12. jaga jarak?

104 9 3
                                    

Hari ini adalah hari dimana semua orang melaksanakan aktifitas nya kembali setelah wekeend kemarin. Dan sekarang nadia sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah tercinta nya. Setelah selesai ia langsung turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga nya.

"Pagii epribadehh" pekik nadia saat baru sampai di dapur.

"Pagi sayang" ucap bunda nadia sambil menyiapkan sarapan yang sedang dihidangkan dimeja.

"Loh tumben bun ayah sama abang belum turun." Ucap nadia sambil menyomot tempe goreng.

"Kamu kepagian sayang, ini masih jam 06.00." Ujar bunda nadia yang masih sibuk menata sarapan.

"Maaf ya bun nadia hanya bisa bantuin habisin makanan bunda, nadia ga bantu bunda masak." Ujar nadia ngerasa bersalah namun ia tak urung menyomot tempe goreng lagi. Dasar nadia.

"Gapapa sayang, bunda seneng kalo kamu sering makan masakan bunda, berarti masakan bunda enak, tuh ayah sama abang udah turun. " ujar bunda yang melihat suami dan anak sulung nya yg sedang berjalan kearah dapur. Nadia menoleh kebelakang dan ternyata benar ayah dan abangnya sedang menuju kedapur.

"Nad, tumben lo udah nangkring di dapur. " ucap gavin ketika sudah sampai di dapur.

"Hehe iyabang lagi rajin dulu, entar besok-besok mah males lagi."ujar nadia yang kelewat santai.

"Tuh yah, bun liat kelakuan anak cewek bunda, masa kaya gitu tuh." Adu gavin kepada ayah dan bundanya yang hanya geleng- geleng kepala.

"Gak kok bang, ayah sama bunda kan tau kalo gue cuma becanda. Yaelah percayaan banget sama gue." Ujar nadia sambil memutar bola matanya malas.

"Sudah sayang, ayo makan " lerai sang ayah yang sedari tandi hanya menyimak kelakuan anak-anak nya.

Setelah sarapan nadia dan gavin pamit untuk berangkat sekolah. Dan mereka berangkat sekolah bersama menggunakan mobil gavin.

***

Sesampai nya disekolah nadia langsung turun untuk menuju kelasnya. Namun ditengah perjalanan menuju kelas nadia dihadang oleh liora.

" Eh liora, ada apa? " tanya nadia sambil mengerutkan dahinya bingung karena pagi-pagi begini liora mengajak nya berbicara.

"Gue mau ngomong sama lo, tapi ga disini, ayo ikut gue " jawab liora sambil menarik tangan nadia.  Liora membawa nadia ke taman belakang sekolah yang terlihat sepi.

" ck ada apasih?" Tanya nadia kesal karena tangannya ditarik oleh liora.

" boleh gue minta tolong sama lo? " tanya liora ke nadia dengan tatapan memohon nya. Nadia mengernyitkan dahinya bingung.

" lo mau minta tolong apa? " tanya nadia kepada liora bingung pasalnya kenapa liora membawanya ketaman belakang sekolah. Apakah ini sangat penting. Pikir nadia.

" gue mohon lo jaga jarak sama zevan, karena gue cemburu kalo liat lo deket-deket dia." Pinta liora dengan suara sangat pelan.

" Zevan sahabat gue dari kecil li, mana mungkin gue ngejauhin zevan karena alasan sklese ini." Ucap nadia menahan amarahnya.

" Please demi gue nad, hidup gue galama lagi." Ujar liora sambil memasang muka sedih. Tetapi nadia tidak menyadari raut muka liora yang pura-pura sedih.

" Maksud lo?" Tanya nadia bingung kenapa liora berbicara seperti itu.

" Gue terkena kanker otak stadium akhir." Ujar liora sambil meneteskan air mata palsunya. Liora ini memang pintar drama.

" Li, lo serius?" Tanya nadia yang terkejut oleh perkataan liora tadi. Dan liora pun menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari nadia.

" Okey buat lo gue bakal jaga jarak sama zevan, li lo harus kuat gue yakin lo pasti sembuh." Ujar nadia tulus dengan memberi semangat kepada liora dan nadia mendekap badan liora lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NADIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang