5

406 51 4
                                    

"Yah, tau gak kalau aku lagi dag-dig-dug?", Tanya Chris pada Yugyeom.

"Tau.", Jawab Yugyeom yang sibuk merapikan jas yang dipakai Chris.

"Lah kok tau sih? Ayah dukun ya? Gak asik gak asik."

Tak ingin mengonsumsi kegilaan Chris, Yugyeom langsung bergegas menyiapkan yang lain. Chris sudah siap dengan setelan jas berwarna hitamnya. Bukan jas baru, tapi jas yang dipakai papanya untuk menikahi ayahnya. Ia jadi percaya diri saat menggunakan jas itu.

Setelah semuanya siap, Chris dan keluarga bergegas pergi ke gereja. Gereja itu indah, tempat kesukaan Chris sejak kecil.

Begitupun dengan keluarga Seungmin. Mereka sedang ada di perjalanan. Hanya membawa beberapa anggota keluarga yang membenci Seungmin; begitulah ucap ibunya. Ibu Seungmin berfikir bahwa jika putra semata wayangnya menikah, itu tandanya mereka semua akan terlepas dari anak pembawa sial itu. Sudah lama mereka mendamba-dambakannya.

Setelah kedua keluarga sampai di gereja yang ditentukan, mereka semua menempati tempat mereka masing-masing. Chris dan Seungmin berdiri di depan mimbar dengan seorang pendeta, orangtua kedua belah pihak duduk di barisan paling depan, dan dilanjutkan oleh keluarga yang lain.

Setelah melantunkan pujian dan pembacaan firman Tuhan, maka acara peneguhan nikah pun akan segera dimulai.

Chris dan Seungmin tegang bukan main. Pasalnya ini akan menjadi momen paling sakral dalam kehidupan mereka. Apalagi mereka harus berucap dengan lantang dan bersungguh-sungguh. Jantung mereka rasanya ingin copot.

"Seungmin Kim, aku mengambil engkau menjadi istriku. Untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Ucapan Chris begitu lantang. Benar-benar ada kesungguhan didalamnya. Seungmin yang awalnya tegang pun menjadi sedikit tenang.

"Christopher Bang, aku mengambil engkau menjadi suamiku. Untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Setelah mengucap janji setia itu, keduanya bergantian menyematkan cincin di jari manis tangan kanan mereka. Kemudian sang pendeta menyuruh mereka berciuman. Setelah melakukan itu, mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Proses panjang tersebut ditutup dengan doa berkat dan nyanyian penutup. Setelah semuanya selesai, segenap keluarga langsung beranjak dari gereja.

Kalau kalian tau bagaimana bahagianya ibunya Seungmin, mungkin kalian akan merencanakan pembunuhan saat itu juga.

Karena mendadak, pernikahan mereka tak memakai acara resepsi. Lagipula deretan acara di gereja sudah membuat mereka lelah.

"Anak ini jogoen seng bener. Ibuk arep balek ning Malaysia.", (Anak ini jaga yang bener. Ibu mau kembali ke Malaysia.)

Jadi, ibunya Seungmin itu asli Malaysia, ayahnya Indonesia. Tetangga itu selalu berbeda pendapat kan? Itulah asal mula Seungmin begitu dibenci oleh ibunya.

"Enggeh bu.", (Iya bu.)

Bambam yang mendapati anaknya hanya menjawab satu kata pun sampai menaikkan salah satu alisnya. Saat ia diminta ibu Yugyeom hal yang sama, ia rela menaruhkan apapun untuk menjaga pria itu; ia menyebutkan segala hal, sampai tulang rusuknya saja ia sebut. Kenapa Chris bisa sesantai itu?

[2/4] SAY CHEESE! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang