, gu–.."

Mendadak pikiran Riel terbuka...

"Tunggu, jangan bilang Lo cowok yang selalu diceritain Zea tujuh tahun lalu yang mau dia temuin waktu itu." Tebak Riel mencoba tenang.

Tidak! jangan bilang..

Deg!

Tapi respon Rayy menunjukkan sebaliknya. Dan itu membuat Riel shock.

Matanya menghujam Rayy dengan tatapan membunuh. Tangannya tergepal erat. Dan...

Bugh!

"Brengsek!. Jadi Lo orangnya!."

Akadnya Makmum Perindu Cahaya|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang